Malam ini aku memutuskan untuk menunggu Jungkook dalam kamar hotel, sambil menyaksikan live streaming dari laptopnya. Sebenarnya aku berniat membuat kejutan untuk kemenangannya, jadi aku mencari alasan agar tidak keluar dari kamar. Ia sempat murung saat aku memberitahu bahwa aku tidak akan ikut ke lokasi acara malam ini.
Tapi setelah mengabulkan permintaannya dengan sebuah kecupan pada kedua pipi, ia tidak jadi murung dan mengijinkan aku untuk tinggal di dalam kamar sambil menunggunya selesai. Aku memesan menu makan malam pada pihak hotel, dan meminta mereka menyiapkan minuman alkohol untuk Jungkook. Belakangan ini aku mulai paham mengapa ia menyukai minuman alkohol, dengan jadwal padat seperti ini rasanya minuman beralkohol bisa membantu, tapi jika dikonsumsi dalam jumlah yang masih wajar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku baru mengganti baju saat menerima pesan setelah Jungkook mengirimkan pesan kalau ia sedang jalan kembali ke hotel. Sebelumnya aku memintanya untuk makan malam bersama, jadi dia berpikir untuk pulang ke hotel menjemputku lebih dulu. Tidak lupa aku menyalakan lilin aromaterapi yang kubawa dari Jepang kemarin.
Aku sedang mengecek penampilanku saat tiba - tiba terdengar suara gerombolan pria datang di lorong hotel. Aku mengintip dari dalam untuk memastikan kalau itu adalah member BTS, dan ternyata tebakanku benar. Tak lama terdengar suara pintu terbuka dan muncul pria yang sedang aku tunggu sejak tadi.
"Surpriseee!!" Aku memeluknya erat bahkan mencium kedua pipi dan matanya, aku melihatnya sempat menangis saat menerima penghargaan daesang dan itu membuatku terharu
"Kau bilang ingin mengajakku makan malam diluar" ia tersenyum malu memperhatikan settingan kamar sedikit berubah semenjak terakhir ia meninggalkan kamar
"Alasanku saja.. agar kau tidak makan malam lebih dulu dengan anggota BTS. Aku suka gaya rambutmu seperti ini, apalagi memperlihatkan keningmu"
CHU
Aku meninggalkan satu kecupan singkat di keningnya yang kali ini tidak tertutup rambut seperti biasanya. Kemudian berjalan mendekati meja yang sudah siap menjadi tempat makan malam kami berdua.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dia berjalan mendekatiku sambil tersenyum, kemudian meletakkan kedua tangannya pada pinggangku. Tidak melingkarkan seperti biasanya, hanya meletakkan tangannya yang lebar di kedua pinggangku, kemudian tersenyum manis menatapku.
"Selamat atas kemenanganmu hari ini" aku membalasnya dengan melingkarkan tanganku di sekitar lehernya
"Kau cantik sekali malam ini"
"Hanya malam ini ?" Aku memiringkan wajahku
"Setiap hari.. tetapi malam ini lebih dari biasanya"
"Aku memesan ini untuk kita, tapi tolong dibayarkan setelah ini"
Ia tertawa setelah mendengar perkataanku, matanya melihat sekeliling kamar yang sudah aku rubah menjadi lebih romantis.
"Ah! Aku punya hadiah untukmu, ayo tutup matamu"
Ia memiringkan kepalanya seperti ragu, kemudian tertawa sebelum akhirnya menuruti perintahku.
"Hitung satu sampai tiga kemudian buka matamu"
Ia mengangguk dan mulai menghitung, setelah itu membuka matanya perlahan. Ia bingung karena tidak menemukan apapun di depannya saat ini, padahal aku mengatakan kalau aku punya hadiah untuknya.
"Mana hadiahnya ? Tidak ada.."
~ CHU ~
Aku berteriak dalam kepalaku untuk melakukan hal gila yang sudahku rencanakan, walau sebenarnya aku malu, ragu, dan takut. Tapi aku berhasil membawa bibirku merekat dengan milik Jungkook, aku menahan kedua mataku untuk terus menutup karena terlalu malu padanya atas aksi nekat yang kulakukan.
Bahkan sampai kami berpisah aku belum juga membuka kedua mataku. Aku hanya tahu kalau Jungkook masih hidup dari suara nafasnya.
"Kau menyiksaku kalau hanya melakukan seperti itu" bisiknya sambil melingkarkan kedua tangannya dibelakang tubuhku
Tangan kananya melingkar di pinggangku, dan yang satunya menarik punggungku untuk semakin dekat dengannya. Aku merasakan kalau ia kembali mendekatkan wajahnya padaku, hembusan nafasnya terasa pada pipiku. Detik berikutnya benda kenyal itu kembali pada tempatnya lagi, namun kali ini lebih dalam bahkan aku bisa merasakan rasa lipbalm yang ia gunakan malam ini.
Aku awalnya berpikir kalau ini hanya akan menjadi sebuah kecupan yang dalam, namun pemikiranku pecah saat ia mulai menggerakkan kedua bibirnya. Aku tidak tahu apa yang harusku lakukan saat ini, tapi berdasarkan drama korea yang sudahku lihat, si gadis akan membuka mulutnya dan membiarkan sang pria memimpin. Jadi apa yang terlintas dipikiranku, itu yang aku lakukan saat ini.
Aku merasakan Jungkook tersenyum saat aku membuka sedikit mulutku. Tangannya bergerak semakin bebas dibelakang tubuhku, aku sempat merinding saat merasakan tangannya seakan berputar pada tubuhku. Udara dalam ruangan terasa begitu panas sampai membuat telapak tanganku berkeringat.
Tidak pernah terpikirkan kalau Jungkook bisa seperti ini. Tapi dasar bodoh seharusnya aku tahu kalau ia juga pria, apalagi tinggal bersama Kim Namjoon dalam dorm yang sama lebih dari lima tahun. Sekarang otakku hilang entah kemana, seperti melarikan diri dari tanggung jawab.
Aku tidak tahu sampai mana ia akan bermain malam ini, atau sampai kapan ia akan bertahan. Aku akan seperti penonton yang menyaksikan dan menikmati permainannya malam ini. Tapi satu hal yang pasti, aku tak akan membiarkan makan malam yang sudahku siapkan terbuang sia - sia.
- TBC -
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
