Chapter LXXXII • Keputusan Sulit

302 58 4
                                    

★★

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Christian dan teman-temannya sedang berkumpul di markas Wolfers, mereka semua sengaja tidak berkumpul di basecamp karena bisa saja para wanita menghampiri ke basecamp, jadinya mereka mengambil jalan terbaik untuk bertemu terlebih dahulu dengan teman-teman perempuannya.

Christian termenung seorang diri di rooftop markas masih memikirkan kenyataan yang baru saja ia ketahui, ia bingung saat ini, kakaknya masih belum mengetahui soal masalah ini dan jika saja Christian memberitahu kakaknya maka Marsha bisa saja diusir dari rumah, itu adalah hal yang tidak diinginkan oleh Christian.

Tiba-tiba ada seseorang yang menghampiri Christian di rooftop, dia adalah Zean saudara dari Christian yang memang yang paling mengerti akan kondisi Christian saat ini.

"Masih mikirin itu?." tanya Zean mendudukkan tubuhnya di samping Christian.

"Gua bingung Zoy." ucap Christian.

"Jangan bimbang Toy, lu ketua kita semua, apapun keputusan lu nantinya kita bakal selalu support. Gua cuman minta jangan bimbang aja, karena kalo lu sendiri bimbang lantas siapa lagi yang harus kita percaya." ucap Zean.

"Pikirin ini baik-baik, kita bakal nunggu keputusan lu Toy, jangan terlalu di paksakan." lanjut Zean sambil berjalan meninggalkan Christian.

"Bunda, ayah, opa, oma El harus gimana sekarang, El bingung. Kalian jadi korban pembunuhan yang dimana pelakunya adalah orang tua dari gadis yang El sayangi." batin Christian.

-----

Malam pun tiba, suasana gelap yang hanya ada sinar bulan dan bintang menjadi waktu yang tepat bagi para manusia untuk beristirahat dari lelah dan kejamnya dunia tetapi tidak dengan Christian, sudah ± 7 jam Christian duduk di rooftop markas Wolfers dan selama itu juga Christian belum mendapatkan pencerahan. Baron sudah beberapa kali menyuruh Christian untuk beristirahat dan lagi-lagi hal tersebut ditolak oleh Christian, malahan Christian malah meminta secangkir kopi kepada Baron. 4 gelas kopi beserta 2 bungkus rokok sudah Christian habiskan dan lagi-lagi saat ini Christian masih menggenggam sebatang rokok di tangannya dan segelas kopi yang tersedia di atas meja.

Christian merogoh sakunya dan mengambil handphonenya, didapatinya 12 panggilan tak terjawab dari Chika dan 35 panggilan tak terjawab dari Marsha serta sebuah notifikasi chat dari Zean. Bukannya menelepon balik Chika atau Marsha, Christian malah membuka room chat Zean untuk menanyakan apa yang Zean sampaikan kepada kakak dan kekasihnya.

 Bukannya menelepon balik Chika atau Marsha, Christian malah membuka room chat Zean untuk menanyakan apa yang Zean sampaikan kepada kakak dan kekasihnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CHRISTIAN EL DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang