-Hold Up-
•
•
•Let's Read!
Konon, Ada pepatah yang mengatakan sedia payung sebelum hujan. Dan Jihoon bersyukur ia masih mengingat itu. Jangan tertawakan ia yang masih saja kolot percaya akan kata pepatah di zaman serba canggih ini, tetapi jika hal itu sama sekali tak merugikan— Why not?
Berkat plester penurun panas serta tablet-tablet beraneka macam yang selalu di simpan di dalam nakasnya— P3K, ia bisa memberikan pertolongan sederhana pada Soonyoung yang mendadak drop karna kekurangan istirahat, singkatnya namja itu terserang demam dan flu berat.
"tiga puluh tujuh derajat celcius" desis Jihoon setelah melihat termometer yang di selipkannya di bibir pucat Soonyoung beberapa menit yang lalu.
"Yatuhan... Aku berjanji jika ini sudah menunjuk empat puluh derajat, aku akan segera menyeretmu ke rumah sakit tanpa ada alasan lagi, Kwon Soonyoung"
Dengan selimut tebal dan plester penurun panas di keningnya, Soonyoung hanya bisa menatap Jihoon dengan mata sayu berair dan hidung memerah. Bibirnya bergetar setiap mau berbicara. Ia tidak mau ke rumah sakit, ia hanya butuh Jihoon yang merawatnya.
"Aish, ini akibatnya kalau kau sibuk tak menentu, kan sudah ku suruh kau untuk istirahat sebentar. Sebentar saja apa susahnya", Jihoon terus mendumel emosi walaupun fokusnya mengarah pada ponsel di tangannya.
"Aku sudah minta izin dengan manager hyung agar kau istirahat total hari ini. Memang kau ini, selalu saja tak bisa menjaga kesehatan sendiri tapi malah sibuk dengan orang lain. Kau—"
Hatchi!
Soonyoung menggosok hidungnya yang bertambah merah dan mulai berair.
"C-Chagi... Dingin"
Suara parau dari Soonyoung membuat Jihoon ngilu, itu terdengar seperti besi yang di gesek di sendok.
Menaikkan selimut Soonyoung sampai menutupi leher, Jihoon menaikkan suhu penghangat ruangan.
"Masih dingin?"
Soonyoung hanya bisa mengangguk lemas walaupun tubuhnya masih bergetar karna mengigil.
"Ish! Kwon Soonyoung, aku benar-benar habis pikir dengan kebodohanmu", gerutu Jihoon dengan gemasnya.
"Kau ingin menjadi manusia pemecah rekor yang bekerja dua puluh empat jam lebih tanpa berhenti dan tanpa tidur? Kalau kau mau, aku bisa mendaftarkanmu segera" ujar Jihoon dengan nada pelan namun pedas membuat Soonyoung meringis.
"Tidak mau. Lagipula aku ada berhenti untuk ke kamar kecil" cicitnya dan ia langsung melipat bibirnya begitu Jihoon mendelik.
"Grrr... Andaikan kau tidak sedang sakit, aku pasti akan memukul kepalamu agar otakmu yang sepertinya sedikit bergeser kembali ke posisinya"
"Jangan... Kepalaku pucing". Aegyo menyebalkan Soonyoung membuat Jihoon harus mati-matian menahan tangannya agar tak menyapa kepala Soonyoung. Bisa-bisanya anak satu itu membuatnya naik tensi di saat keadaan dirinya sudah serupa kucing sekarat.
Srak!
"AKH! Chagi itu sakit!", Soonyoung kontan memekik dan memegang keningnya.
"Ups... Maaf. Plestermu harus segera di ganti dengan yang baru", ujar Jihoon dengan wajah tanpa dosanya. Membuka satu bungkusan plester gel yang baru, lalu menempelkannya di kening Soonyoung yang sedikit memerah. Bukannya menyesal, Jihoon malah tertawa senang dalam hati karna setindaknya itu bisa menyalurkan emosinya.
YOU ARE READING
Hold Up
FanfictionSOONHOON Fanfiction presented by ShiningDao Bagaimanakah kehidupan percintaan sepasang kekasih yang merupakan member Boygrup terkenal Korea Selatan menjalani keseharian mereka? - Kau bodoh. Menyebalkan dan manusia paling memalukan di dunia ini. Dan...