-Hold Up-
•
•
•Let's Read!
Semua lampu di dorm sudah di matikan, pertanda hari sudah larut dan semua member pasti telah tidur di kamar masing-masing.
Di sebuah tempat tidur, seorang namja mungil terlihat menggeliat tak nyaman sambil berdesis memegang perutnya.
Setelah membolak-balik badan untuk yang kesekian kalinya, akhirnya dia menyerah.
Ia berdecak. Padahal badannya sudah sangat lelah sampai malas melakukan apapun lagi selain tidur, di waktu seperti ini ranjang tentu saja adalah landasan terbaik di dunia, tapi ada satu penghalang— Perutnya yang keroncongan tak mau berkompromi.
Ini bukan ide yang bagus untuk bangkit dari ranjang, dan juga bukan ide yang bagus untuk makan tengah malam, tapi Jihoon tak tahan. Ia benar-benar sedang sangat lapar saat ini!
Namja mungil itu menyergit silau begitu mengaktifkan ponsel untuk melihat jam yang sudah menunjukkan tepat jam dua belas malam. Ia yakin seluruh member sudah terbang ke mimpi masing-masing kecuali dirinya yang kelaparan ini.
Jihoon dilema. Haruskah ia kembali tidur atau bangun dan pergi ke dapur untuk memasak sesuatu yang bisa di masak. Ramen misalnya?
Tik tok tik tok
Bunyi detikan jam yang teratur seakan memprovokasi jawaban dari Jihoon sendri.
"Aish, baiklah. Ayo makan, Lapar itu bukanlah kamus hidupmu, Jihoon-ah", sambil menyemangati dirinya yang terlalu malas beranjak dari ranjang, Jihoon terus memikirkan sisi positif jika ia bangun dan ke dapur.
Perutnya akan segera kenyang, dan tidurnya akan kembali nyenyak.
Jihoon turun dari tangga tempat tidurnya dengan perlahan, Walaupun dia tahu Mingyu tak akan bangun mau sebagaiman bisingnya dia bersuara. Namja itu kalau sudah sangat kelelahan seperti saat ini, tidurnya sudah seperti sapi saja.
Cklek
Jihoon mengintip keadaan ruang tengah yang gelap gulita.
Wah... Semua member benar-benar sudah tepar di dalam kamar masing-masing.
Namja mungil itu melenggang ke arah dapur dengan santai. Setindaknya ia akan aman selama beberapa jam ke depan tanpa di omeli Seungcheol karna makan tengah malam.
Dia membuka rak atas untuk mengambil satu bungkus ramen. Di dalam ricecooker masih ada nasi, walaupun tak lagi hangat namun bukan masalah jika nanti di campur dengan kimchi dan ramen.
Melihat bahan-bahan itu belum terasa lengkap, Jihoon kembali mengambil sebutir telur, sayur-sayuran dan rumput laut kering yang sudah terpotong rapi oleh tangan terampil Kim Mingyu, dua buah kornet juga jamur dan cabai juga tak luput dari resepnya.
Jihoon menelan ludah membayangkan kuah ramen yang mengepul dengan tambahan bahan-bahan ini. Tapi makan tengah malam dengan ayam goreng pasti akan lebih enak lagi.
Ah iya, ia butuh ayam goreng.
Sambil menunggu air mendidih, dia mengambil ponselnya untuk menelepon seseorang.
Terdengar bunyi nada sambungan yang panjang, Jihoon menunggu dengan sabar sambil mencemili kimchi buatan ibu Soonyoung yang di bawa beliau waktu datang kemarin.
'Yeoboseyo, Jihoonie?'
"Soonyoung, Kau masih di ruang latihan?"
'Tidak. Ini sedang dalam perjalanan pulang. Kenapa? Kau butuh sesuatu?'
YOU ARE READING
Hold Up
FanfictionSOONHOON Fanfiction presented by ShiningDao Bagaimanakah kehidupan percintaan sepasang kekasih yang merupakan member Boygrup terkenal Korea Selatan menjalani keseharian mereka? - Kau bodoh. Menyebalkan dan manusia paling memalukan di dunia ini. Dan...