26

7.9K 472 117
                                    

-Hold Up-


Let's Read!


Klik

Cahaya silau dari lampu seketika memenuhi kamar, hal itu membuat seorang namja mungil terganggu dan alhasil harus kembali terbangun dari tidurnya. Kalau tak salah ia baru memejamkan matanya selama satu jam yang lalu.

Matanya membuka berat dengan kening yang berkerut ingin marah.

"Oh, maaf membangunkanmu", seseorang berujar, setelah itu Jihoon merasakan orang itu naik ke atas ranjangnya dan menyelinap masuk ke dalam bed cover yang sama dengannya.

Orang itu memeluk tubuhnya. Tanpa berbalik Jihoon tahu itu Soonyoung.

"Tubuhmu panas. Kenapa pakai selimut?"

Jihoon menggeliat risih dan berusaha menjauhkan dirinya. Suara grasak-grusuk bed cover tebal terdengar nyaring karna pergerakannya. Tubuhnya yang panas menjadi berkeringat dan lengket karna Soonyoung memeluknya.

"Oh tuhan, Kwon Soonyoung... Aku baru bisa tidur dan kau membuatku usaha susah payahku untuk tidur menjadi sia-sia sekarang"

Jihoon terdengar kesal namun suaranya serak dan bindeng.

Soonyoung tahu, Jihoon sedang sakit.

Tapi dia masih sok-sok an terlihat sehat dan bertahan saat sesi pemotretan juga sepanjang rapat dengan agensi mengenai perilisan lagu single unit baru mereka. Jihoon di percaya sebagai composer juga membantu penulisan lirik dan perekaman suara.

Karna kelelahan mengurus itu sampai semua selesai, Hari ini namja mungil itu kelihatan pucat dan hidungnya memerah seperti tercapit kepiting. Suaranya gamang dan jalannya sudah seperti zombie saja sanking tak bertenaga-nya.

"Sudah minum obat?", Soonyoung bertanya lembut. Melepas bed cover  yang menutupi tubuh mereka, tak mengelak kalau tubuhnya jadi ikut berkeringat karna gerah.

"Kenapa harus minum obat?", Jihoon menendang kaki Soonyoung yang menggapitnya bak guling.

Soonyoung mengaduh dan tertawa karna ke sadisan Jihoon, Padahal dia sedang tak sehat, tapi tenaganya tak bisa di anggap remeh.

"Kau sedang sakit"

"Tidak. Aku baik-baik saja"

Soonyoung menguselkan wajahnya di ceruk leher Jihoon membuat pemiliknya menggedik agar Soonyoung menjauh. Intinya ia risih.

"Kau sakit. Aku tahu itu, Jihoonie"

"Sok tahu sekali", cibir Jihoon.

Ia hampir saja bersin, tapi tak jadi. Dan itu hal yang sangat menyebalkan!

"Aku memang selalu tahu tentangmu"

"Cih", Jihoon berdecih, tak lagi memberontak dalam pelukan Soonyoung, berdalih dalam hati jika dirinya mulai nyaman dalam posisi saat ini.

"Kau harus makan dulu setelah itu baru minum obat"

"Aku tak lapar, tak sakit dan tak membutuhkan obat", jawab Jihoon kekeuh. Dia memang tak sakit, hanya flu dan pusing.

-_-"

"Oh tuhan, ayolah Jihoonie... Selagi sakitmu belum parah, Kau cukup minum obat dan aku yakin besok pasti sembuh"

"Jangan menasehatiku. Kau saja susah minum obat"

"Eiy... Bukan menasehati , tapi memberi tahu demi kebaikanmu"

Hold UpWhere stories live. Discover now