Hold Up

31

-Hold Up-
•
•
•

Let's Read!

Hari ini adalah hari yang sangat melelahkan.

Menjelang comeback, Bukannya punya waktu senggang, Jihoon malah semakin sibuk.

Ia tahu bukan hanya dirinya yang sibuk, semua member juga maka dari itu ia tidak ingin mengeluh ataupun menampakkan kelelahannya pada mereka.

Tapi member lain lebih tahu betapa lelahnya leader vocal team itu menghabiskam hari demi harinya di dalam ruangan studio untuk membuat lagu.

"Huft..., "Jihoon mendesah lega begitu satu lagi lembar kertas berisi lirik lagu akhirnya masuk ke tumpukan lirik lainnya yang sudah rampung.

Sambil merenganggakn tubuh ke sandaran kursi, ia melirik jam yang menempel di dinding.

Ah, sudah tengah malam. Pantas saja perut Jihoon keroncongan sejak tadi, dia melewatkan makan malamnya lagi. Makanan terakhir yang masuk di dalam perutnya adalah sekotak burger dan kentang goreng yang di pesan Soonyoung melalui delivery. 

Membicarakan Soonyoung, Jihoon baru sadar daritadi namja sipit itu belum menghubunginya setelah mengatakan dirinya akan pergi ke agensi untuk membuat koreografi di ruang latihan.

Jihoon segera mengambil ponselnya, mencari kontak nama Soonyoung sebelum menekan tombol telepon.

Terdengar nada tunggu yang panjang, sembari menunggu Jihoon mengambil sebotol air mineral yang di anggurkannya sedari tadi lalu menandaskan isinya hingga separuh.

'Yeoboseyo, Jihoonie'

Jihoon agak berjingkat dari kursinya begitu panggilannya tersambung.

"Soonyoung, sedang dimana?"

'Baru saja sampai di dorm. Jihoon ada apa? Kau butuh sesuatu?'

Jihoon meringis. Sepertinya Soonyoung paham sekali jika Jihoon sudah meneleponnya tengah malam begini pasti sedang membutuhkan sesuatu.

Iya, ia butuh mengisi perut saat ini.

"Aku lapar. Mau menemaniku makan di luar?"

Tak butuh jeda, Soonyoung membalas cepat.

'Tentu saja. Tapi aku akan mandi dulu, tubuhku lengket habis menari. Aku akan menjemputmu di studio nanti'

"Arraseo. Aku tunggu"

'Nde. Bye bye~'

"Heum"

Pip

"Baiklah, menunggu Kwon Soonyoung mandi tidak butuh waktu yang lama", Jihoon bermonolog.

Ia memilih mencari referensi beberapa cafe nyaman yang masih buka di jam segini, tentu saja dengan menu yang lezat-lezat, mengabaikan perutnya yang mengerung-gerung mencari perhatian sang pemilik.

...

Pilihan Jihoon jatuh pada sebuah cafe dekat studio yang menyajikan makanan tradisional korea.