BEWARE OF TYPO
- (Y/N) POV -
CKREK
SREK! SREK!
Telingaku menangkap tajam suara yang keluar dari tirai jendela yang bergeser pada jalurnya, tak lama cahaya terang memantul ke dinding dihadapanku. Meskipun asal cahaya tersebut berasal dari belakangku, tetap saja aku terganggu dari pantulan sinar yang menyinari ruang dihadapanku. Aku tak membuka mataku walau sudah tersadar dari tidur nyenyak yang kudapati, membalikkan tubuhku menghadap asal sinar yang membangunkanku pagi ini.
Siluet seorang pria tengah mengikat tirai yang berhasil dibukanya, membuatku tersenyum dan merasa bahwa hariku akan menjadi hari yang indah. Pundaknya yang lebar dilengkapi pinggang rampingnya membuatku ingin berlari memeluk tubuh itu dari belakang, tetapi rasa malas dan kantukku akhinya manrik tubuhku kembali kepada posisi semula. Tanganku menarik kembali selimut tebal menutupi tubuhku, sarung bantal yang dingin membuatku semakin tertarik untuk kembali menuju alam mimpi.
Sebuah pergerakan terasa pada kasur yang berawa dibawahku, menggagalkanku yang hampir kembali menghilang dibalik selimut. Wangi tubuh seorang pria terasa familiar pada indra penciumanku, ia tengah membuka perlahan selimut tebal yang menutupiku. Tangannya mengelus kepalaku dengan lembut, sebelum menarik selimut tebal ini turun hingga perutku.
"good morning honey" bisiknya disebelah telingaku
"sepuluh menit lagi" kusembunyikan wajahku dalam bantal
"nanti jam makan paginya terlewatkan" tangannya mengusap pundakku
"lima menit" jawabku tanpa membuka mata
Kurasakan wajahnya mendekat sebab cahaya yang masuk melalui jendela dibelakangku kini terhalang. Hembusan nafasnya terasa jelas pada pipiku lalu ia mendaratkan kecupan singkat pada kepalaku. Namun karena aku belum juga berniat untuk membuka mata, ia kembali menghujaniku dengan ciuman. Aku tertawa sambil menutup mulutnya dengan tanganku sambil membuka mataku perlahan.
"iya aku bangun" aku meregangkan kedua tanganku
"aku ingin makan waffle dengan keju dibawah" ia memelukku sambil menarik tubuhku keposisi duduk
"jam berapa breakfastnya selesai ?" jawabku sambil bersandar pada dadanya
"sepuluh mungkin" kurang puas dengan serangannya tadi, kini ia kembali mencium keningku
"aku akan mandi dulu sebentar"
"tidak perlu, nanti kita kehabisan makanan dibawah sayangku"
Sejak acara makan malam dihari natal sampai hari ini, Jungkook belum kembali ke dormnya. Ia menyewa hotel untuk kami berdua, alasannya karena ingin lebih dekat denganku meskipun ia akan keluar ketika ada jadwal kerjaan.
"aku pikir sepertinya aku terserang flu" kataku dengan suara sengau karena hidungku tersumbat
Ia tersenyum sambil memegang kedua pipiku
"atau karena cuaca diluar terlalu dingin ?" aku mengusap hidungku yang tersumbat
Ia tertawa sambil terus memelukku
"yasudah ayo kita turun makan, tapi gendong aku sampai lift" kataku dengan amta yang kembali terpejam
"anything for my queen"
Ia melepas pelukan dan bangun dari kasur, kemudian mencuri ciuman dari bibirku sebelum berbalik memberikan punggungnya untukku.
"mengapa terus mencuri ciuman dariku ?"
"karena aku tak tahan dengan bibir merahmu" jawabnya sambil menutup pintu kamar kami
"kalau begitu aku akan menggunakan lipstik berwarna hitam sebelum tidur, agar kau tidak menciumku terus saat aku bangun"
"aku bisa menghapusnya dengan bibirku"
"dasar menyebalkan"
Jungkook berjalan perlahan melewati lorong yang membawa kita menuju lift, aku masih menutup mataku dan menyandarkan kepalaku pada pundaknya yang lebar.
"Jungkook ? (y/n) ? kalian baru akan turun sarapan" terdengar suara ibuku yang membuatku membuka mata seketika
"iya bu" jawab Jungkook
"kak! kau ini umur berapa sih masih harus digendong seperti itu ?" ternyata ada juga adikku yang menunggu dekat pintu lift
"kau pasti iri karena aku bisa seperti ini dengan idolamu" aku menjulukan lidahku berniat menggoda adikku
"aku juga bisa mencari kekasih, memangnya kakak saja yang bisa seperti itu ?" adikku masuk ke dalam lift dengan jengkel setelah pintu lift terbuka
"belajar dulu yang benar" sahut ibuku menyusul masuk dalam lift
Aku turun dari pundak Jungkook kasihan padanya yang harus menggendongku sepagi ini hanya karena kemalasanku. Tangannya menarikku kembali dalam pelukan, berkat pemikiran jahilku akhirnya aku memeluk Jungkook dari depan, bahkan menyandarkan kepalaku pada dadanya selama dalam lift. Aku melirik raut wajah adikku dari kaca yang terpasang dalam lift, mulutnya cemberut dan matanya terus menatap monitor lift tajam. Saat lift berhenti dilantai yang kami tuju, ia langsung berjalan mendahului kami semua.
"jangan seperti itu pada adikmu sayang" kata ibu sebelum berjalan mencari menu sarapan pagi untuknya
"kau dengar ibumu kan? jangan seperti itu pada adikmu"
"kau membela adikku ?!" tanyaku kesal
"adikmu sekarang adikku juga" jawab Jungkook sambil mengisi gelas dengan susu putih tawar yang ia pilih untuk mengisi perutnya pertama kali
"ya ya terserahmu .. kalau begitu menikah saja dengan adikku, maka aku akan menjadi kakak iparmu juga kan ?" aku menuang susu cokelat dalam gelas yang baruku ambil, kemudian pergi mencari kursi kosong
Jungkook mengikutiku dan meletakkan susu putihnya dimeja kosong yang sekarang aku tempati.
"mau makan apa ?" tanya Jungkook sambil melihat menu sarapan disekitar
"aku bisa ambil sendiri, lebih baik kau ambilkan makanan untuk adikku sana"
"kau menggemaskan kalau sedang cemburu" ia mencium kepalaku sebelum berjalan mengambil menu makanan lain
Dan seharian Jungkook menggangguku dengan memanggil adikku agar bisa dekat dengannya, bahkan ia memberikan salah satu gelang yang biasa ia gunakan pada adikku.
-TBC-
ini nanggung tapi aku udah buntu
T.T
Maafkanlah
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeon jungkook (전정국) Imagine
Fanfiction⚠ NO PRIVATE ⚠ ~ 안녕하세요 ~ RANK #223 Fanfiction #11 imagine 14/10/18 #6 JustWriteIt 29/11/20 1st IN #정국 08/08/20 1st IN #전정국 08/08/20 1st IN #KOOK 08/08/20 1st IN #방탄 08/08/20 7th IN #kookie 29/9/18 20th IN #bts 21/10/18 20th IN #imagine 29/01/19 Cuma...