Basketball ( 농구 )

1.6K 168 4
                                    

BEWARE OF TYPO

---

Setelah menjemputku secara paksa selesai kelas dan membawaku ke sebuah resto, kini pria bermarga Jeon yang berdiri dihadapanku masih belum puas. maklum saja sudah hampir seminggu sejak terakhir kali kami bertemu, tentu saja ia akan membuat seribu satu alasan untuk menghabiskan waktu denganku.

"ayo kita main basket setelah ini"

"aku tidak bisa main basket, kita pulang saja yah" jawabku sambil membuka pintu mobilnya

"aku akan mengajarimu" katanya sambil memasangkan sabuk pengaman untukku sebelum menjalankan mobilnya

sebenarnya aku agak sedikit kesal dengannya yang memutuska semuanya secara sepihak, padahal aku sudah berandai bisa berbaring diatas tempat tidur dengan santainya. apalagi hari ini jadwal kelas tiba-tiba selesai lebih cepat dan tidak ada satupun tugas yang harus kuselesaikan untuk satu minggu ke depan.

mobilnya kini berhenti disebuah lapangan basket yang tak jauh dari dormnya, dan sebenarnya agka jauh dari rumahku. ia turun dari mobil dan berlari ke bagasi mengambil bola berwarna orange kemudian menarik tanganku yang baru saja keluar dari mobil.

"kita mau main sampai berapa poin ?" tanyanya memantulkan bola sambil melakukan pemanasan

"lima poin saja, dan kalau aku berhasil memasukkan bola itu ke dalam ring nilaiku langsung lima poin" jawabku malas sambil melepas jaket tebal yang masih kugunakan sejak pulang kelas tadi

"mana ada nilai lima ?"

"bagiku ada" ia tertawa dan menerima kesepakatan itu

"baiklah, tetapi yang menang nanti berhak meminta apa saja dari yang kalah.. dan yang kalah harus mengabulkannya. bagaimana ?"

"oke"

"kau duluan" ia meemparkan bole padaku

"kalau aku berhasil memasukannya, nilaiku langsung lima dan kau harus segera mengantarku pulang setelah ini"

"iya, tenang saja"

"ayo mulai"

aku mencuri start dan berlari sambil membawa bola menuju ring

"kau haru mendribel bolanya !!" ia berteriak sambil mengejarku

kini aku berdiri di depan ring dan bersiap melemparkan bola pada sasaran, dan tembakanku langsung mengenai sasaran dan masuk ke dalam ring dengan mulus.

"poinmu berkurang karena kau curang, seharusnya kau mendribel bola bukan berlari dan membawa bola" katanya sambil mengambil bola kembali ke dalam lapangan

"tidak ada yang membuat perjanjian seperti itu"

"memang tidak ada, tapi aturannya seperti itu. kalau semua orang boleh berlari sambil membawa bola, semua orang bisa menjadi atlet basket"

"yasudah kurangi satu poin, cepat berikan bolanya"

"karena kau tadi sudah bermain lebih dulu, sekarang giliranku. kau harus mengejarku dan mencuri bola dariku kalau mau"

ia perlahan menuju ring yang berada di sisi lain lapangan, melihatnya semakin dekat dengan ring aku segera berlari dan berusaha merebut bola darinya. satu tanganku berada di pingggangnya sementara tangan yang lain sibuk merebut bola darinya. ia nampak sama sekali tak terganggu olehku dan menembak sasaran dengan mudah.

terus seperti itu sampai berhasil sebanyak empat kali yang artinya satu poin lagi dan ia akan memenangkan pertandingan, padahal aku sudah susah payah berlari dan melompat berusaha mencuri bola dari tangannya. bajuku sudah cukup basah dengan keringat dan aku berusaha mengatur nafasku, sementara Jungkook sama sekali tak terlihat lelah.

Jeon jungkook (전정국)  ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang