Chapter XXIX • Dragon Fist

472 43 4
                                    


Christian dan teman - temannya sedang duduk di ruang tengah, mereka melakukan diskusi perihal anggota geng motor yang sebelumnya menyerang basecamp mereka. Dengan posisi Gito yang sedang diobati oleh Kathrine dan Christian yang sedang membersihkan noda darah dibantu oleh Marsha.

"Siapa mereka?." tanya Christian.

"Mereka salah satu dari 4 geng motor di daerah Jakarta Utara Chris." ucap Aldo.

"Mereka sering kaya gitu?." tanya Christian kembali.

"Sering Chris." ucap Farrel yang sudah bergabung dengan mereka.

"Ini kalo dibiarin gua takutnya merembet kemana - mana." sambung Zean.

"Apa nama geng motor mereka?." tanya Christian.

"Dragon Fist." ucap Gito yang sedang diobati.

"Informasi apa aja yang bisa gua denger?." tanya Christian kembali.

"Dragon Fist itu salah satu geng motor yang suka bikin kerusuhan, kurang lebih anggotanya ada 267 tanpa anggota inti dan hanya dikomandoi oleh 2 orang petinggi, 2 orang itu adalah ketua dan wakilnya." jelas Farrel.

"Informasi markasnya?." tanya Christian.

"Gua belum cari tau secara detail Chris." ucap Farrel.

"Oke kalo gitu." ucap Christian.

"Lan cari informasi eksternal tentang mereka, lokasi markas, keamanannya kaya gimana dan ciri - ciri dari mereka. Rel gali informasi internal tentang Dragon Fist yang mungkin Ollan gaakan dapet, kita butuh biodata tentang ketua dan wakilnya. Niel siapin strategi buat kita serang mereka. Gua gaakan kasih batas waktu buat itu semua tapi gua minta secepatnya karena gua gamau ada korban gara - gara mereka. Gua,Zean dan Aldo bakal backup kalian dari belakang dan buat lu Git, pulihin dulu kondisi lu karena kita juga butuh kekuatan lu." ucap Christian memberi perintah.

"SIAP." serempak mereka.

Para perempuan yang merasa aneh pun mencoba bertanya kepada mereka semua karena kenapa Christian yang memberi mereka perintah.

"Ehh, kenapa Christian yang ngasih perintah ke kalian?." tanya Marsha.

Zean, Gito, Aldo, Farrel, Daniel dan Ollan hanya saling lirik, mereka tak tau harus menjawab apa.

"Gua penasihat mereka." ucap Christian tiba - tiba.

"Oww, kamu ikut geng motor mereka?." tanya Marsha.

"Iya baru aja masuk, gua langsung jadi penasihat karena posisi itu kosong." jawab Christian.

"Yaudah kalo gitu, tapi kamu tetep harus hati - hati." ucap Marsha.

Marsha pun merebahkan tubuhnya diatas paha Christian sedangkan Christian mengusap - usap kepala Marsha dengan tangannya secara lembut, wajah Marsha menghadap keatas hingga wajah Christian dapat dilihat jelas oleh Marsha.

"Ganteng banget sih." batin Marsha tersenyum.

Mereka pun melanjutkan sesi ngobrol mereka membicarakan hal - hal yang random. Zean mendapat notifikasi dari handphone nya yang menunjukan sebuah pesan dari grup sekolah yang dimana anggota grupnya hanya ketua dari masing - masing kelas.

"Eh lu semua mau pada nginep disini ga?, soalnya besok libur guru - guru ngadain rapat buat perlombaan." tanya Zean.

"Boleh deh kita udah lama ga nginep disini." ucap Fiony.

"Kabarin dulu orang rumah." ucap Zean.

Mereka pun mengabari orang tua mereka untuk memberitahu jika mereka akan menginap di basecamp Zean, mereka sebenarnya lumayan sering menginap di basecamp jadi banyak baju - baju mereka yang tersimpan disini dan juga basecamp ini seperti layaknya rumah bagi mereka.

CHRISTIAN EL DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang