Jeon jungkook (전정국) Imagine

새해 복 많이 받으세요 ! (Happy New Year!)

Ku lirik jam di ponselku untuk terakhir kalinya

03:30 am

"Sudah jam segini tapi belum satupun pesanku di balas nya" kutatap ponsel yang berada si tanganku.

"Ah sudahlah aku mengantuk, besok saja masih bisa walau rasanya tidak special lagi" kuletakkan ponsel di atas meja belajar, kemudian aku berjalan ke atas kasur.

Kumatikan lampu kamar dan setelah itu naik ke atas kasur dan masuk ke balik selimut yang besar menutupi seluruh tubuhku.

"Happy New Year Jeon Jungkook, Saranghae" kupejamkan mata dan membiarkan diri perlahan tertarik ke alam mimpi.

Baru sebentar aku terlelap, aku merasa seperti melihat bayangan seorang lelaki muda masuk ke kamarku dengan mantel tebal berwarna hitam. Perlahan ia berjalan kearahku dengan senyuman diwajahnya.

"Maaf sudah menunggu lama, ponselku kehabisan baterai" katanya sambil melepas mantel tebal yang menutupi tubuhnya.

Perlahan ia mendekatiku dan ikut bergabung di atas kasur dan bahkan masuk ke balik selimut sama sepertiku. Cahaya lampu kuning jalan yang menembus tirai kamarku sedikit membantuku mengenalinya.

Dia..

Orang ini..

Apa aku bermimpi ?

Kalau memang mimpi, tolong jangan bangunkan aku untuk alasan apapun.

"Kau sudah menungguku lama ?" ia menatapku dengan senyuman khasnya

Anggukan kepalaku menjadi jawaban atas pertanyaannya "terlalu lama sampai aku memutuskan untuk pergi tidur meninggalkanmu, Jeon Jungkook"

Ia masih tersenyum "maafkan aku" ia mendekati wajahku kemudian sekilas mencium dahiku.

"It's ok. Setidaknya sekarang kau disini bersamaku, sudah cukup"

Ia mengecek jam yang melingkar ditangannya "sudah lewat 4 jam ternyata"

"Wae?"

"Padahal aku sudah berencana ingin menjadi orang pertama yang memberi ucapan new year untukmu, tapi tahun ini gagal lagi"

"Katakan saja sekarang"

"Sudah tidak special, pasti banyak orang yang sudah mengirimkan ucapan kepadamu lebih dulu dariku"

Aku menggelengkan kepalaku "tahun ini aku mematikan ponselku dari jam 11, aku ingin kau menjadi yang pertama" aku sengaja berbohong, tak ingin membuatnya sedih

"Benarkah ? Kalau begitu HAPPY NEW YEAR (y/f/n), I LOVE YOU !!"

Mianhae Kook-ah mungkin kau sudah berada diurutan ke dua puluh atau mungkin lebih, kalau aku membaca semua pesan yang masuk.

"Happy New Year juga Jeon Jungkook" aku menggeser tubuhku mendekatinya, tangannya justru menarikku kedalam pelukannya.

Kusandarkan kepalaku diatas dadanya "kau pasti belum mandi"

"Tidak keburu, aku sudah tidak tahan ingin melihatmu."

Setelah itu tidak ada percakapan lagi di antara kami, masing masing sini dengan pikirannya masing masing. Sampai aku membuka mulut untuk memulai percakapan karena suasana menjadi aneh.

"Kook"

"Hmm?" jawabnya sambil terus membelai rambutku

"Aku minta maaf kalau selama setahun kemarin sering menyusahkanmu, membuatmu kesal, kecewa, khawatir atau mengganggumu" ku arahkan kepalaku menatap wajahnya yang berada diatasku.

"Seharusnya aku yang minta maaf padamu, terkadang aku terlalu berlebihan. Maaf juga karena terlalu sibuk sampai tak bisa disampingmu, seharusnya aku bersiap kapanpun kau membutuhkanku sebagai seorang kekasih."

"Tak ada yang kurang darimu, kook. Kau selalu berada disisiku tepat saat aku membutuhkanmu, aku merasa sangat beruntung memilikimu dan aku terlalu takut kehilanganmu" aku menghela nafas, kemudian melanjutkan ucapanku

"Maka dari itu.."

CUP

Sedetik kemudian aku menemukan Jungkook mencium bibirku, awalnya aku terkejut dengan sikapnya yang tiba tiba memotong pembicaraan dengan menempelkan bibirnya di bibir milikku.

Ia mulai menggerakkan bibirnya, tangannya yang melingkar di pinggangku menarik tubuhku semakin dekat ke arahnya. Entah apa yang ada di pikiranku, perlahan aku membalas ciumannya.

Sampai aku menarik wajahku, merasa seperti kehabisan nafas. Wajahku memanas seketika. Ku sembunyikan wajahku kembali diatas dadanya.

"Saranghae (y/f/n) aku tak sabar untuk menjadikanmu milikku seutuhnya" kemudian ia mencium kepalaku

Perlahan rasa kantuk menarikku kembali, pandangan kembali menghitam. Aku tak tahu apakah aku kembali tertidur atau mimpiku yang baru saja terjadi sudah habis. Ku harap esok ketika aku membuka mata, ia benar benar ada disampingku.