73

7.2K 359 498
                                    

Hold Up


Let's Read!

Tak terasa Desember sudah datang.

Udara yang kian dingin menunjukkan jika musim dingin akan segera datang.

Tapi hal itu sama sekali tak membuat orang-orang kehilangan kesibukan harian mereka.

Contohnya adalah Jihoon yang tanpa jeda bekerja bagai robot.

Setelah menghadiri acara penghargaan, ia harus latihan bersama para member, membuat beberapa lagu dan instrumen, pergi olahraga, dan juga mengurusi Kwon Soonyoung yang akhir-akhir ini sangat protektif padanya.

Jihoon tak heran dengan kebiasaan Soonyoung yang selalu menjaganya dalam tanda kutip karna Jihoon adalah kekasihnya.

Tapi ia tak mengerti kenapa Soonyoung menjadi bertingkah aneh.

Terkadang ia sangat manis seperti bayi kucing, dan terkadang ia dingin dan tak ingin di dekati.

Hal itu membuat Jihoon bingung. Sungguh!

Seperti beberapa konser mereka belakangan, Jihoon akui Soonyoung bertingkah sangat manis, bahkan rasanya Jihoon tak kuasa menjauhinya dan ingin selalu di dekat namja sipit itu karna Soonyoung tak pernah peka jika orang lain sangat gemas padanya dan ingin menculiknya saat itu juga.

Tapi semalam, Soonyoung hanya menghubunginya sekali dan mengatakan jika namja itu akan sibuk berlatih koreo bersama Chan hingga malam.

Jihoon mengerti, karna itu memang tugas Soonyoung.

Namun hal yang membuat Jihoon jengkel adalah nada suara Soonyoung!

Demi tuhan, namja itu terdengar seperti marah padanya.

Apa salah Jihoon?

Seingatnya malam sebelum itu Soonyoung masih bersikap manis dan merengek tak ingin pulang dari Studionya.

Dan sungguh ajaib, keesokan harinya namja Kwon itu menjauhinya.

Beri tepuk tangan untuk Kwon Soonyoung yang berhasil membuat Jihoon kebingungan.

Jika saja Jihoon ingin menjadi kekasih menyebalkan seperti di drama, mungkin sekarang ia akan mendatangi Soonyoung, beradu mulut dan menampar pria itu bolak-balik.

Oke, Abaikan imajinasinya.

"Argh! Kesalnya." teriak Jihoon sambil membanting tubuhnya di sofa.

Percuma saja ia memaksakan diri membuat lirik lagu, yang ada ia malah menulis nama Soonyoung dan mencoretnya dengan brutal saat itu juga.

Bahkan ia tak perduli sampah-sampah kertas itu berceceran di lantai dan meja nya. Mungkin itu lebih baik ketimbang ia frustasi sendiri.

"Memangnya dia kira ia terlihat keren bertingkah seperti itu tanpa alasan?" sunggut Jihoon, Ia sudah sangat kesal sampai rasanya ingin menangis.

Jihoon memang terbiasa menahan emosinya sendiri, tapi tak jarang juga ia akan menangis jika tak bisa tenang.

Tentu saja tanpa menunjukkannya pada orang lain.

Bibir Jihoon maju beberapa inci, ia menatap foto Soonyoung dari ponselnya, "Aku membencimu."

"Aku sangat sangat membencimu, Kwon pabbo Soonyoung."

Hold UpWhere stories live. Discover now