엄마 (Mother)

1.7K 200 4
                                    

BEWARE OF TYPO

-(Y/N) POV-

Jeon Jungkook selalu berubah menjadi lebih manis setiap kali sebuah masalah berhasil ia selesaikan, misalnya saja pagi ini aku dikejutkan dengan bouquet bunga yang sengaja ia letakkan di kasurku saat aku pergi mandi. Atau hal - hal lain yang membuatku tak bisa berhenti tersenyum sepanjang hari, mulai dari pelukan hangat yang menyambutku saat aku keluar dari kamar pagi tadi hingga makanan yang sudah siap di hadapanku bahkan sebelum perutku lapar. Ia tak berhenti memperhatikanku dari beberapa hari lalu sampai detik ini, setiap kali aku membalikkan tubuhku seorang Jeon Jungkook pasti kutemukan tengah menunjukkan senyum terindahnya padaku.

Saat member lain tengah menghabiskan waktu luangnya untuk beristirahat setelah jadwal konser panjang mereka, pria satu itu lebih memilih menemaniku menyelesaikan laporan ke kantor pusat sampai selesai barulah ia mengutarakan keinginannya. Ia duduk dengan tenang di sampingku ditemani ponsel hitam dengan case menggemaskan yang baru ia beli beberapa hari lalu. Ia tak menggangguku bekerja seperti yang biasa ia lakukan, membuatku tak berhenti tersenyum sementara tanganku menari di atas keyboard.

"kau mau makan apa ?" tanyanya selesai game yang ia mainkan berakhir

"bagaimana aku merasa lapar kalau kau sedari tadi memasukkan berbagai macam snack ke mulutku ?" jawabku sambil membuka tutup botol berisi jus segar yang kubeli

"apa kau punya ide untuk makan malam nanti ?"

"aku mengikuti keinginanmu saja"

Ia meletakkan kepalanya di pundakku setelah layar laptop tertutup, dan aku meregangkan tubuhku yang lelah bekerja. Tiba - tiba saja ia tertawa padahal tidak ada hal yang sedang kita bicarakan saat ini selain menu makan malam beberapa detik lalu.

"mengapa tiba - tiba kau tertawa ?"

"geunyang.. teringat foto masa kecilmu yang aku simpan dalam dompet"

"pantas saja satu lembar foto hilang dalam album di rumahku, ternyata kau pelakunya" jawabku sambil memainkan rambutnya yang begitu halus dan berkilau

"Kalau kita menikah nanti dan kemudian punya anak, kira - kira akan mirip dengan siapa ?"

"tentu saja aku"

DDRRTT

Ponselku tiba - tiba berdering dan muncul foto ibuku pada layar, tangan Jungkook bergerak lebih cepat menerima panggilan masuk itu. 

"kalian sedang apa ?" tanya ibuku tanpa basa basi setelah mode video call berjalan dan menampilkan wajahku dan Jungkook

"hai bu.. kabarku baik - baik saja, terima kasih sudah mengkhawatirkan keadaan anak sulungmu ini."

Jungkook tertawa mendengar kalimat sindiran yang aku lontarkan pada ibu. Untung saja ibu bisa berbicara dalam bahasa korea, jadi tak perlu sulit mengartikan kalimat untuk Jungkook.  

"Apa yang kalian lakukan ?" tanya ibu kembali sambil tertawa

"Kami hanya menghabiskan sisa waktu dalam apartemenku sambil menunggu mataku mengantuk."

"aku tidak akan menanyakan kabarmu kalau ada Jungkook disana"

"memangnya kenapa ?!" tanyaku kesal

"sudah pasti kau baik - baik saja, Jungkook bisa menjagamu dengan amat sangat baik dan ibu percaya padanya"

Mendapat pujian dari ibuku, Jungkook langsung mengembangkan senyumnya.

"aku senang melihat kalian akur seperti itu, jadi tak sabar menggendong cucu dirumah"

"memangnya ibu mengijinkan aku menikah muda ?" tanyaku asal

"mengapa tidak ?? tentu saja bolehhhhh"

Aku terbatuk mendengar jawaban spontan yang keluar dari mulut ibuku.

"bahkan semalam aku dan ayahmu sedang berandai - andai kau datang mengunjungi kami sambil membawa anggota keluarga baru"

Aku melirik Jungkook yang terdiam tetapi senyumnya tak sedikit pun turun sejak ibu membahas tentang pernikahan.

"Jungkooookk, kapan kau akan menikahi anakku ?"

Astaga.. apalagi yang dibahas ibu kali ini

Jungkook sempat tertawa sebelum membalas pertanyaan ibu "segera buu.. mungkin setelah mengurus beberapa hal disini aku akan datang mengunjungi kalian di Indonesia dan membahas masalah itu"

"eeeyyyy tak perlu datang kemari, kau sudah mendapat persetujuan kami dari lama. Kami berharap kau datang kemari tidak untuk membahas itu, kami berharap kau datang mengunjungi kami sambil membawa undangan"

"IBU! aissh.. aku masih kuliah" aku mulai geram dengan arah pembicaraan ibu

"memangnya kenapa ? menikah tidak akan mengganggu kuliahmu, kecuali kalian menjadwalkan adik bayi datang lebih cepat barulah itu menganggumu"

"kalau ibu terus membahas masalah ini, lebih baik aku matikan saja telfonnya"

"dasar anak kurang ajar"

"sudahlah eomma.. aku ingin mandi, telfon lain kali saja"

"baiklah baiklah.. Jungkook jaga anakku ya, jangan lupa datang kemari dan bawa undangan pernikahan kalian. Ibu tutup telfonnya! selamat bersenang - senang sayangku"

Aku merebahkan diriku di kasur sambil memejamkan mata, kemudian Jungkook mematikan lampu kamar dan lompat ke sampingku.

"mwoya ? senang - senang apanya"

"hehe.. kau tak dengar kata ibu ? kupikir rasanya akan lebih seru kalau kita menjumpai mereka tidak hanya membawa undangan.."

"maksudmu ?"

"bayangkan kalau saat kita berkunjung nanti, akan ada aku, kau, dannn ........."

"kau mau membawa member BTS lain ke rumahku ?"

ia menggelengkan kepala kemudian membisikkan sesuatu "maksudku aku, kau, dan Jungkook junior"

"KEMBALI KE DORM SEKARANG ATAU KAU HABIS DI TANGANKU MALAM INI"

-TBC-

Jeon jungkook (전정국)  ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang