Chapter LXII • Diangkatnya Panglima Bayangan

348 46 0
                                    

★★

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Masih dimalam yang sama, Christian dan teman-temannya masih berada di markas Wolfers. Disana masih terdapat anak - anak Deatheros dan Aran yang masih dalam kondisi tak sadarkan diri.

"Si Aran ga kenapa - napa kan?." tanya Aldo.

"Takut amat Do." ucap Ollan.

"Anjing gua ngerinya mati." ucap Aldo.

"Gabakal." ucap Christian.

"Noh denger sendiri kan kata Christian." ucap Ollan.

Tiba - tiba Aran menggerakkan tangannya menyenggol tubuh Gito.

"Ran?." panggil Gito.

Christian dan teman-temannya pun menatap ke arah Aran yang mulai terbangun. Aran membuka matanya perlahan menyesuaikan cahaya yang ada disana.

"Gua kenapa Git?." tanya Aran lemah.

"Lu pingsan sambil berdiri Ran." ucap Gito.

"Jadi gua kalah?." ucap Aran pelan.

"Lu gak kalah, mungkin dari pertarungan lu kalah tapi dari segi mental lu gak kalah Ran." ucap Christian tanpa melihat ke arah Aran.

"Gua baru nemuin lawan segigih lu." ucap Christian.

"Meskipun lu tau hasil akhirnya kaya gimana tapi lu tetep berusaha ngelawan gua." lanjut Christian.

"Lu kuat Chris." ucap Aran.

"Lu juga sama kuatnya." ucap Christian.

Aran tersenyum ke arah Christian, baru kali ini ia bertemu orang yang kuat tapi selalu merendahkan dirinya sendiri. Aran berusaha duduk tetapi dadanya merasakan sakit yang luar biasa.

"Rusuk gua retak ya, sakit banget." batin Aran.

"Jangan dulu duduk Ran." ucap Aldo sambil memegang lengan Aran.

"Gua gapapa Do." ucap Aran.

"Gua kira lu bakal nantang gua atau Gito, rupanya langsung ke Christian." ucap Zean.

"Gua sering lawan lu Zee, gua pengen coba lawan ketuanya langsung." ucap Aran.

"Kalo lu ngelawan Zean juga hasilnya tetep sama Ran, kecuali lu lawan Gito." ucap Christian.

"Hah?." Aran bingung karena dulu mereka sering duel dan mereka seimbang.

"Zean satu - satunya orang yang bisa nyaingin gua Ran." ucap Christian.

Aran pun dibuat melongo karena Zean mendapat pengakuan dari orang yang benar-benar kuat baginya sedangkan Zean hanya menaik turunkan alisnya merasa bangga.

"Tapi kalo duel tetep aja kalah." celetuk Aldo.

"Yee, susah anjing lawan Christian." ucap Zean.

"Lu latihan 3 bulan tapi tetep pas tarung serius lu gabisa kasih Christian pukulan telak, hahaha." tawa Aldo terdengar renyah.

CHRISTIAN EL DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang