02

10.9K 1K 143
                                    

-Hold Up-

Ps. Di chapter ini masih flashback ya

Let's Read

Hanya terdengar suara isakan kecil dan deru nafas berat yang bersahutan. Mereka masih saling berpelukan seakan tak ingin melewatkan moment ini.

Soonyoung mengelus punggung Jihoon dengan lembut. Lembut sekali. Membuat Jihoon terbuai dan membalas pelukannya erat sembari mencengkram kemeja Soonyoung tak perduli dengan keadaan kemeja itu sesudahnya.

"Mengantuk?" Soonyoung mengalihkan elusan halus nya ke rambut Jihoon. Membuat mata Jihoon bertambah berat. Efek menangis membuat matanya memberat.

"Nde"

"Pindah ke kasur? "

"Uhm" dan Jihoon hanya bisa bergumam dan akhirnya menjatuhkan seluruh berat tubuh nya ke pelukan Soonyoung. Ia tertidur.

"Ji... Jihoon ah? "

Soonyoung yang merasakan tak ada respon dari Jihoon lagi beralih menatap wajah Jihoon. Ini pertama kali nya mereka berada sedekat ini sejak Jihoon menyuruhnya untuk tak mendekati dan melakukan skinship dengannya.

Soonyoung tersenyum kecil dan mengelus pipi selembut kapas milik Jihoon.

"Maafkan aku. Saranghae"

Lalu Soonyoung dengan perlahan memindahkan tangannya ke arah tengkuk dan lipatan kaki Jihoon. Menggendong Jihoon ala Bridal style.

Ia meletakkan Jihoon di kasur dengan perlahan. Jihoon menggeliat kecil, menyamankan posisinya. Soonyoung tersenyum lagi. Jihoon yang sedang tertidur benar benar berbeda. Tampak Polos, imut dan seakan tak menanggung beban.

Soonyoung menidurkan dirinya di sebelah Jihoon. Menatapnya dalam dan mengelus rambutnya lagi.

"Aku tak tahu harus berkata apa Ji. Aku bahagia. Aku benar benar bahagia. Aku harap aku tidak bermimpi mendengar itu dari mu. Aku mencintaimu Ji. Saranghae" bisik Soonyoung

Cup

Soonyoung mengecup kening Jihoon lama. Menyesapi moment kebersamaan nya bersama Jihoon.
Banyak untaian kata yang sebenarnya ingin di ucapkannya kepada Jihoon. Tapi entah mengapa lidahnya kelu, seakan tak sanggup untuk mendeskripsikan kebahagiannya.

Soonyoung melepaskan kecupannya, melingkarkan lengannya di pinggang Jihoon dan terus menatap wajah Jihoon sampai akhirnya ia tak bisa menahan berat matanya lagi. Ia tertidur.

...

Semua member telah berada di dorm sejak mereka mendengar isakan dari arah kamar Jihoon.

Mereka tahu, itu adalah isakan Jihoon. Dan mereka terpengarah mendengar kalimat yang di keluarkan dan mulut seorang Lee Jihoon.

Tak percaya, Tak bisa berkata. Itulah pendeskripsian keadaan mereka saat itu.

Saat tak mendengar adanya suara dari dalam ruangan, Seungcheol mencoba membuka sedikit pintu itu dan mengintip dari celah pintu itu perlahan. Dan entah mengapa ia langsung mengembangkan senyumnya. Ia percaya dengan kedua membernya ini. Mereka pasti bisa menyelesaikan persoalan mereka.

Hold UpWhere stories live. Discover now