잘못 (mistake)

1.5K 173 8
                                    

BEWARE OF TYPO
Hadiah Malem Minggu

-(Y/N) POV-

*BIP BIP BIP BIP*

Tanganku meraba - raba diatas tempat tidur mencoba mencari benda persegi panjang yang mengeluarkan suara dan membuatku tersadar saat ini. 

"halo"

"Ya!! kau dimana ?? mereka sebentar lagi akan perform dan kau masih belum juga tiba disini"

aku melompat turun dari atas tempat tidur sambil melihat jam dari ponselku.

astagaaaa.. aku telat lagi

"mohon maaf aku sepertinya akan telat lagi hari ini, aku sedang dalma perjalanan namun tampaknya akan telat sampai disana.. sungguh maafkan aku eonni, bisakah eonni menggantikanku lagi hari ini ?"

"seharusnya kau tidak meminum cairan itu kemarin malam.. baiklah aku akan menggantikanmu lagi, tapi kalau seonbae marah padaku, kau harus bertanggung jawab"

"baiklah, terima kasih banyak eonni" aku mematikan ponselku dan berlari ke kamar mandi menggosok gigiku dan mengganti pakaianku asal, kemudian berlari menuju parkiran menuju mobil Seolbi eonni yang lagi - lagi ditinggal pemiliknya

Sebelum tiba dilokasi aku menyempatkan diri untuk mampir pada sebuah apotek untuk membeli obat yang bisa meredakan sakit kepalaku saat ini. Aku menginjakkan kakiku pada gas mobil dan berusaha tiba di lokasi secepat yang aku bisa, namun hasilnya tetap saja aku terlambat bahkan hampir satu jam.

Aku berlari masuk ke dalam gedung tempat lokasi perform mereka dan mencari ruang tunggu yang digunakan hari ini, dengan nafas terengah - engah aku tiba di dalam.

"죄송합니다 (maaf)" aku membungkuk pada make up artist senior yang menatapku kesal saat aku tiba disana

"ikut aku" ia berjalan ke sudut ruangan sambil melipat tangannya di depan dada

aku mengikutinya dari belakang, kedua tanganku menggenggam erat tali tas milikku.

"aku tidak tahu haru bagaimana lagi dan tidak tahu harus mulai dari mana, ini sudah ketiga kalinya dalam bulan ini. (y/n)-ssi apa kau benar - benar ingin bekerja untuk kami ? kami tidak bisa bekerja dengan orang sepertimu, kalau kau terus seperti ini"

"maaf seonbae" aku kembali membungkuk

ia menghela nafas sambil menatapku tajam "jangan berbuat semaumu (y/n)-ssi, perusahaan membayarmu untuk bekerja dan kau punya tanggung jawab untuk itu. kita semua sama dan tak ada yang di istimewakan disini, jadi tolong berusaha untuk lebih bertanggung jawab atas pekerjaanmu"

"maafkan aku seonbae"

Suara ketukan sepatu terdengar mendekat ke tempat kami berdua, Jungkook yang baru selesai dirias datang menghampiri kami dengan wajah datarnya. Ia menarikku keluar dari ruangan tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, jujur saja aku merasa tidak enak pada seonbae yang sedang berbicara denganku.

"mengapa kau menarikku kemari ?" aku melepaskan tanganku darinya

"jangan dengarkan kalimatnya"

"kenapa ? dia berhak memarahiku karena memang aku berbuat kesalahan, dia hanya menjalankan tugasnya sebagai seorang senior yang bertanggung jawab atas kalian"

"tapi kau punya alasasn lain yang membuatmu datang terlambat hari ini, semua staff seharusnya juga sudah tahu karena mereka melihatnya kemarin malam"

"terlepas dari apa yang terjadi semalam, ini memang sudah menjadi tanggung jawabku. Dia tidak salah juga memarahiku, karena ini sudah ketiga kalinya aku terlambat"

"tetap saja ia tidak bisa memarahimu di depan banyak orang seperti tadi, dia seakan menginjak harga dirimu" ia melipat tangannya di depan dada sambil menatapku

"jangan bicarakan soal harga diri disini, ini soal tanggung jawab. Kalau aku berada di posisinya, aku juga akan melakukan hal yang sama pada bawahanku"

"mengapa kau membelanya ?!" nada suaranya mulai menaik dan terlihat tidak suka dengan jawaban - jawabanku

aku menghela nafas kemudian menatap kedua matanya "apa masalahmu Jeon Jungkook ?"

dia menghindari tatapanku kali ini

"mengapa kau seperti ini ? mengapa ?! mengapa kau bersikap seolah kita bersama ?"

dia langsung memutar wajahnya menatapku kembali "aku tidak mengerti"

"aku yang harusnya mengatakan kalimat itu !! aku kali ini benar - benar tidak mengerti, bisakah kau berhenti bersikap seperti ini ?"

Dia tidak membuka mulutnya

"apa kau hanya akan berdiri disitu dan mengabaikanku kali ini ?!" aku semakin terbawa emosi, ditambah udara sekitar yang terasa sedikit panas dibanding dalam ruangan

aku mendorong pundaknya karena ia terlihat seperti meremehkanku "apa kau mendengarku Jeon Jungkook ?!!"

"YA ! AKU MENDENGARMU !! LALU APA YANG KAU HARAPKAN ? APA YANG HARUS KULAKUKAN ?!" cara bicaranya yang sekasar ini membuatku terkejut, tetapi rasa egoku lebih besar

"mind your own business.. please.. jangan membuat suasana terasa canggung" aku memijat pelipis kepalaku

ia menghela nafas kasar dan tertawa sambil mengangat sudut bibirnya

"(y/n) mengapa kau seperti ini ? aku tak mengerti"

"harusnya aku yang bertanya padamu Jungkook" aku menurunkan tanganku

"kau seharusnya tak perlu kembali dan menanggapi semua kalimatku sejak awal, mengapa kau bekerja untuk kami ? mengapa harus Bighit ? bukankah kau sendiri yang menginginkan kita untuk berpisah ?! aku tak mengerti, bahkan kau menangis dan terus memanggil namaku saat kau tak sadarkan diri kemarin"

"a..apa maksudmu ?"

"untung saja kau tak mengganti password apartemenmu"

ia melanjutkan kembali kalimatnya saat aku hendak membuka mulutmu menbuat pembelaan

"kalau aku tahu akan terjadi seperti ini, lebih baik kau tak kembali dan muncul lagi di hadapanku. kau menginginkanku untuk tak lagi memperdulikanmu dan menghilang dari hadapanmu, bukankah seperti itu (y/f/n) ??"

"Jung.."

"Baiklah, aku akan pergi dan aku akan mengurus semuanya untukmu.. tenang saja, kau akan membantumu" ia pergi menjauh

Hari ini aku sama sekali tidak bisa berpikir hal lain selain mempertahankan pendapatku.

"kau sama sekali tak berubah, selalu egois" ia membanting pintu begitu keras menyadarkanku kalau kali ini aku memperburuk keadaan

-TBC-

Yah :(

Jeon jungkook (전정국)  ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang