Chapter LXXXVIII • Pertemuan

314 61 14
                                    

★★

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Feno sudah berdiri dari duduknya bertatapan dengan Christian yang wajahnya dibalut masker dan topi jadi hanya matanya saja yang terlihat.

"Siapa kalian?." tanya Feno.

"Gausah tau, ikut kita atau berakhir disini." ucap Christian datar.

Tiba-tiba Feno melesat dengan sangat cepat ke arah Christian memberikan sebuah pukulan ke arah wajahnya tetapi dengan sangat mudahnya Christian berhasil menahan pukulan Feno dengan tatapan yang masih datar.

TAK!

Christian mencengkram kepalan tangan Feno dengan keras hingga Feno meringis kesakitan.

"ARGGH!." ringis Feno.

Christian pun menendang perut Feno yang membuat Feno terpental dan menubruk meja disana dengan keras sehingga membuat meja itu patah.

BRAAKKK!!!!

Kepulan asap dari kayu mulai bertebaran dimana-mana, Feno kembali bangkit menahan rasa sakit yang luar biasa di perut dan punggungnya.

"Gua masih nahan diri." ucap Christian datar.

"Ikut gua atau berakhir disini." lanjut Christian.

"Gua gaakan ikut kalian kalo belum jelas." ucap Feno.

"Gausah bertele-tele lah anjing, lama bangsat." ucap Aldo.

"Emang lu pikir bisa lawan kita semua?." sambung Daniel.

"Lawan satu orang dari kita aja mungkin lu kewalahan." sambung Ollan.

"BTW kita masih SMA." sambung Farrel.

Feno yang mendengar itu pun tak terima, di permainkan oleh segerombolan bocah-bocah ingusan. Tiba-tiba Feno mengeluarkan sebilah pisau dari kantong belakangnya dan menodongkan pisau tersebut ke arah Christian, tetapi reaksi teman-teman Christian membuat Feno heran.

"Kenapa mereka santai-santai aja." batin Feno.

Feno pun berlari dan mengayunkan pisaunya ke arah Christian tetapi bukannya dihindari, Christian malah menangkap mata pisau yang sangat tajam tersebut dengan satu tangannya.

JLEB!!!

Christian menggenggam pisau tersebut dengan kencang, darah mulai mengalir di tangannya, Christian pun memukul keras pipi Feno hingga terpental ke samping sedangkan pisaunya masih Christian genggam.

BUGH!!!!

Christian melepaskan pisau yang ada di tangannya ke lantai dengan tatapan mata yang masih tertuju kepada Feno.

Trang,,,trang....

"Gua gamau nyakitin lu lebih jauh." ucap Christian datar.

"Gua tanya sekali lagi, ikut kita atau berakhir disini." lanjut Christian.

CHRISTIAN EL DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang