하루 (a day)

1.9K 197 3
                                    

BEWARE OF TYPO

-(y/n) POV-

pergi ke toilet dengan selang - selang medis terhubung ke bdana sangat menyulitkan, apalagi tak ada orang yang membantumu menyipakan segalanya. Yoona tadi pagi memang datang mengecek keadaanku, namun kupaksa dia untuk kembali dan masuk kelas hari ini. mana mungkn kubiarkan kuliahnya berantakan hanya karena mengurusku setiap hari, lagi pula duduk diruangan ini seharian memangnya tidak bosan ?

kedua orang tuaku sampai sekarang masih memantau keadaanku dari jauh, karena ada urusan lain di Indonesia mereka tak bisa tinggal lebih lama di Korea. Hanya sebuah televisi yang tergantung di seberang ranjang rumah sakit yang bisa mengusir kebosananku setiap hari, wlaaupun itu juga tidak efektif. ponselku hilang saat kecelakaan itu dan aku belum sempat pergi keluar untuk membeli yang baru, bahkan pergi ke kantin rumah sakit membeli makanan sendiri aja tubuhku masih terasa nyeri.

"ah! kenapa susah sekali" aku mendorong tiang infus perlahan kembali menuju ranjang

KRIET

sosok pria masuk dengan pakaian serba hitamnya membawa beberapa kantong yang isinya tak kuketahui. ia meletakkan semua belanjaannya secepat kilat dan berlari untuk membantuku, bahkan ia lupa menutup kembali pintu kamar.

"mengapa tak memanggil bantuan ?" ia menggenggam lenganku, membuatku seketika terkejut

sebenarnya agak canggung melihatnya berada disampingku setelah kejadian kemarin, tapi aku kasihan kalau harus memintanya melepaskan tangannya. lagipula niatnya juga baik hanya ingin membantuku kembali ke ranjang rumah sakit.

"mengapa kau sendiri disini ? Yoona pergi kemana ?" tanyanya sambil membantuku naik ke ranjang perlahan

"aku menyuruhnya untuk tak datang kemari, dia harus memperhatikan kuliahnya juga bukan ??"

"sudah makan ?"

"aku tak tertarik dengan makanan rumah sakit"

"kalau yang satu ini kau pasti tertarik" selesai merapihkan tiang infusku, ia berlari kecil menuju salah satu kantong belanjaannya

ia kembali dengan membawa beberapa kotak makanan, meskipun tak berukuran besar namun jumlahnya banyak. ia menyiapkan meja dekatku dan menarik kursi, kemudian menata kotak - kotak itu diatas meja.

"kau bawa apa ? perutku sama sekali tidak tertarik dengan makanan sejak pagi"

"eyyy, lihat dulu" ia membuka kotak pertama dan sukses membuatku lapar seketika

"masakan Jin oppa ?"

"kau tahu masakannya tidak pernah tidak berhasil membuat orang lain lapar bukan ?" ia menyiapkan sumpit dan sendok di dekatku

"hmmm rasanya ingin kuhabiskan semua makanan yang kau bawa"

"makan saja, Jin hyung memang memasak untukmu"

aku tersenyum kemudian menyantap makanan - makanan itu tanpa berbicara panjang lagi, menyantap makanan itu layaknya orang yang belum makan satu bulan, bahkan aku lupa ada orang lain yang duduk di dekatku.

"maaf aku sampai melupakanmu" aku meletakkan sumpitku "kau tidak makan ?"

"eyy habiskan saja, Jin hyung memang memasak semua ini untukmu. kalau ia tahu aku mengambil jatah makanmu, aku bisa dibunuhnya"

aku tertawa kemudian melanjutkan pesta kecilku

----

"ah penyakitku tidak pernah hilang, mengapa setiap kali makan aku selalu mengantuk ?"

"maka itu aku menyalakan televisi untukmu" ia masih duduk disebelahku  sambil memegang remote tv

"kau tidak ada jadwal acara diluar ? mengapa begitu lama disini ?"

Jeon jungkook (전정국)  ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang