Beware Typo saudara saudara..
-------------------
Helaan nafas panjang keluar bersamaan dengan sebuah buku tebal yang kembali ketumpukan bersama enam temannya yang lain.
"(y/n)-ah 너 아직 안 끝났어? (kau belum selesai juga ?)" tanya Yerim yang baru saja menutup lembaran terakir buku besar di tangannya
"belum" jawabku sambil memijat pundak kananku dengan tangan kiri, sedangkan tangan kananku masih sibuk menari diatas kertas laporan
"sudah jam sepuluh malam, kau tak mau pulang ? kan bisa dilanjutkan besok pagi"
"aku harap bisa seperti itu, tapi sayangnya laporan satu ini harus dikumpul besok siang. Sementara masih tersisa tujuh bab lagi yang masih harus ku tulis"
"mau ku bantu ?" tawar Yerim sehabis merapihkan tugasnya ke dalam tas
"gwenchana, aku bisa.. kau kembali saja, nanti eommamu khawatir"
"bagaimana bisa seperti itu ?? kalau aku kembali sekarang, bagaimana denganmu ?"
"aku akan baik-baik saja, tenang saja. lagi pula rumahku juga tak terlalu jauh dari sini"
"aku jadi tak enak denganmu"
"aku bersumpah akan pulang setelah ini, lagi pula perpustakaan ini akan tutup sejam lagi kan ? sudah sana pulang, kasihan eommamu menunggu dirumah"
"benar ??" Yerim terlihat ragu sambil memegang tasnya
"sudah sana" aku mendorong pundaknya menjauhi meja
"kalau sampai tak selesai malam ini, besok pagi aku berjanji akan membantumu" katanya sambil berjalan menuju pintu
"sudah sana pergi!" seruku
Setelah bayangannya menghilang dari balik pintu, aku kembali melanjutkan kegiatan awalku. Dengan setumpuk buku tebal dan beberapa kertas putih bersih yang menjadi persediaan tempurku. Malam ini kuhabiskan sisa tenagaku dengan menulis tugas luar biasa yang tak ada habisnya. Untung saja perpustakaan disini buka sampai malam, dan penjaganya juga sudah tak asing denganku.
Sudah sejak jam makan siang aku duduk disini dengan buku tebal yang bergantian mengisi mejaku, bahkan aku duduk disini lebih awal dari Yerim. Namun, sudah hampir tengah malam dan perpusatakaan juga hampir tutup aku belum juga menyelesaikan tugas luar biasa ini.
Kepalaku tiba-tiba saja tertarik dengan tumpukan buku tebal yang tampak nyaman untuk dijadikan bantal, tanganku perlahan menyusun buku-buku tebal itu dekatku dan setelah selesai kepalaku langsung mendekati mereka. Aku tak mengantuk sama sekali, lebih tepatnya aku sedang meratapi nasib saat ini. Disaat temanku sudah pulas di kasur mereka, aku masih harus berjuang tujuh bab lagi demi nilai yang belum tentu sesuai harapan.
Sedang asik meratapi nasib dalam keadaan tenang tiba-tiba suara nyaring milik gadis yang tak lama baru saja keluar terdengar di pendengaranku. Lantas aku kembali menegakkan tubuhku sambil menatap ke arahnya yang tengah berlari menujuku dengan girangnya.
"seperti orang gila" kataku yang untungnya tak terdengar olehnya
"ya! ya! ya! ada seseorang yang mencarimu diluar, cepat keluar dan temui dia" Yerim menarik tanganku
"ya! Kim Yerim! barangku masih berserakan dimeja" aku tak bisa memberontak dari tarikannya
ia terus membawaku keluar dari perpustakaan tanpa memperdulikan ocehanku. Aku dibawa menuju lobby utama gedung dimana perpustakaan berada.
"kau akan berterima kasih padaku setelah ini, aku yakin" kata Yerim sambil menarikku mendekati sosok orang yang tengah duduk di bangku lobby dengan pakaian serba hitamnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeon jungkook (전정국) Imagine
Fanfic⚠ NO PRIVATE ⚠ ~ 안녕하세요 ~ RANK #223 Fanfiction #11 imagine 14/10/18 #6 JustWriteIt 29/11/20 1st IN #정국 08/08/20 1st IN #전정국 08/08/20 1st IN #KOOK 08/08/20 1st IN #방탄 08/08/20 7th IN #kookie 29/9/18 20th IN #bts 21/10/18 20th IN #imagine 29/01/19 Cuma...