"eomma"
ku balikkan tubuhku setelah mendengar panggilan dari suara indah milik bocah yang baru berumur empat tahun. Jeon Jeongsan namanya, ia memiliki wajah yang sama persis dengan ayahnya.
"ya sayang, eomma ada di dapur" seruku sambil mengaduk sup yang sedang ku masak.
"eomma aku lapar" Jeongsan berjalan keluar dari kamar dengan mata yang belum sepenuhnya terbuka.
aku segera mematikan kompor dan berjalan menghampirinya.
"aigoo anak eomma sudah bangun" ku gendong tubuh mungilnya kemudian mencium pipinya
ia memeluk leherku dan menyandarkan kepalanya di pundakku.
"eomma Jeongsan lapar"
"makananmu sudah siap diatas meja tenang saja pangeranku" aku mencium keningnya.
"hari ini Jeongsan mau makan sendiri jangan disuapi" katanya sambil tersenyum lebar.
aku menganggukkan kepala dan menurunkanya disebelah meja makan. Jeongsan naik ke kursi dan mulai menyantap makanannya. aku kembali melanjutkan mengaduk sup yang hampir matang.
"eomma, appa dimana ?"
"appa sedang kerja sayang"
"hari ini kan sabtu, seharusnya dia libur saja" kata Jeongsan dengan wajah polos.
"mana bisa begitu" aku menuangkan sup dari dalam panci ke mangkuk lalu membawanya ke meja makan
"Bisa !! Kata temanku kalau hari sabtu harusnya orang dewasa libur bekerja, tapi kenapa appa malah pergi kerja"
"pekerjaan appamu berbeda dari orang lain sayang" aku merapihkan rambutnya yang masih berantakan.
"memangnya appa bekerja apa ?"
"appamu bekerja di dunia hiburan jadi jarang sekali bisa mendapat libur" aku membersihkan mulutnya yang penuh dengan sisa nasi.
"Bos appa jahat ya eomma, dia terus menyuruh appa bekerja padahalkan Jeongsan rindu dengan appa"
sontak aku tertawa dengan perkataan yang dilontarkan dari mulut anakku.
"hahahaha, Bos ayahmu bukan jahat sayang tapi itu memang sudah menjadi kewajiban ayahmu."
"tetap saja dia jahat, dia setiap hari bersama appa sedangkan aku sehari saja tidak" raut wajahnya berubah menjadi kesal.
Memang kalau dipikir perkataan anak ini ada benarnya, setiap hari Jungkook selalu berangkat kerja sebelum Jeongsan bangun dan kembali setelah Jeongsan tidur. Seharusnya ia menerima dipensasi jam kerja.
"eomma hari ini kan libur, ayo kita ke tempat kerja appa" Jeongsan menarik tanganku sambil mencoba turun dari kursi.
"tidak bisa, ayahmu tidak bisa diganggu"
"ayolah eomma, appa sudah janji kalau aku boleh main ke kantornya" ia menarik narik tanganku sambil memasang muka memohon.
"tidak bisa, lain kali saja ya" aku mengambil piring sisa makannya dan berjalan ke dapur.
setelah ku tinggal ia malah berlari sambil menangis ke dalam kamar. aku menjadi merasa bersalah, segera kususul Jeongsan ke dalam kamar. Ia menangis diatas kasur sambil memeluk boneka beruang kesayangannya.
"Jeongsan kau kenapa menangis ?" aku duduk disebelahnya
"huuu..huu.. eomma jahat"
"eomma bukan jahat sayang.." aku mengusap kepalanya.
"jahat !! eomma tak mengijinkanku bertemu dengan appa"
demi apapun aku paling sedih kalau melihatnya menangis seperti ini, kalau sudah begini mau tidak mau aku harus menuruti permintaannya. Dari lahir Jeongsan kalau Jeongsan menangis pasti Jungkook akan langsung memeluknya, dan hanya Jungkook yang bisa meredakan tangisannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeon jungkook (전정국) Imagine
Fanfic⚠ NO PRIVATE ⚠ ~ 안녕하세요 ~ RANK #223 Fanfiction #11 imagine 14/10/18 #6 JustWriteIt 29/11/20 1st IN #정국 08/08/20 1st IN #전정국 08/08/20 1st IN #KOOK 08/08/20 1st IN #방탄 08/08/20 7th IN #kookie 29/9/18 20th IN #bts 21/10/18 20th IN #imagine 29/01/19 Cuma...