04

10.9K 825 306
                                    

-Hold Up-

Let's Read

Cahaya matahari terlihat berebutan masuk melalui celah jendela sebuah kamar. Didalamnya terdapat seorang pemuda yang masih bergelung nyaman dalam selimut hangatnya.

Jihoon membuka pintu kamar itu perlahan dan menghela nafas, ini sudah pukul 9 pagi, Jam sepuluh nanti mereka harus pergi latihan koreo lagi. Dan Soonyoung masih belum mau membuka matanya disaat member lain sudah bersiap siap.

Mengapa mereka tak membangunkannya? Hah... Itu hal yang sia sia. Semenjak berpacaran dengan Jihoon, Soonyoung menjadi sangat manja. Apalagi saat bangun tidur. Ia hanya mau di bangunkan oleh kekasihnya itu. Bahkan panggilan "Hoshi, Fighting" Hanya berlaku di saat keadaan mendesak saja dan tak akan berlaku lagi saat bangun pagi.

Dan hanya Jihoon seorang yang bisa membangunkan Soonyoung yang susah bangun di pagi hari. Caranya adalah—

Jihoon setengah berbaring di belakang tubuh kekasihnya, Tangannya menyusup ke dalam kaos yang di kenakan Soonyoung dan mengusap perut polos yang ber-abs samar itu. Lalu ia pun mendekatkan wajahnya ke telinga Soonyoung dan berbisik "Achimieyo. Pali irreona. Soonyoungie"

Dan tak berselang lama... Tada!

Soonyoung terbangun dari tidur lelapnya. Ia terlihat mengerjapkan mata membiasakan dengan sinar matahari.

Ampuh sekali bukan? Dan cara itu hanya berlaku untuk Jihoon. Walaupun member lain yang melakukannya, sampai siang pun Soonyoung tak akan terbangun. Sepertinya ia punya sistem pengenal suara saat tidur.

Sebenarnya cara itu tak sengaja Jihoon lakukan untuk mengerjai kekasihnya yang susah di bangunkan saat mereka mempunyai jadwal di pagi hari. Tetapi Soonyoung malah menyukainya dan menjadi terbiasa untuk di bangunkan dengan cara itu.

Hah... Sungguh ia malu sekali dan sekarang ia, Uhm... menyesal?

Sedikit.

Soonyoung ikut memasukkan tangannya ke dalam kaos dan mengenggam tangan Jihoon yang berada di perutnya.

"Nde Chagi. Gomawo. Saranghae"

Jihoon tersipu. Jantungnya berdetak kencang tak beraturan. Selalu seperti ini. Padahal hal ini sudah sering dan hampir setiap pagi di jalaninya. Tapi entah kenapa ia masih tak bisa mengontrol detak jantung dan rona yang menjalar di wajahnya.

"Sudah sudah. Ayo cepat bangun. Satu jam lagi kita sudah harus ke gedung agensi. Memberdeul juga sudah bersiap dari tadi. Tinggal kau saja yang baru bangun. Aigo aku heran sekali, kenapa kau sangat manja" dan Jihoon berniat menarik tangannya sebelum Soonyoung menahannya dan merengut sambil memasang aegyonya.

"Hng~ Lima menit lagi. Biarkan seperti ini—"

"Ani. Palli irreo—"

"Jebal" menghadap wajah Jihoon dan memelas "Nde?" Jihoon kalah, ia membiarkan tanganya tetap berada di sana. Soonyoung yang tahu bahwa kekasihnya memberi izin,  mengelus punggung tangan Jihoon dan memainkan jari jari mungilnya. Sedangkan Jihoon masih tak habis pikir, kenapa ia yang sangat membenci aegyo bisa luluh dengan aegyo kekasihnya yang menyebalkan.

Tetapi tiba tiba—

Brak

—Seseorang membuka pintu.

Hold UpWhere stories live. Discover now