-Hold Up-
Let's Read!
Suasana sebuah kamar minimalis dengan beragam alat musik itu terasa sangat hangat.
Soonyoung mengelus kepala Jihoon yang tiduran di lengannya.
"Aku sangat senang"
Jihoon mendongak setelah mendengar satu satunya kalimat yang memecah suasana di kesunyian mereka sedari tadi.
Soonyoung menatapnya dengan teduh membuat raut Jihoon menyendu melihat bercak kemerahan di sudut bibir Soonyoung dan sedikit lebam di pipinya.
"Appo?"
Ia mengarahkan jarinya ke sana dan dengan perlahan menyentuhnya.
Soonyoung meringis.
"Tidak terlalu. Eommoni sudah mengobatinya tadi"
Jihoon tak membalas.
Ia menjauhkan jarinya dan kembali menunduk dengan sedih.
Soonyoung tersenyum walaupun harus menahan nyeri di sudut bibirnya.
"Hei, aku sungguh tidak apa-apa"
Jihoon menggeleng, "Maafkan appa"
"Abeoji tidak salah. Seharusnya aku yang harus meminta maaf karna dengan lancang sudah mengklaim anaknya"
Walaupun kalimat yang di ucapkan Soonyoung sedikit 'ambigu', tetapi entah mengapa Jihoon menyukainya.
"Appa akan bertambah murka jika mengetahuinya" bisik Jihoon.
Soonyoung terkekeh dan balas berbisik lirih, "Maka kita harus merahasiakan itu"
Jihoon memeluk Soonyoung semakin erat dan menguselkan (?) wajahnya di dada bidang Soonyoung mengisyaratkan agar tidak membahas hal itu lagi.
"Apakah manager hyung dan yang lainnya tahu kita sedang di Busan?"
"Ya, aku sudah meminta izin tadi pagi"
"Menginap di sini?"
"Sudah beres"
Jihoon tersenyum bangga, "Kau hebat menyusun semuanya sendiri"
"Tentu. Mungkin akan lebih untuk pernikahan kita nanti"
Jihoon berdengus, "Jangan mengatakan hal seperti itu sekarang"
Soonyoung terkekeh, "Aku serius. Tapi untuk sekarang aku akan membiarkan hubungan kita berjalan seperti air mengalir saja"
"Huh, perumpamaan mu terlalu aneh. Seperti orangnya"
"Tega sekali. Apa salahnya mencoba terlihat dewasa di hadapan kekasih sendiri"
"Tapi itu tidak cocok denganmu"
Soonyoung merengut, "Kan aku ingin membuat kekasihku kagum. Masa sih ia lebih dewasa dariku"
Jihoon menahan senyum melihat ekspresi kekanakan Soonyoung.
Pria ini selalu bisa membuat Jihoon tersenyum dan melupakan kesedihannya.
Ia menekan pipi Soonyoung bersamaan hingga membuat bibir Soonyoung maju seperti bebek.
"Baiklah, aku mengalah"
Senyum Soonyoung merekah dan ikut menumpukkan tangannya di atas tangan Jihoon.
"khekasihku yhang therbhaik!"
Jihoon tertawa mendengar ucapan Soonyoung yang tidak jelas dengan bibirnya yang maju ke depan.
YOU ARE READING
Hold Up
FanfictionSOONHOON Fanfiction presented by ShiningDao Bagaimanakah kehidupan percintaan sepasang kekasih yang merupakan member Boygrup terkenal Korea Selatan menjalani keseharian mereka? - Kau bodoh. Menyebalkan dan manusia paling memalukan di dunia ini. Dan...