누나 (Sister)

1.8K 222 14
                                    

Muterin musiknya nunggu kode yaa.. biar dapet feelnya wkwkwkk

BEWARE OF TYPO

*TING TONG*
Suara bel rumah membuatku menyudahi kegiatan memasak dalam dapur, kutinggal kompor yang di biarkan menyala dengan api kecil. Mengecek potongan sayuran dan daging yang baru kumasukan dalam panci besar di atas kompor, setelah itu berlari menaiki anak tangga menuju lantai atas untuk membuka pintu.

*CKREK*

"oh Jisang" ternyata manager BTS yang juga merupakan teman dekatku

"wah.. tuan puteri sudah berubah menjadi nyonya besar dengan rumah mewahnya sekarang"

"eiishh.. maka itu cepat cari pasangan lalu menikah agar tidak iri padaku"

"kau memang teman terbaik" sindirnya bercanda

"ayo masuk, kebetulan aku sedang memasakan makan malam"

"ah tidak perlu karena kau harus kembali ke kantor dan juga ini sudah terlalu larut malam, aku kemari hanya ingin mengantar koper milik Jungkook." ia mendorong masuk koper besar yang dibawa Jungkook ke Amerika

"Jungkook dimana ? mengapa kau hanya mengantar koper miliknya"

"Jungkook tidak memberitahumu ? ia pergi dengan salah satu cordi noona setelah kami mendarat tadi, katanya sedang ada urusan mendadak. hmm.. mungkin sebentar lagi pulang"

"satu noona ya ? hahaha.. padahal aku memasak makan malam untuknya di rumah, ia justru pergi dengan wanita lain"

"ya sudah aku kembali dulu, sampai jumpa nanti"

Aku mengantar Jisang hingga halaman depan dan menunggu sampai pria itu menghilang dengan mobilnya. Aku kembali ke dalam rumah dan menjadi semakin kesal ketika melihat benda persegi yang dibawa Jisang kini berdiri dekat tangga. Aku mengunci pintu dan kembali turun ke dapur meninggalkan benda itu sendiri dekat tangga menunggu pemiliknya kembali.

Tanganku bergerak cepat menyelesaikan semua menu masakan malam hari, setelah itu menatanya pada meja makan kemudian membersihkan diri dan mengganti baju. Sampai aku selesai mandi dan berganti baju, masih belum ada tanda - tanda kepulangan pria itu. Aku tak dapat menahan rasa laparku lebih lama lagi, kakiku melangkah dengan cepat kembali masuk ke dapur untuk melahap masakan yang sudahku siapkan.

(Ayo ayo puter musiknya)

Tengah asik menyantap hasil masakanku hari ini, terdengar suara kunci rumah berbunyi. Mataku melirik jam yang berada dekat dapur, sudah hampir setengah dua pagi rupanya. Mungkin kencan berduaan dengan noona itu terlalu seru sampai ia lupa kalau dia punya prioritas lain dalam rumah.

"sayang, mengapa kopernya tidak di pindahkan dalam kamar ?"

Aku menutup telingaku tak ingin mendengar suaranya, bagiku menu makanan hasil kerja kerasku malam ini lebih menarik.

"sayang ?" terdengar langkah kaki menuruni tangga bersamaan dengan suaranya yang terus memanggilku

Kumasukkan potongan daging lezat yang telah kubuat ke dalam mulut bersama satu sendok nasi terakhir.

"sayang, lihat ini aku membawa banyak hadiah untukmu" ia berlari menuju dapur dengan kedua tangan yang penuh dengan paper bag besar

Aku turun dari kursi makan yang cukup tinggi kemudian menyimpan lauk sisa makan malam ke dalam lemari pendingin dalam dapur. Jungkook datang membawa semua benda itu dengan bangganya, ia menatap semua hasil belanjanya sambil tersenyum lebar.

"kau memasak makan malam ?" tanyanya saat aku kembali ke meja makan untuk mengambil piring kotor

"bukankah aku memang selalu menyiapkannya setiap hari ?" jawabku malas sambil membawa piring kotor untuk di bersihkan

"kau masak apa hari ini ?" ia meninggalkan meja makan untuk membuka lemari pendingin

Aku meletakkan piring yang sudah bersih pada rak kemudian mengeringkan tanganku dengan handuk kecil. Aku berjalan menuju lemari pendingin yang tengah dibuka Jungkook, tanganku menutup pintu lemari pendingin kemudian mengambil tissue untuk membersihkan meja makan.

"kau pasti sudah kenyang, lagipula rasa makanan di restoran itu jauh lebih enak dari masakanku" aku melemparkan tissue ke arah tempat sampah dengan kasar

Aku melangkah kembali menuju kamar meninggalkan Jungkook yang semakin membuatku kesal. Pria itu menyusulku masuk ke dalam kamar dengan barang bawaannya yang begitu banyak, aku membalikkan tubuhku dan menyibukkan diri dengan baju - baju bersih yang belum sempatku lipat.

"mengapa kau begitu kesal saat aku kembali ? apa aku melakukan kesalahan ?"

Aku memilih untuk tidak membuka mulutku sampai ia menyadari kesalahannya, tanganku merapihkan baju - baju kami dalam lemari. Jungkook berjalan mendekatiku tapi aku menghindar darinya, tanganku mengambil laptop dan beberapa buku kemudian memasukkan semua benda itu pada tas milikku.

"mengapa kau tiba - tiba seperti ini ? tidak ada yang salah sebelum aku pergi ke Amerika, bahkan saat aku berada disana."

Aku memutar kursi belajarku menghadap jendela dan duduk disana membiarkan Jungkook mengeluarkan semua kalimatnya.

"mengapa kau seperti ini ? tidak mau membuka mulut, menghindariku, menutupi masalah, kau bukan anak kecil lagi (y/n) dan aku ini suamimu yang berhak tau semua masalahmu" kata Jungkook begitu tegas dan sedikit menyakitiku

Aku menunduk menyembunyikan wajahku saat aku merasa mataku mulai basah dan dadaku sesak, tanganku menggenggam erat sisi kursi menyalurkan semua emosiku malam ini.

"(y/n) jawab aku"

"apa yang kau mau sekarang ? apa yang membuatmu mengacuhkanku malam ini ? aku kembali dari daerah yang jauh sambil memikirkanku, kau tak tahu betapa tersiksanya diriku saat merindukanmu disana. Tapi saat aku kembali kau justru seperti ini, Jeon (y/n) apa kau tak ingin aku kembali ?"

"(Y/F/N)!!"

"AKU HANYA INGIN DIHARGAI SEBAGAI SEORANG ISTRI!" amarahku meledak saat ia membentakku, kursi yang berada di belakangku terjatuh keras kala aku mengamuk

Aku menatap wajahnya tajam sementara dadaku semakin sesak dan air mataku mengalir deras.

"kau harusnya kembali ke rumah setelah tiba, kau seharusnya kembali ke rumah dan menemuiku kalau kau memang menganggapku istrimu" aku menangis hebat dengan rasa sakitku malam ini

"aku tak mau menanyakan bagaimana ceritamu malam ini saat ada wanita lain yang membuatmu tertawa dan itu bukan diriku" tanganku menarik tas yang telah kusiapkan dari atas meja

Aku berjalan melaluinya dengan sesenggukan dan tangisan yang tak kunjung mereda. Ia menahan tangan kananku dengan erat seakan tak mengijinkanku keluar dari ruangan.

"aku hanya ingin kau menghargai statusku kalau memang kau menganggap aku ini istrimu" aku melepaskan tangannya yang menggenggam tanganku

Aku berjalan kembali dan membuka pintu kamar kami, mataku menatap pundaknya yang membelakangiku.

"jangan tidur terlalu larut, dan jangan lupa minum vitaminmu"

Setelah itu aku keluar dan menutup pintu kamar kami, berjalan menaiki anak tangga yang mengantarku menuju pintu utama rumah ini. Tanganku menarik asal sepatu dari dalam rak kemudian berjalan keluar meninggalkan kekesalanku. Aku mencari taxi yang akan mengantarku menuju tempat tujuanku malam ini.

Taxi yang kutumpangi berpindah begitu cepat sampai tak sadar aku tiba pada titik tujuanku malam ini. Aku kembali menaiki anak tangga yang begitu familiar pada mataku, berjalan pada sebuah lorong mencari pintu tujuanku. Tanganku mengetuk pintu yang kudapatkan dengan lemas, berharap sang pemilik dapat mendengarku dan membukakan pintunya.

*CKREK*

Gadis itu berdiri di hadapanku dengan wajahnya yang nampak begitu terkejut dengan kehadiranku. Ia menarikku ke dalam pelukannya saat air mataku kembali keluar membasahi pipi. Sori memang sahabat terbaik yang Tuhan berikan padaku.

- TBC -

Aku kabur dulu yaa
Meninggalkan kalian dengan drama 💋💋😍🤣

Jeon jungkook (전정국)  ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang