54. Alpha & Omega (2)

7.2K 400 347
                                    

Hold Up-



(SPECIAL CHAPTER yang di buat karna terinspirasi manhwa yang nochu baca tentang omegaverse juga mpreg /mwehehe)

*Wajib denger lagu di atas. Ehe~

Ps : Alurnya maju mundur cantik, jadi harap bersabar sodara-sodara :)

Cetak miring = Flashback

Let's Read!

Jihoon hanya tiduran di ranjang sejak pagi.

Pagi buta tadi Soonyoung harus berangkat ke Jepang bersama member Seventeen yang lain untuk konser mereka.

Sebenarnya Jihoon iri sekali, biar bagaimanapun Tokyo Dome adalah tempat impiannya untuk menyelenggarakan konser.

"Aduh,"

Dia mengaduh saat bayi di perutnya kembali menendang.

"Jangan berulah lagi"

Dugh!

"Aish," perutnya jadi gatal lagi.

"SOON-" Teriakan Jihoon terhenti saat sadar jika dia sendirian di rumah.

Jihoon merengut. Apakah sebegitu bergantungnya dia pada Soonyoung?

Menatap kesal perutnya yang terus bergerak-gerak dan juga gatal, "Jangan mengangguku. Ayahmu sedang tak di sini"

Dugh! Dugh!

Jihoon berjingkat refleks memegang perutnya. Tendangan bayi di dalamnya lebih kuat dari biasanya, apakah benar kalau dia bisa mengerti apa yang Jihoon katakan?

"Kenapa kau menyebalkan sekali" dengan bibir mengerucut Jihoon menaikkan kaosnya di bagian perut.

Tendangan itu muncul sesekali, Jihoon bergidik melihat perutnya yang muncul tonjolan-tonjolan. Menggerikan memang, tapi rasanya tidak semenggerikan kelihatannya kok.

"Apa yang harus ku lakukan?"

Jihoon masih ogah kalau harus melakukan hal bodoh -berceloteh- seperti yang di lakukan Soonyoung. Sejak awal kehamilan, bisa terhitung jari Jihoon mengelus perutnya sendiri.

Tapi entah mengapa kali ini dia merasa ingin. Apa sensasi yang di rasakan Soonyoung saat menyentuh tonjolan timbul tenggelam itu?

Tuing!

Jihoon menoel tonjolan itu.

"Eh, masuk lagi"

Lagi, dan terus.

Jihoon tertawa. Menyenangkan sekali, apakah bayi ini mengajaknya bermain?

"Hey, kau bosan di dalam sana?"

"Kalau begitu cepatlah keluar, dan kau bisa main sepuasnya dengan ayahmu"

"Eh, tapi jangan sekarang. Aku sedang di rumah sendiri, nanti saja sewaktu ayahmu sudah pulang"

Hold UpWhere stories live. Discover now