- (Y/N) POV -
Sejak kejadian pagi itu sampai hari ini, aku dan Jungkook belum berbicara sepatah katapun. Kami nampak seperti orang asing yang lebih memilih untuk berpura-pura tidak saling kenal, atau saling mengindari satu sama lain ketika bertemu di jalan. Sebenarnya hatiku sakit kalau kami harus seperti ini terus, tapi ada bagian lain yang membuatku bertahan seperti ini.
Aku akan menangis setiap malam dalam kamar hotel setelah bertahan seharian menghiraukan Jungkook atau memasang ekspresi dinginku di depannya. Aku tak ingin menceritakan hal bodoh dan memalukan ini kepada siapapun, bahkan tidak kepada Taehyung oppa yang pertama kali menemukanku menangis. Semua kekesalan dan kesedihanku setiap hari selalu aku keluarkan sendiri setiap malam dalam kamar, sambil mengingat tatapan mata dan sikap dingin Jungkook padaku di pagi hari.
Bohong kalau aku tidak merindukan Jungkook, bahkan aku rela mati demi mendengar suaranya berbicara denganku seperti dulu. Tak ada lagi yang memperhatikanku seperti yang Jungkook lakukan dulu, aku merindukan sosok yang selalu mengingatkanku untuk tidak bekerja terlalu keras dan menyiksa tubuhku sendiri. Aku rindu keberadaannya dalam kamarku, entah sekedar duduk disofa dengan ponselnya atau memainkan rambutku sambil berbaring disamping.
Pagi tadi aku berniat untuk mengakhiri perang dingin ini, tetapi nyaliku seakan terbakar hangus saat melihat Jungkook memutar arah jalannya ketika ia mendapati aku akan berjalan ke arahnya. Aku tahu aku salah, tetapi dia juga tidak boleh menyiksaku seperti ini. Ada saat dimana aku benar-benar mencapai titik terendahku, sampai aku harus memutar note voice berisi rekaman suaranya, terus menerus sampai aku tidur karena terlalu lelah menangis semalaman.
Aku berusaha untuk kuat dan terlihat baik - baik saja, walaupun sebenarnya jauh dari kata baik. Belakangan ini aku bahkan harus berlari ke kamar mandi untuk bersembunyi dan mengeluarkan tangisanku yang tak tertahankan, padahal seharusnya aku berada di backstage membantu staf yang lain. Aku merasa seperti manusia paling lemah ketika hatiku menuntut untuk berada disampingnya sedangkan kakiku tak mampu melangkah kemana hatiku ingin.
Seperti malam ini aku tengah duduk diatas tempat tidur dengan ponsel ditangan sambil menangis. Kali ini bukan karena mengingat perlakuan dingin Jungkook, tetapi karena beberapa foto pada sosial media yang membuatku takut. Semua gambar terlihat begitu nyata, bahkan aku sampai membayangkan jika hal itu benar terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeon jungkook (전정국) Imagine
Fanfiction⚠ NO PRIVATE ⚠ ~ 안녕하세요 ~ RANK #223 Fanfiction #11 imagine 14/10/18 #6 JustWriteIt 29/11/20 1st IN #정국 08/08/20 1st IN #전정국 08/08/20 1st IN #KOOK 08/08/20 1st IN #방탄 08/08/20 7th IN #kookie 29/9/18 20th IN #bts 21/10/18 20th IN #imagine 29/01/19 Cuma...