의사 (Doctor)

1.9K 193 7
                                    

BEWARE OF TYPO

- (Y/N) POV -

Pagi ini aku menerima panggilan masuk dari kantor pusat yang ternyata mereka memberitahuku bahwa aku mendapat jatah libur khusus untuk hari ini. Tidak perlu ditanya dari mana asal mula penyebabnya, aku sudah tahu dari gerak gerik pria disebelahku yang tengah mengetikkan pesan pada ponselnya. Sebuah pesan amsuk ia terima dan setelah membaca pesan itu, senyumnya langsung mengembang tetapi segera ia hilangkan mengingat akting yang sedang ia perankan saat ini.

"jadi bisakan kau menemaniku check up ke dokter gigi hari ini ?" tanyanya tersenyum sambil menyimpan ponselnya dalam saku

"berharap tidak ada potongan gaji karena ulahmu" aku berjalan mengambil tas, dompet, dan jaketku dari dalma lemari

"akan aku ganti kalau memang perusahaan memotong gajimu" ia melompat kegirangan menuju tempatku

"memangnya tidak ada manajermu yang bisa menemani hari ini ?" aku memasukkan kunci apartemen ke dalam tas, kemudian berjalan menuju pintu bersama pria kekanak-kanakan yang tengah mengayunkan tanganku

"ada, tapi aku tidak mau"

"awas saja kalau sampai kerjaanku berantakan di kantor" ujarku sambil menekan tombol lift yang akan membawa kami ke lobby

"Hari ini kita naik taxi saja ya, karena setelah selesai memeriksa gigi, aku harus ke dorm mengambil koper"

AH! aku lupa kalau malam ini ia ada penerbangan ke Jepang untuk melanjutkan konsernya disana. Seketika moodku menurun mengingat kami akan berpisah lagi dalam beberapa jam, aku harus menjalani hariku sendiri karena Seolbi eonni yang tidak akan pulang dalam waktu enam bulan setelah ditugaskan diluar negeri oleh kepala perusahaannya. Kini Jungkook juga harus terbang ke negara lain untuk bekerja, meninggalkanku sendiri dengan tumpukan kertas di meja kantor dan buku tebal di meja belajarku.

---

Jungkook memaksaku untuk ikut masuk ke dalam ruangan dokter menemaninya memeriksa jahitan. Umurnya boleh menua tetapi tingkahnya sama seperti anak umur tiga tahun yang baru pertama kali datang ke dokter gigi. Tangannya tak terlepas menggenggamku selama sang dokter memeriksa hasil operasi yang dilakukan beberapa hari lalu.

Setelah dokter tersebut menyelesaikan pekerjaannya, Jungkook diperbolehkan untuk kembali. Ia segera menelfon managernya untuk datang ke klinik menjemput kami, tangannya yang besar masih belum melepas tanganku yang mulai berkeringat karena lembap. Bahkan saat hendak naik ke mobil saja, aku harus menarik paksa tanganku agar kami bisa masuk ke dalam dengan lebih mudah.

Sampai di dorm ternyata semua koper member lain sudah siap di ruang tamu, hanya tinggal milik Jungkook yang belum tersentuh sama sekali. Untung saja dokter gigi tadi menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat, sehingga anak ini bisa pnya banyak waktu untuk mengemasi barang bawaannya. Lagi - lagi perasaan seakan memiliki anak kecil datang padaku, entah dia berulah atau bagaimana di depanku. Aku terus mengomel mengingatkannya membawa barang penting, bahkan obat untuk giginya yang hampir ia tinggal dalam kamar.

"akhirnya selesai juga" ia merebahkan diri diatas kasurnya sambil melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kanannya

"kau akan bawa tas sebesar itu ? belum lagi tas kameramu. apa pinggangmu tidak sakit ? mengapa tidak dimasukkan dalam koper yang lebih kecil saja ? bukankah waktu itu aku pernah membelikan koper kecil untukmu ?"

Jungkook tertawa sambil memindahkan kepalanya menuju pangkuanku, dia melirik tasnya yang sudah siap dekat pintu sebelum membalas pertanyaanku.

"mengapa hari ini kau cerewet sekali  ? aku tak membayangkan kalau kita menikah nanti, setiap hari kau menanyakan ratusan pertanyaan padaku, belum lagi kalau kau kesal mengurus anak nanti."

Jeon jungkook (전정국)  ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang