-Hold Up-
•
•
•Let's Read!
Suara detikan jam serta pendingin ruangan yang menghembuskan udara sejuk di dalam sebuah ruangan studio membuat seorang pemuda bertubuh mungil tergoda untuk menutup matanya.
Kriet
Suara pintu studio yang berderit pelan membuat mata Jihoon yang sudah sayu hampir menutup kembali terbuka. Ia menoleh gamang ke arah pintu untuk melihat sang pelaku yang ternyata adalah Soonyoung.
"Eoh belum selesai?" tanya Soonyoung sambil berjalan ke arah Jihoon membawa dua cup kopi hangat. Jihoon menerimanya dengan senang hati saat Soonyoung menyodorkan satu cup.
Sebelum menjawab, Jihoon menyempatkan untuk menyesap kopi nya sedikit. Setindaknya cairan pahit berwarna hitam pekat itu bisa mengembalikan kesadarannya.
"Belum. Aku masih harus mengedit beberapa bagian"
Jihoon bangkit dan berjalan ke sofa yang di duduki Soonyoung sambil melebarkan kedua tangannya meminta agar pemuda itu memeluknya.
Soonyoung tersenyum. Tanpa bertanya pun ia sudah tau kemauan Jihoon, dirinya sangat hapal dengan kebiasaan Jihoon yang satu ini. Namja mungilnya akan berubah manja jika sudah 'amat' sangat kelelahan.
"Sini" ujarnya sambil menepuk pahanya.
Jihoon dengan cepat duduk di pangkuan Soonyoung dan menenggelamkan wajahnya di ceruk leher hangat itu. Soonyoung terkekeh dan memeluk Jihoon penuh kelembutan sambil mengelus punggung berbalut kaos tipis Jihoon dengan gerakan naik turun.
"Aku mengantuk sekali. Tetapi pekerjaanku masih banyak" rengeknya persis di telinga Soonyoung.
See? Manja sekali bukan?
Soonyoung mengganti elusan tangannya di kepala Jihoon sesekali memainkan surai hitamnya yang mulai memanjang menutupi mata.
"Bumzu hyung, Eoddi?"
"Ada rapat dengan agensi. Jadi semua tugas ini di berikan padaku selama dua hari sampai lusa" keluhnya.
Walaupun ia seolah bersikap baik baik saja di depan semua member dan staff, tetapi lain halnya jika sudah berduaan dengan Soonyoung. Ia akan mencurahkan semua keluh kesahnya yang menumpuk di hati kemudian Soonyoung akan membantu menatanya kembali dengan tingkah dan sifatnya yang membuat orang lain ikut ceria. Bahkan Jihoon heran, Soonyoung masih saja bisa pecicilan seakan tidak ada beban meski kenyataanya tugas sang leader performance hampir setara dengan miliknya karna mesti memikirkan formasi dan gerakan baru untuk album baru mereka.
"Kalau begitu istirahatlah sejenak. Jangan pikirkan apa apa dulu. Anggap saja free time untuk mengisi energi" ujar Soonyoung setelah memilih kalimat yang lebih halus agar Jihoon terbujuk untuk mengistirahatkan tubuhnya. Ia tidak mau Jihoon tersinggung, ingatkan jika Jihoon paling tidak suka jika menunda pekerjaannya.
Jihoon merengut lalu mengubah posisi. Ia melingkarkan kakinya di sekeliling pinggang Soonyoung dan tangannya di leher sang namja membuatnya seperti koala yang bergantungan.
"Tapi besok kita masih harus rekaman lagu baru. Kalau editing lagu ini belum selesai, aku akan sangat pusing untuk menyatukan nada dan lirik tambahannya"
YOU ARE READING
Hold Up
FanfictionSOONHOON Fanfiction presented by ShiningDao Bagaimanakah kehidupan percintaan sepasang kekasih yang merupakan member Boygrup terkenal Korea Selatan menjalani keseharian mereka? - Kau bodoh. Menyebalkan dan manusia paling memalukan di dunia ini. Dan...