Chapter XCVII • Gito?

369 71 42
                                    

★★

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Basecamp, pukul 8 malam.

Zean dan teman-temannya masih berkumpul di basecamp dan selama itu juga Gito tak menampakkan batang hidungnya. Sudah sekitar 6 jam Gito tak menyusul mereka ke basecamp, perasaan Zean sudah tak enak, jantungnya bergetar tak karuan, rasa takut jika terjadi sesuatu kepada Gito karena bagaimana pun meskipun Keenan adalah kakak dari Gito tapi mereka sedang dalam kondisi tak baik-baik saja.

"Gito kemana sih anjing." kesal Aldo.

"Masih ada urusan kali sama kakaknya." ucap Farrel.

"Anjing perasaan gua ga enak cok." ucap Aldo.

"Ya sama anjing, kakaknya lagi punya problem masalahnya." ucap Ollan.

"Gua susul aja kali yak." ucap Daniel.

"JANGAN." serempak Zean, Aldo dan Farrel membuat Daniel terkejut.

"Lah kok jangan?." tanya Ollan.

"Takutnya mereka ngomongin hal serius, takut ganggu." ucap Zean.

"Gua malah kepikiran sama Christian." lanjut Zean.

"Lu mikirin Christian, tapi Fiony engga." ucap Marsha.

"Tau, aneh banget Zee." ucap Kathrine.

"Yeee, asal lu semua tau Zean itu ho....." ucapan Ollan terpotong oleh bekapan tangan Zean.

"Jangan ngadi-ngadi anjing." kesal Zean sembari membekap mulut Ollan.

"Terus sekarang gimana?." tanya Aldo.

"Kita pulang aja lah udah jam 8 malem juga." ucap Zean.

"Kalo Gito kesini gimana anjing." ucap Farrel.

"Dia pasti ngabarin kalo kesini." ucap Zean.

Akhirnya mereka pun menuruti perkataan Zean, mereka semua meninggalkan basecamp untuk pulang ke rumah masing-masing.

-----

Sesampainya di rumah, Zean tak langsung mengistirahatkan tubuh nya, dia duduk di depan meja belajarnya lalu membuka laptopnya, saat jari jemarinya akan menyentuh keyboard tiba-tiba Zean berhenti.

"Anjing gua bukan Farrel, gua ga ngerti kaya ginian, gua harus mulai dari mana coba." batin Zean.

Zean mencoba untuk mencari informasi terkait keberadaan Christian dan Fiony tetapi hal itu terhenti karena skill yang dimiliki Zean di bidang tersebut memang sangat kurang.

"Hadehh, Toya sama Pio ilang gatau kemana terus sekarang ayah Gito meninggal, ada aja gebrakan nya." gumam Zean sambil memijat keningnya sendiri.

CHRISTIAN EL DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang