BEWARE OF TYPO
-(Y/N) POV-
Setelah menghabiskan sandwich dan temannya dari kotak menggemaskan yang kubawa, aku memulai pekerjaanku yang sudah bertumpuk - tumpuk menunggu untuk disentuh. Untung saja ada potongan sandwich dan buah yang sudah mengisi perutku, jadi aku bisa melewatkan jam makan siang tanpa perlu khawatir sakit.
Karena aku tahu pekerjaanku hari ini akan menelan tubuhku untuk di meja kerja sampai setidaknya sore hari nanti. Apalagi jadwal comeback BTS yang sudah semakin dekat, ditambah konser di Amerika dalam waktu dektat. Jadi aku butuh waktu ekstra untuk merapihkan semua pekerjaanku, termasuk mengurus pemesanan album dari mancanegara yang sudah masuk ke kantor dari minggu kemarin.
"(y/n)-ssi, kau di panggil ke kantor manager sekarang"
aku merapihkan file terkahir yang menjadi target kerjaku hari ini kemudian membawanya secepat yang kubisa ke kantor manager.
*TOK TOK TOK*
"silahkan masuk"
"permisi, apakah bapak memanggil saya ?"
"oh (y/n), ya saya memang memanggil anda kemari. Silahkan masuk, bagaimana pekerjaanmu hari ini ?" tanyanya begitu ramah seakan ada bonus gaji yang akan ia berikan padaku
"saya sudah menyelesaikan semua file, dan mengurus kontrak kerjasama dengan beberapa brand. hanya tinggal menunggu respon mereka, kemungkinan kabarnya akan keluar besok" aku meletakkan file yang kubawa di mejanya
"kau selalu menyelesaikan pekerjaan bahkan sebelum saya memintanya. Sebenarnya tujuan saya memanggil anda kemari adalah ingin menyuruh anda pulang lebih cepat, dan mengerjakan tugas dirumah saja tetapi ternyata sudah selesai semua. Kalau begitu kau boleh pulang dan berisitirahat di rumah"
"terima kasih banyak pak, kalau begitu saya permisi dulu"
langkah kakiku berjjlana menuju ruang latihan Jungkook untuk mengecek apakah latihannya hari ini sudah selesai, karena biasanya pada jam seperti saat ini ia sudah duduk manis dalam studionya.
Saat tiba di lantai ruang latihan yang biasa digunakan para emmber BTS, ternyata suara dentuman musik masih menyala begitu keras. Aku melihat melalui kaca dari luar bagaimana mereka berlatih begitu keras mempersiapkan diri untuk konser di Amerika dan comeback yang akan datang beberapa hari lagi.
Melihat rambut mereka yang basah dengan keringat membuatku bangga sekaligus takjub, mengingat kembali pencapaian yang telah mereka raih hingga hari ini. Aku tak berniat masuk ke dalam dan mengganggu konsentrasi mereka, jadi cukup memperhatikan dari luar saja.
Jimin oppa yang melihatku dari pantulan cermin ruang latihan, seketika tersenyum dan melambaikan tangan. Ia berjalan menghampiri Jungkook yang tengah mengulangi koreografi dan membisikkan sesuatu, tiba - tiba saja Jungkook membalikkan tubuhnya dan berlari keluar ruangan.
"mengapa tidak masuk ?" tanyanya sambil menutup pintu
"karena tak ingin mengganggu konsentrasi kalian" aku menghapus keringat yang membasahi dahinya dengan lengan kemeja panjang yang kebetulan sekali sedang kugunakan hari ini
"sudah makan ?" ia melingkarkan tangannya disekitar pinggangku kemudian tersenyum lebar
"tentu saja"
"awas kalau kau berbohong"
aku melepaskan ikatan rambut yang berada di pergelangan tangan kananku, seakan membaca pikiranku Jungkook menurunkan tubuhnya sejajar denganku.
"aku tak suka melihat rambut dibagian ini mengganggu pendanganmu saat berlatih, kau boleh melepasnya setelah selesai nanti" aku mengikat rambutnya perlahan
"iya sayangku"
"sudah sana masuk, aku akan menunggu di studiomu"
ia memelukku dengan erat untuk beberapa detik baru setelah itu ia kembali ke ruangan latihannya.
Setelah masuk ke dalam studio milik Jungkook dan menyalakan pendingin ruangan, aku segera mencari posisi nyaman untuk terlelap diatas kursi gamingnya yang cukup besar untukku. Terlelap begitu saja dalam dentikan jari entah karena merasakan kursi besar ini terlalu nyaman untukku atau tubuhku yang memang sudah kelelahan karena bekerja keras. Yang jelas hari ini aku ingin menggunakan sisa waktuku untuk terlelap bahkan kalau bisa sampai besok pagi.
---
KREK
Aku terbangun setelah mendengar suara pintu tertutup di belakang, karena aku memeiliki pendengaran yang sensitif ketika tidur maka dari itu jarang sekali bisa tidur di kantor. Aku meregangkan tanganku sambil memutar kursi ke arah pintu dan ternyata yang baru saja masuk ke studio adalah sang pemilik ruangan ini.
"tidurmu nampaknya nyenyak"
aku mengangguk sambil melirik jam di pergelangan tanganku "astaga! sudah jam pulang kantor"
"bahkan kantormu sudah dari dua jam lalu"
aku dengan sigap berdiri dan hendak berlari ke meja kantorku untuk mengambil tas yang tadi sengaja kutinggal.
"mau kemana ?" Jungkook menahan tanganku
"mengambil tasku"
Jungkook menunjuk ke arah salah satu raknya, saat ia menggantikan posisiku duduk diatas kursi gamingnya "sudah ku ambilkan tadi"
"untung saja, kalau tidak aku harus menelfon penjaga kantor dan meminta untuk membukakan ruangan"
"kau masih mengantuk ?" tanyanya saat ia melihatku menguap
"kemarilah" ia menarikku ke pangkuannya
"lebih baik aku pulang dan tidur di rumah"
"aku akan mengantarmu tetapi biarkan aku tidur sejenak disini" ia menahanku untuk kabur dengan kedua tangannya dan menyandarkan kepalanya di bahuku
-TBC-
kira - kira gini lah ya duduknya
wkwkwkwkwk
jangan lupa vote komene seperti biasa >.<
gomawo ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeon jungkook (전정국) Imagine
Fanfic⚠ NO PRIVATE ⚠ ~ 안녕하세요 ~ RANK #223 Fanfiction #11 imagine 14/10/18 #6 JustWriteIt 29/11/20 1st IN #정국 08/08/20 1st IN #전정국 08/08/20 1st IN #KOOK 08/08/20 1st IN #방탄 08/08/20 7th IN #kookie 29/9/18 20th IN #bts 21/10/18 20th IN #imagine 29/01/19 Cuma...