Chapter XLII • Bimbang

435 64 9
                                    

* hutang quadriple up ( sisa double )
~ Inisial P


Saat ini Christian sudah sampai di parkiran dengan tatapan yang kosong, otaknya masih belum bisa mencerna hal yang barusan terjadi.

"Toy,,,Toyy,,,woii!!." teriak Zean membuyarkan lamunan Christian.

"Apaan sih Zoy." ucap Christian malas.

"Ngangong - ngangong aja lu, nanti kesambet." ucap Zean.

"Rese amat lu." ucap Christian sambil memakai helmnya.

Christian dan Zean pun melajukan motornya meninggalkan area sekolah. Selama diperjalanan, Christian kurang fokus dalam mengendarai motornya, ia masih terngiang-ngiang dengan sebutan El diarea sekolah.

"Gua penasaran siapa yang tau panggilan gua di sekolah." batin Christian.

"Zoya sih tau, tapi kan dia punya panggilan sendiri." batin Christian kembali.

"Terus tadi Zoya udah nunggu diparkiran gamungkin dia balik lagi." batin Christian.

Gas motor yang semakin lama semakin kencang tak Christian rasakan. Zean yang melihat dari belakang pun merasa heran dengan kecapatan motor Christian yang sedikit - sedikit semakin kencang. Tiba - tiba ada bapa - bapa yang menyebrang jalan dengan santai, Zean yang melihat Christian tak menarik remnya pun berteriak.

"TOYAAAA, REEEEMMM!!!." teriak Zean keras.

Seketika Christian buyar dari lamunannya dan saat matanya melihat jelas ke depan ia melihat seorang bapak - bapak yang sedikit lagi akan tertabrak olehnya, dengan cekatan Christian menarik rem sampai mentok.

CKIIITTT!!!

BRUGH!!

Motor Christian terpeleset hingga Christian terguling-guling dijalanan, beruntung motor yang Christian kendarai tidak mengenai bapak - bapak tersebut. Christian yang masih duduk dijalanan melihat tangan dan kakinya yang lecet, darah keluar sedikit demi sedikit. Zean yang kaget melihat kejadian tersebut langsung memberhentikan motornya dan turun menghampiri Christian.

"Lu kenapa Toy?." ucap Zean khawatir.

"Bawa motor sampe ga bener gini." lanjut Zean.

"Sorry Zoy gua ngantuk." ucap Christian mengalihkan.

"Dek kalo ngantuk mending menepi dulu ya, takutnya membahayakan orang lain." ucap bapak - bapak yang hampir tertabrak.

"Maaf pak, lain kali saya bakal hati - hati." ucap Christian.

"Bapak ga kenapa - napa kan?." tanya Christian.

"Saya ga kenapa - napa kok, kamu ke pinggir dulu disana ada supermarket, kamu bisa ngopi dulu sambil obatin luka." ucap bapak itu.

"Iya pak terimakasih, sekali lagi saya minta maaf." ucap Christian.

Bapak-bapak itu pun tersenyum dan pergi meninggalkan Christian dan Zean.

"Toy ke supermarket dulu, lu masih kuat bawa motor?." tanya Zean.

"Aman." ucap Christian sambil berdiri.

Mereka berdua pun menjalankan motornya menuju supermarket terdekat. Christian menunggu diluar sedangkan Zean masuk kedalam untuk membeli kopi dan obat merah. Saat didalam, Zean berpapasan dengan Flora dan Farrel.

"Lah Zee, gua kira lu udah pulang." ucap Farrel.

"Ya abis ngumpul Christian ke kamar mandi dulu tadi sebelum pulang jadinya nunggu dulu, terus barusan tu anak jatuh dari motor." ucap Zean.

CHRISTIAN EL DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang