40

7.5K 458 210
                                    

-Hold Up-



Let's Read!

Langit melukis warna kelabu pagi ini, di ikuti gemuruh hujan gerimis yang masih merintik malu-malu setelah hampir semalaman terjaga membasahi jalanan hingga kuyup.

Cuaca yang dingin, membuat orang-orang akan berpikir dua kali untuk segera bangun dan memulai hari. Gravitasi di atas tempat tidur tampaknya lebih besar pengaruhnya, belum lagi bentangan selimut yang menghangatkan tubuh.

Tak jauh beda dengan keadaan studio milik Jihoon yang terasa tenang dan lampunya yang di matikan menambah temaram.

Hm... Suasana yang nyaman sekali, senyaman lelapnya tidur Jihoon sebelum dia merasakan ada benda lunak dan basah yang mengulum cuping telinganya.

"Kwon Soonyounggg," erangnya, ketara jelas dirinya merasa begitu kesal karna seseorang itu mengusik mimpi indahnya barusan.

"Selamat pagi, chagiya~" Tanpa rasa bersalah sedikitpun di nada suaranya, Soonyoung berseru ceria setelah sebelumnya menyempatkan diri mencuri ciuman gemas di pipi mulus kekasih imutnya.

Dirinya memeluk Jihoon lebih erat, "Pagi ini dingin sekali, Aku jadi malas bangun. Bagaimana denganmu?"

"Hng."

Dengungan Jihoon membuahkan cengiran di bibir Soonyoung. "Tapi hari ini kita masih ada jadwal rekaman dengan Dongho hyung. Huh... Padahal aku masih ingin berlama-lama memelukmu seperti ini. Nyaman sekali kan? Aku sangat menyukainya"

Sedetik dua detik, dirinya tak kunjung mendapat respon. Wajah antusiasnya berubah menjadi kernyitan bingung.

"Chagi?," Kepalanya melonggok, dan pemandangan yang di dapatnya membuat ia hanya bisa mendengus saat tahu jika kelopak Jihoon sudah tertutup rapat. Kembali tidur.

"Chagiyaaa~"

Rengekan khas seorang Kwon Soonyoung yang sangat menyebalkan (bagi Jihoon) kembali terdengar, tak luput tangannya yang menguncang bahu kekasih imutnya.

Kening Jihoon berkerut, tapi dia tetap kukuh tak mau membuka mata.

Biar saja dia merengek, nanti juga capek sendiri. Pikirnya

Tapi bukan Kwon Soonyoung namanya jika dia begitu cepat menyerah mengusili seorang Lee Jihoon.

Seulas seringai terukir di wajah polosnya, tanpa suara merubah posisi, menyusupkan diri ke dalam selimut hingga dirinya tak nampak di telan bentangan selimut. Sofa yang sempit membuat keduanya harus berdempetan agar salah-satunya tidak jatuh.

Tak tahu apa yang di lakukannya di dalam sana, dari luar selimut bisa di lihat buntalan itu bergerak-gerak mencurigakan seperti akan melakukan sesuatu.

Gerakan rusuh itu berangsur-angsur pelan sebelum akhirnya diam. Tampak pucuk kepala bersurai abu-nya yang menyembul dari balik selimut. Posisinya tepat berada di depan Jihoon.

Awalnya suasana kembali tenang seperti sedia kala, namun tak lama terdengar suara decakan khas bibir juga sensasi menyengat di puting dadanya yang sukses membuat mata Jihoon yang tadinya tertutup rapat menjadi membelalak lebar.

Dengan cepat pemuda mungil itu menyibak selimut dan mencari tahu siapa yang sedang—

"YAK, KWON SOONYOUNG!"

Teriakan tiga oktaf itu melengking bebas tak di tahan-tahan.

Pemandangan seorang Kwon Soonyoung yang sedang berada di depan dadanya— ralat, mengulum nipple-nya bak kucing menyusu berhasil membuat wajah Jihoon memerah padam. Bukan karna malu, namun geram.

Hold UpWhere stories live. Discover now