-Hold Up-
•
•
•Let's Read!
Hari ini adalah akhir pekan, Tentu saja jalanan terlihat padat oleh muda-mudi yang berkencan bersama pasangan ataupun mereka yang sekedar berjalan-jalan bersama teman dan keluarga.
Suasana ramai di sebuah kedai makan yang berada di kawasan Cheongdam-dong tampaknya sudah biasa terlihat.
Di sebuah ruangan sedang berbentuk persegi yang kental akan nuansa privasi-nya, terdapat empat orang namja yang duduk mengisi ruang di sisi meja coklat yang terbuat dari kayu jati.
"Ah sial, Kau bertambah keren, teman"
"Begitukah? Memang pesona Kwon Soonyoung yang terbaik"
"Kau seperti lupa saja bagaimana dia selalu menyombongkan dirinya di depan kelas. Hahaha"
Percakapan tadi tak pelak membuahkan tawa keras dan tiga orang namja yang tampak akrab itu. Berbeda dengan seorang namja mungil yang tampak tak nyaman dan hanya bisa berpura sibuk memainkan ponsel ataupun menuang kembali gelas nya yang sudah kosong dengan teh oolong.
"Soon, ayo pulang", bisiknya serupa semilir angin yang hanya bisa di dengar namja di sebelahnya.
"Eh? Tunggu sebentar lagi, ya?"
Ingin rasanya ia menggeleng, namun nyatanya malah anggukan yang di gerakkan oleh motoriknya. Sial.
Dalam hati ia merutuki kebiasaan canggung-nya terhadap orang baru. Ia tak banyak bicara daritadi. Setelah berkenalan dengan dua namja yang merupakan teman semasa sekolah kekasihnya, Jihoon memilih tak ikut dalam percakapan Soonyoung dan temannya. Yang satu bermarga Jung dan yang satu lagi bermarga Lee. Jihoon tak berminat mengingat nama mereka.
Entah perasaannya atau bagaimana, Kedua namja itu mempunyai aura yang kurang di sukainya. Beberapa kali Jihoon mendapati kedua namja tersebut memandangnya aneh dan kembali melempar senyum ketika tatapan mereka bersiboborok. Bahkan Jihoon yakin senyuman itu tak sampai matanya. Hanya sebatas formalitas.
"Oh ya Soon, Apakah kau masih mengingat Seoji?", tanya yang bermarga Jung— namja beralis tebal yang suka sekali tertawa begitu keras.
Soonyoung tampak berpikir sejenak, "Seoji? Choi Seoji?"
"Nde. Kau ingin tahu berita terbaru tentangnya?", timpal yang bermarga Lee— namja yang tak berhenti berbicara sejak tadi.
Jihoon berdengus dalam hati. Kenapa daritadi kedua orang tersebut terus saja membicarakan orang lain? Seperti yeoja penggosip saja.
"Memangnya kenapa? Hey, Kalian satu kampus, kan?"
"Iya, Dia masih tetap suka membuat sensasi. Kau banyak ketinggalan berita"
"Membuat sensasi apa?"
Ingin rasanya Jihoon menepuk bibir Soonyoung dan semua rasa ingin tahunya yang besar.
"Ternyata dia adalah penyuka sesama jenis. Dia gay!"
Kalimat penuh cemoohan itu membuat Jihoon hampir tersedak ludahnya sendiri. Sedangkan Soonyoung terperangah, bukan karna kenyataan bahwa teman lamanya adalah seorang gay, namun pembahasannya yang menjurus kepadanya... Dan Jihoon?
"O-Oh ya?"
"Iya! Dia terang-terangan menunjukkan hubungan abnormalnya di depan umum. Ish, Hubungan sesama jenis memang menjijikan sekali"
Jihoon mulai terlihat tidak nyaman di posisi duduknya. Begitupun Soonyoung, namun namja bermata sepuluh sepuluh itu sangat pintar merubah ekspresinya. Sejenak Soonyoung menoleh untuk melihat reaksi Jihoon, ia meremas genggaman tangan mereka yang tersembunyi di bawah meja. Soonyoung bisa merasakan Jihoon membalas genggamannya. Sangat erat, bahkan tangan itu terasa dingin dan basah.
YOU ARE READING
Hold Up
FanfictionSOONHOON Fanfiction presented by ShiningDao Bagaimanakah kehidupan percintaan sepasang kekasih yang merupakan member Boygrup terkenal Korea Selatan menjalani keseharian mereka? - Kau bodoh. Menyebalkan dan manusia paling memalukan di dunia ini. Dan...