우산 (umbrella)

1.4K 187 6
                                    

BEWARE OF TYPO

-(Y/N) POV-

Hari ini aku diberi tugas untuk menggantikan salah satu manager BTS yang kebetulan harus pergi dengan tim kantor lain keluar kota untuk meeting sekaligus survey lokasi shooting variety show BTS. Tak banyak yang kulakukan untuk hari ini karena hanya menangani satu event kecil, hanya perlu menjadi jembatan komunikasi antara pihak Bighit dan klien. 

Aku juga tak banyak menghabiskan waktu dalam ruang tunggu, aku sesekali masuk hanya ketika perlu mengecek kapan mereka siap untuk shooting dan juga memastikan shooting hari ini berjalan lancar. Untuk masalah pengarahan dan sebagainya, aku hanya perlu berbicara dengan leader mereka, jadi aku tak perlu bertemu dengan Jungkook. Karena jujur saja sampai saat ini di kepalaku masih berkobar bendera perang dingin, bukan benci atau marah hanya saja sedang tidak terlalu suka berada di sekitarnya.

Bahkan saat ini kami berada dalam satu mobil yang tengah mengantar kami kembali ke gedung Bighit untuk rapat kegiatan bulan depan, aku memilih duduk di sebelah kursi kemudi dan menutup mulutku rapat dan memandang lurus jalanan. Saat rapat pun aku memilih kursi yang berada di pojok ruangan dekat dengan manager atasanku, sedangkan member BTS berada di meja bagian lain, aku cukup berterima kasih pada meja yang cukup panjang ini.

Hujan lebat turun membasahi kota tiga puluh menit setelah kami menyelesaikan meeting dan bubar dari ruangan, aku merapihkan berkas - berkas di meja untuk terakhir kali sebelum keluar dari ruangan. Untung saja hari ini aku punya firasat bahwa akan turun hujan, jadi sudah ku siapkan payung dalam tasku sebelum pergi kerja tadi.

Aku melangkah keluar dari lift yang mengantarku menuju lobby gedung dan bersiap membuka tali yang mengikat payungku. Pandanganku menangkap sosok familiar yang tengah berdiri di depan lobby dengan menggunakan hoodie hitamnya. Tangannya sesekali mengadah keluar membiarkan butiran air hujan membasahi telapak tangannya.

"air hujan itu kotor" kataku santai sambil mengembangkan payungku

"aku tidak bodoh" ia menyimpan tangannya di saku hoodie

"kenapa masih disini ?"

"semua hyung sudah pulang meninggalkanku sendiri, tadi aku menyelesaikan laguku sebentar sebelum kembali.. mana kutahu akan turun hujan deras seperti ini" matanya melirik ke arah langit

Tiba - tiba muncul niatku untuk berbuat baik padanya malam ini, aku melipat kembali payungku dan memberikan payungku ke tangannya. Ia terlihat bingung dan berpikir sebelum akhirnya ia hendak mengembalikan payungku.

"TCH! eyy manusia bodoh ini" aku mendorong tangannya yang terulur mengembalikan payungku

"kembalikan besok, jangan lupa" aku memasang topi dan mantel hoodieku kemudian berlari menuju halte bus yang berada tidak terlalu jauh dari sana

Mungkin aku terlalu fokus untuk dapat tiba di halte secepat yang kubisa, sampai tak sadar ada batu besar di tepi jalan yang membuatku tersandung. Aku berusaha bangkit dibawah rintikan hujan yang semakin deras dan disertai angin, tetapi nampaknya kakiku terkilir.

Mataku menncari benda yang bisa membantuku untuk berdiri saat ini, tapi hasilnya nihil karena aku jatuh berada cukup jauh dari sisi jalan. Aku meletakkan tanganku di jalanan dan berusaha bangkit, tiba - tiba tak terasa lagi rintikan hujan yang membasahi kepalaku.

"jangan bunuh diri di jam seperti ini, tidak akan ada polisi yang akan lewat"

"pergi saja kalau tak ingin membantu" akhirnya aku berhasil berdiri dengan usahaku sendiri, karena pria sialan dibelakangku hanya diam sambil memegang payungku untuk melindungi kami berdua dari hujan

Aku berusaha melangkahkan kakiku perlahan menuju halte sambil menahan sakit pada pergelangan kakiku yang terkilir, sedangkan pria sialan itu mmemilih untuk menutup mulutnya dan mengikutiku dengan payung di tangannya. Saat kakiku melangkah untuk yang kesepuluh kalinya, aku merasakan pundaku ditarik dari belakang dan payung yang menutupi kami berdua berpindah ke tanganku.

"aku tak tahan melihatmu" ia berjongkok di depanku "naik"

"tidak mau"

"cepatlah ! hujannya semakin deras"

"aku bilang aku tidak mau Jeon Jungkook"

"cepat naik (y/f/n) !!"

Aku berjalan melewatinya dengan membawa payung kami, lebih tepatnya payungku yang ku pinjamkan untuknya. Ia mengejarku dari belakang dan berhenti di depanku, kemudian menarikku paksa ke punggungnya

"jangan keras kepala" katanya sambil berjalan menuju tempat pemberhentian taxi yang tak jauh dari situ

-TBC-

next chapter akan di update kalau chapter ini nyampe 100 vote..

buat yang nanya mereka balikan / enggak ?

hmm.. pengen dijawab sihhh, tapi lebih seru kalo surprise kannn

huehuehueeee.

Jeon jungkook (전정국)  ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang