44

8.3K 401 155
                                    

-Hold Up-



Let's Read!

Malam hari, memang perut seringkali sulit berkopromi.

Apalagi mata tak kunjung mau tertutup jika kondisi perut sudah berulah.

Jihoon berguling-guling di sofa ruang studionya.

Antara bosan dan lapar.

Hari ini dia berniat menginap di studio dan mengerjakan beberapa lagu baru.

Namun mendadak perutnya kembali keroncongan padahal bekas kotak ayam goreng yang di makannya tiga jam yang lalu masih berada di meja.

Jihoon bisa saja memesan delivery, namun Kwon Soonyoung tadinya berjanji akan membawakan Jihoon takoyaki dan ramen karna namja sipit itu baru menemukan sebuah kedai makanan Jepang yang baru di buka.

Soonyoung itu seperti punya sistem pendeteksi yang hebat terhadap resto atau kedai makan yang sajiannya selalu enak.

Penjelajah mungkin? Atau karna sifatnya yang tak bisa diam?

Haha... Jihoon terkekeh dalam hati.

Cklek

"Baby... "

Kepala bersurai hitam itu menoleh dengan cepat ke pintu.

Matanya berbinar melihat sosok namja yang sudah di tunggunya sedari tadi menenteng sebuah paper bag yang bisa Jihoon tebak isinya adalah makanan.

"Hua... Makan!" seru Jihoon bersemangat. Ia segera berdiri dan mengambil paper bag itu.

"Maaf lama" Soonyoung menyempatkan mencium pucuk kepala Jihoon sembari melepas mantel, Sementara namja mungilnya hanya mengangguk dan menyibukkan diri dengan makanan di meja.

"Kau mau?" tawar Jihoon, menyumpit sepotong tamago ke arah Soonyoung, jangan lupakan pipinya yang mengembung penuh makanan.

Imut sekali.

Soonyoung hanya tersenyum dan menggeleng, "Aku sudah kenyang. Kau saja"

Jihoon manggut-manggut, kembali menyumpit apapun ke dalam mulutnya yang semakin mengembung.

Sementara Jihoon makan, Soonyoung  menyisir rambut pendek Jihoon yang acak-acakan.

Jihoon terlihat semakin manly saja akhir-akhir ini.

Bukannya Soonyoung iri atau tidak suka, hanya saja dia merasa sedikit asing dengan perubahan Jihoon.

Bahkan tubuh Jihoon pun semakin berotot kian hari, jangan lupakan abs di perutnya yang sudah terbentuk. Jihoon juga jarang makan-makanan sebebas dulu, namja mungilnya menjadi pemilih dan hanya berfokus terhadap makanan dan minuman pembentuk otot seperti protein dan shake.

Jika saja perutnya tidak sedang keroncongan tengah malam begini, Jihoon pasti akan menolak mentah-mentah tawaran Soonyoung membelikannya ramen dan takoyaki.

"Ji, Bisakah kau mengurangi kegiatan olahragamu?"

"Wae?"

"Aku tidak suka jika tubuhmu terlalu berotot. Seperti hulk, bukan Jihoonieku yang menggemaskan"

"Huh?" Jihoon menyergit. "Eomma juga mengatakan itu tadi"

"Benarkah?"

"Kalian berkompromi" gerutu Jihoon sambil meneruskan makannya.

Hold UpWhere stories live. Discover now