BEWARE OF TYPO
- (y/n) POV -
*suara nada dering*
Aku tengah mencatat hal-hal penting diatas kertas laporan tugasku, dan sebuah nada dering berbunyi dari jauh. Sayangnya aku terlalu malas untuk bangkit dari kursi dan meninggalkan pekerjaanku hanya untuk mengangkat panggilan masuk tersebut. Masalahnya benda persegi yang tengah berdering itu terletak dimeja sebelah tempat tidurku, dan untuk mencapainya aku butuh berjalan lima langkah. Bukannya malas atau perhitungan, hanya saja aku tipe orang yang tidak bisa meninggalkan pekerjaan, apalagi kalau sampai menyentuh ponsel, bisa-bisa aku tak kembali ke pekerjaan awalku karena terlalu asik.
Hampir satu menit berdering dari atas meja, akhirnya panggilan masuk itu menghilangkan. Namun tak sampai dua menit setelahnya, benda itu kembali berdering seakan berteriak padaku untuk mengeceknya. Aku menutup telingaku sambil mempercepat pergerakan tangan menulis catatan sebelum aku lupa lagi ingin menulis apa.
Alih-alih berhenti berdering, suara ponselku malah semakin kencang. Untungnya tugasku sudah sampai lembar akhir, jadi hanya perlu menahan diri sampai kalimat akhir. Ya walaupun terganggu dan merasa seperti di teror dari ponselku, ingin rasanya dimatikan tapi aku tak bisa berpindah.
Saat tanganku berhenti menulis kata terkahir, ponselku juga berhenti berdering.. untuk yang kelima kalinya...
Aku merapihkan tugasku dan menyiapkan buku yang akan digunakan untuk materi kuliah besok. Selesai merapihkan tasku, benda persegi panjang itu akhirnya berdering kembali. Aku setengah berlari untuk mencapai benda yang menggangguku belajar sejak tadi. Tanpa perlu membaca siapa yang menelepon, aku langsung menerima panggilan masuk tersebut.
"Hall
"야아!! 죽을래 ?! (Yaa! Do you want to die?!)" Aku menjauhkan ponselku dari telinga saat suara teriakan itu muncul
"소리 지르지마! (Don't scream!)" aku membalasnya dengan teriakan
"kau juga teriak bodoh!"
"Mengapa menelfonku ?! Tadi aku sedang mengerjakan tugas kuliah"
"Mengapa menelfonmu ?! Masih bertanya ?! Kau hilang bagaikan ditelan bumi, tanpa kabar! Tidak membalas pesanku, tidak mengangkat telfon"
"Itu karena kau Jeon Jungkook bodoh! Kau terlalu banyak meminta ijin untukku dikantor, jadi pekerjaanku bertumpuk semua, balum lagi tugas kuliah yang terus muncul" aku naik ke atas tempat tidur dan menyelimuti kakiku yang mulai kedinginan
"Setidaknya balas pesan (y/f/n), kau membuatku khawatir"
"Kalau khawatir cepatlah pulang"
"I'll do it if I can. Apa yang sedang kau lakukan ? Astagaa aku merindukanmu sampai gila rasanya"
"Bersiap untuk tidur karena besok pekerjaanku masih bertumpuk dimeja, karena ulah tuan Jeon Jungkook"
"Hey! Jangan meledekku! Ah.. aku pikir pembicaraan kita kali ini akan menjadi romantis, nyatanya tidak sama sekali. Yasudah sana tidur"
"Kapan kau pulang ?" tanyaku sambil mematikan lampu kamar
"Tidak tahu, masih ingin disini lebih lama setelah konser berakhir"
"Nampaknya kau ingin nyawamu habis lebih cepat ditanganku"
"ahahahaa.. sial ! Kau lucu sekali, jadi ingin ke apartemenmu sekarang juga"
"Untuk apa ?!"
"Membuatkan cucu untuk ibuku, apalagi ?!"
"DASAR GILA, sudahlah aku tutup telfonnya"
"Selamat tidur tuan puteri Jeon, jangan lupa mimpinkan pangeran Jungkook."
"Memang benar gila rupanya" aku mematikan telfon lebih dulu kemudian memejamkan mata
- TBC -
Ini pendek bgt -_-
Jelek mungkin..
Gabisa mikir lagi
Minggu ini beneran sibuk bangetMau nangis..
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeon jungkook (전정국) Imagine
Fanfic⚠ NO PRIVATE ⚠ ~ 안녕하세요 ~ RANK #223 Fanfiction #11 imagine 14/10/18 #6 JustWriteIt 29/11/20 1st IN #정국 08/08/20 1st IN #전정국 08/08/20 1st IN #KOOK 08/08/20 1st IN #방탄 08/08/20 7th IN #kookie 29/9/18 20th IN #bts 21/10/18 20th IN #imagine 29/01/19 Cuma...