"(y/n)-ah, 왜 먹지 않는거야 ? (kenapa tidak di makan ?)" Eomma menggeser nampan berisi semangkuk bubur dan segelas susu hangat di atas meja
"nanti saja eomma" jawabku dengan mata terpejam
"masih sakit ?" eomma meletakkan punggung tangannya di dahiku
"Jangan khawatir, nanti juga sembuh"
"Bagaimana eomma tak khawatir, sudah tiga hari kau seperti ini" eomma menyisirkan rambut yang menutupi wajahku dengan tangannya
"makanlah sedikit, setelah itu minum obatmu" lanjutnya sambil m engelus kepalaku
"hmmm"
tiba tiba ponselku berbunyi tapi aku terlalu lemas untuk bergerak mengambilnya
"Jungkook menelfon" eomma mengambilkan ponselku
aku mengambil ponselku dan menekan tombol silent kemudian mengembalikan ke tangan eomma
"tidak diangkat ?"
"tidak" aku memejamkan mata lagi
"dia sudah kembali ke Korea ?"
"Aku tidak tahu, seharusnya sudah"
"kalau dia tahu kau seperti ini pasti dia sangat khawatir" Eomma mengembalikan ponselku ke dalam laci
"makanya aku tidak memberitahunya" aku menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhku
"kalau kau tidak memberitahu, dia lebih khawatir"
"nanti juga aku sembuh, tenang saja eomma"
"bagaimana mau sembuh, makan saja tidak mau" eomma berdiri dari tempat tidurku dan membereskan nampan makanan yang tak ku sentuh sedikit pun
"aku tidak selera"
"Yang ini eomma bawa keluar, sebentar eomma bawakan air minum dan bubur baru yang hangat"
"air saja cukup eomma, sayang kalau buburnya tidak aku makan lagi" aku menyalakan pendingin ruangan
"setidaknya makan sedikit lalu minum obatmu" eomma keluar dari kamar
aku terlelap tak lama setelah eomma keluar dari kamar, tidur dengan suhu badan tinggi seperti ini sungguh membuatku sangat tak nyaman. padahal aku sudah menyalakan pendingin ruangan tapi tetap saja keringat masih keluar membasahi punggung dan dahiku. aku memutar badan berkali-kali kerena tempat tidurku yang panas.
tiba-tiba aku merasa ada sebuah kain bergerak mengusap keringat di dahiku, aku dengan membuka mataku yan terasa sangat berat.
"kau pasti merasa sangat tak nyaman"
"Jungkook ?" aku menurunkan selimut
"kenapa tidak memberitahuku ?" ia duduk disebelahku dengan raut wajah sangat khawatir
"aku tak ingin membuatmu khawatir"
"kau tidak membuatku khawatir jutru membuatku marah" ia meletakkan kain yang ia pakai mengusap keringatku
"Mianhaeyo"
"sejak kapan ?" tanyanya
"hmmm... baru tadi pagi. Jangan khawatir besok juga sudah sembuh" aku mengambil tangannya
"jangan bohong, eomma menghubungiku dua hari lalu. Kenapa menyembunyikan ini dariku ?" ia menatapku
"aku tidak ingin merusak konsentrasi dan moodmu, kau sedang sibuk konser. Apalagi kalian sedang mempersiapkan diri untuk hadir di BBMA" aku menutup mata yang terasa berat
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeon jungkook (전정국) Imagine
Fanfic⚠ NO PRIVATE ⚠ ~ 안녕하세요 ~ RANK #223 Fanfiction #11 imagine 14/10/18 #6 JustWriteIt 29/11/20 1st IN #정국 08/08/20 1st IN #전정국 08/08/20 1st IN #KOOK 08/08/20 1st IN #방탄 08/08/20 7th IN #kookie 29/9/18 20th IN #bts 21/10/18 20th IN #imagine 29/01/19 Cuma...