결정 (Decision)

1.4K 153 9
                                    

BEWARE OF TYPO

----

Kurang lebih sembilan belas jam berada dalam kursi penerbangan cukup membuatku bosan, setelah menahan diri dalam benda terbang itu sekarang kakiku akhirnya bisa menapak pada tanah kembali. Suasana berbeda kurasakan bahkan saat aku menginjakan kaki kembali dalam negeri paman sam ini, wajah - wajah yang terlihat begitu berbeda dengan yang biasa kuliihat di sekelilingku seakan membuat otakku berbicara ini baru yang dinamakan liburan.

pesawatku mendarat di benua ini sekitar pukul jam sembilan pagi, suhu udara lima belas derajat dengan matahari bersinar diatas kepala membuat Los Angeles menjadi salah satu bagian kota favoritku dari semua kota yang dimiliki negeri ini. Sejujurnya kalau aku disuruh memilih antara pantai atau gunung pasti akun akan dengan mudah menyebutkan gunung, karena sejak kecil aku paling tidak suka panas. 

Lebih baik kedinginan dibanding aku harus berkeringat karena kepanasa, aku tahu keringat baik untuk kesehatan tubuh tapi aku paling tak tahan dengan bau keringat karena terjemur matahari. Tapi Los Angeles seakan menjadi jawaban diantara dua pilihan itu, meskipun matahari bersinar terang diatas kepala suhu udara disini cukup dingin dan menutupi panas teriknya matahari.

Aku kemari seorang diri benar - benar tak ada yang bisa menemaniku, Yoona terlalu cinta pada pelajaran dan nilainya di kelas, akupun tidak bisa memaksakannya untuk ikut denganku. Tapi kalau dipikir aku cukup gila dan nekat pergi ke benua orang lain, bahkan belum sehari aku keluar dari rumah sakit.

Mau bagaimana lagi..

Aku belum memberi kabar padanya bahwa aku menerima tawarannya untuk datang kemari untuk menemaninya dalam beberapa hari. Kupikir otak dan hatiku perlu waktu untuk bersiap sebelum kembali bertemu dengannya, apalagi harus berada disampingnya beberapa hari kedepan tanpa tahu apa yang mungkin terjadi disini.

Mataku sibuk memperhatikan satu persatu koper yang keluar dan berputar diatas tempat pengambilan bagasi, cukup membosankan sebenarnya tapi arsitekur bandara LAX cukup menarik perhatianku. Dari sini aku memperhatikan kerumunan orang yang tengah menunggu keluarganya diluar sambil mencari wajah familiar dari balik pintu kaca, seketika aku terfikir bagaimana rasanya menjadi artis terkenal dengan beribu fans mengantri diluar menanti kedatanganku. 

Sebuah koper hitam yang tak asing dimataku akhirnya keluar setelah hampir setengah jam aku berdiri dengan troli bagasiku, aku berjalan dan mengangkat koper berukuran sedang itu keatas troli yang kubawa. Bersama troli bagasi aku berjalan mencari mobil yang bisa mengantarku menuju hotel yang terletak cukup jauh sebenarnya dari aiport. 

Sebenarnya Jungkook sudah menyiapkan transpor untukku dari bandara menuju hotelnya, tetapi mobil itu hanya akan tiba kalau aku memberitahu padanya kalau aku datang menemuinya. Merogoh kocek transport cukup besar tak membuatku menyesal sama sekali, dengan jarak 438 kilometer kota Las Vegas bisa ditempuh dalam waktu empat jam kurang lebih.

Empat jam dalam mobil van yang kusewa benar - benar menyenangkan, dari balik jendela mobil ini aku memperhatikan arsitektur kota Los Angeles yang begitu mewah. Supir van ini cukup baik rela memutarkan mobilnya melalui tengah kota bahkan menjelaskan beberapa tempat wisata terkenal disana.

Sampai kami mulai memasuki jalan tol yang melalui pegunungan, mataku mulai terasa berat karena tidak mendapat tidur yang cukup selama di pesawat. Aku memasang earphone dan menekan playlist favouriteku, mataku semakin lama terasa semakin berat dan aku tak melawan rasa kantuk itu.

----

"miss" suara pria membangunkanku dari tidur nyenyakku walau dengan posisi duduk seperti ini

"yes ?"

"we have arrived at out destination" jawabnya sambil tersenyum

"oh, sorry I didn't notice it" aku melepaskan earphoneku dan memasukkannya ke dalam tas

"nah it's fine, you look pretty exhausted ahahaa" jawabnya sambil melepaskan sabuk pengamannya

"yeah.. nineteen hours on flight is really a big deal for me. uhm sir if you don't mind, can you help me with my luggage ?"

"yes of course !!" ia tersenyum kemudian keluar dari mobil untuk membantuku mengeluarkan koper dari bagasi, bahkan ia masih sempat membukakan pintu mobil untukku sebelum mengambil koperku dari bagasi

"Thank you sir" jawabku sambil turun dari mobil

"here you go" dia datang membawakan koper milikku

"owh thanks a lot"

"yeah.. actually you remind me of my sister"

"do I look like her ?" aku cukup terkejut dengan pernyataannya

"pretty much, she's turning 24 this year 8 years younger than me"

"wow so you're turning 32 this year huh ?"

Pria yang mengendarai mobil van ini nampaknya berumur sekitar tiga puluh, dilihat dari wajahnya ia bahkan terlihat jauh lebih muda dari umur aslinya. Apalagi seragam suit lengkap dengan dasi hitam yang membuatnya terlihat jauh lebih muda.  

"yes I am"jawabnya sambil tertawa kecil

"I thought you were around 28, you look so young"

"Thank you for that hahahaha.. uhm, is there anything else I can help you with ?"

"no no it's more than enough" aku mengeluarkan beberapa lembar dollar dan memberikan uang itu padanya

"owh!! no no" ia menolak tip yang kuberikan, ini baru pertama kalinya aku bertemu orang asing sebaiknya

"please accept it" aku menarik tangannya tangan meletakkan lembaran dollar itu di tangannya "just say I really love your service and I want to treat you a cup of coffee"

"well.. Thank you very much miss" jawabnya sambil tersenyum lebar

Aku menunggu sampai mobilnya keluar dari area lobby hotel baru aku menarik koperku masuk ke dalam hotel yang cukup mewah ini. Aku mengeluarkan sebuah amplop berlambangkan hotel ini dari dalam tasku dan memberikan amplop itu pada pihak resepsionis, namun sepertinya staff hotel di depanku sedikit terkejut setelah mengecek kamar untukku.

"I guess you are a very lucky person miss" katanya sambil mengscan kartu hotel untukku

"me ?"

"yeah because the code which is on this paper shows the best room number that we have"

"really ?? my friend booked it for me"

"well then, your friend must be the best person. Because your room number is in the same floor as our VIP guest for this week"

"VIP ?? woahh I must be lucky"

"of course you are. If I'm not wrong, they came far away from Korea for Billboard event here in Las Vegas"

Korea ? Billboard ?? BTS ?!

jadi maksud staff ini aku berada disatu lantai kamar yang sama dengan para member BTS dan staff mereka ?

"I am a bit surprised to see your room number is on the same floor as they are, because as far as I know the artist's agency even booked one full floor for security reasons." jelasnya sambil menyiapkan kunci kamar dan beberapa file untukku

Setelah mendapat kunci kamar aku diantar oleh salah satu staff hotel menuju kamar, dan ketika aku menyebutkan nomor kamar ia seperti terkejut. Ceritanya sama seperti staff yang melayaniku di resepsionis tadi, Bighit memang tidak pernah main - main dengan urusan keselamatan artis mereka. Bahkan kalau perlu mereka akan membooking 2 lantai penuh untuk keselamatan artisnya, harga booking yang mahal bukan masalah bagi mereka asalkan keselamatan artis mereka terjamin.

Aku diantar menuju salah satu ruang kamar yang berada cukup jauh dari lift, dan kurasa kamarku merupakan kamar paling ujung di lantai ini. Saat aku membuka pintu kamar, sebuah jendela kaca besar menyambutku dari seberang. Kamar ini benar - benar luas bahkan cukup untuk sepuluh orang sepertinya, kasur ukuran king sizenya juga bernar - benar terlihat begitu besar untuk tubuhku yang mungil ini.

Kasur raksasa bernuansa putih itu seakan memanggilku untuk segera berlari dan melompat ke atasnya, aku menarik koperku ke samping kasur kemudian meletakkan tasku sebelum akhirnya naik ke kasur dan tanpa sadar tertidur disana.

-TBC-

Jeon jungkook (전정국)  ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang