50. Special Chapter (2)

4.9K 408 69
                                    

-Hold Up-



Let's Read!

Soonyoung baru saja selesai mandi.

Namja bermata sipit itu berjalan ke dapur sambil menggosok rambutnya yang basah dengan handuk di tangannya.

"Sedang membuat apa, eomma?"

Wanita paruh baya yang di panggil eomma oleh Soonyoung itu agak terlojak, tetapi setelah itu tersenyum cerah setelah mendapati sang anak di belakangnya.

"Eomma sedang membuat teh herbal. Udara malam sangat dingin, eomma tidak ingin kalian sakit" ibu Soonyoung kembali mengaduk teh herbal yang sedang di panaskannya. "Ini bagus untuk panas dalam juga. Eomma sering membuatkannya saat kau dan kakakmu masih kecil dulu"

Soonyoung tersenyum, dia memeluk ibunya dari belakang, "Iya, Aku ingat. Gomawo, Eomma"

Ibu Soonyoung balas tersenyum, "Nde~" dia mematikan kompor, dengan perlahan menuang teh tersebut di teko.

"Ini masih panas. Nanti setelah hangat, berikan pada Jihoonie"

"Nde, Eomma. Maaf merepotkan"

"Aigo... Merepotkan apanya. Kau ini, seperti orang asing saja"

"Hehe~ Saranghae, Eomma"

"Arra, Nado saranghae, Soonyoungie"

Sepasang ibu dan anak itu saling berpelukan, seakan mengungkapkan perasaan rindu dan sayang mereka yang tak terungkap.

...




Sekarang udara tidak sedingin seperti beberapa waktu yang lalu, pertanda sudah saatnya musim berganti.

Musim semi.

Jihoon menyungging senyum menatap beberapa anak kecil yang berlarian di perkarangan rumah sambil berteriak kegirangan memegang kembang api.

Saat ini dirinya sedang berada di Namyangju, tepatnya di rumah Soonyoung.

Mereka sedang mempunyai jadwal kosong sampai tiga hari ke depan, beberapa member pulang ke rumah mereka, namun ada juga yang hanya menghabiskan waktu di dorm.

Sebenarnya Jihoon ingin pulang ke Busan, namun ayah dan ibunya sedang pergi ke luar kota untuk mengunjungi neneknya, maka dari itu dia menyanggupi ajakan Soonyoung untuk ikut ke Namyangju daripada bosan.

Grep

"Eh," Jihoon tersentak saat sebuah selimut tipis melingkari bahunya.

"Pakailah, Udara sedang dingin," ujar Soonyoung, dia duduk di samping Jihoon.

"Tidak—"

"Jangan membantah" potong Soonyoung dengan cepat sehingga membuahkan decakan sebal dari Jihoon.

"Kenapa kau mandi lama sekali?" tanya Jihoon.

"Tadi aku berbincang-bincang dengan eomma sebentar"

"Ah, Kenapa tidak memanggilku?"

"Kau terlihat sangat asyik melihat mereka bermain, Aku tidak tega menganggu" Soonyoung menatap keponakannya yang masih bermain kembang api.

"Hm, mereka lucu sekali"

"Benar. Bukankah mereka mirip sepertiku?"

"Wajahnya? Atau sifatnya?"

"Keduanya mungkin?"

Hold UpWhere stories live. Discover now