10. Hansol Vernon Chwe

3.7K 329 8
                                    

Line!
Kamu langsung mengambil benda persegi itu dari saku rok mu. Dengan senyum yang mengembang kamu membuka pesan yang masuk tersebut.

Hansol🐣
Ak d rmh, mf (y/n) g bsa jmpt. Ak bkl mnt Mingyu Hyung mnjmpt mu.

Kamu sangat kesal! Ayolah selain mengirim pesan yang singkat ia juga mengatakan tidak bisa menjemputmu.

Memiliki kekasih yang memiliki sifat dingin itu memang sesuatu.

Kamu langsung pulang tanpa menunggu Mingyu. Bisa bisanya ia meminta 'Mantan Gebetan' mu untuk menjemput. Bisa bisa Flashback ye kan?

Kamu sampai dirumah dan langsung mendudukan diri mu disofa, hingga ponsel mu kembali berbunyi.

Hansol🐣
Kamu dmn? Mingyu Hyung blg kamu tdk d sklh? Knp kamu prg? Kamu sdh mkn?

Selain dingin, ia juga banyak tanya

Kim (y/n)
Hey? Kamu baru peduli dengan ku?
Tidak ada, aku hanya tidak ingin pulang dengan Mingyu.
Dan aku juga belum makan.

Hansol🐣
Cpt bka pnt rmh mu, ak d dpn

Kim (y/n)
Baru belajar bohong ya?

Hansol🐣
Cpt bka, g bka 5 dtk ku bom rmh mu



Kamu langsung berlari menuju pintu dan membuka nya, terlihat disana Hansol membawa kantung yang kamu yakini isinya makanan.

"Masuk lah" Kamu masuk kembali kedalam dan diikuti Hansol.

"Nih makan" ia meletakkan kantung tersebut dimeja ruang tamu.

"Kamu bilang kamu belum makan, jadi makanlah" Lalu ia kembali sibuk dengan ponsel nya.

"Ayolah, kamu kemari hanya mengantarkan ini? Jika udah kamu boleh pergi"

"Hum?" ia menoleh "Pengusiran mu sangat halus nona Kim" ia tetap dalam posisinya.

"Jika kamu tidak pergi, maka aku saja yang pergi" Kamu mulai beranjak pergi namun Hansol menahan lengan mu.

"Ada apa dengan mu? Kamu bulanan?" Sangat polos

"Aku hanya tidak Mood"

"Kalau begitu, cepat lah bersiap kita akan jalan jalan" dan terkadang sangat mengejutkan

Kamu langsung tersenyum mendengar ucapan Hansol, kamu berlari menuju kamar mu dan bersiap siap.

Tidak berapa lama kamu turun dengan dress pakaian simple namun elegan dan tak terkesan berlebihan.
.
.
.
Hansol mengajak mu ke salah satu pusat perbelanjaan, kamu berusaha menggenggam tangannya tapi sialnya ia memasukkan tangannya ke kantung hoodie yang dia kenakan.

"Kamu nau kemana?" Tanyanya masih dengan posisi yang sama.

"Terserah kamu saja" Kamu merasa mood mu kembali jatuh dengan sifat Hansol.

"Yasudah, kita makan saja" Kamu hanya mengangguk dan mengikutinya dari belakang.

Kalian duduk disalah satu bangku dan berkutat dengan pikiran kalian masing masing. Tidak ada yang membuka suara.

"Setelah ini kamu mau kemana?"

Kamu hanya diam

"(y/n)?"

Kamu tetap diam sambil menyantap makan mu.

"Chagiya.. (y/n) sayang!" Kamu tersentak mendengar ucapan Hansol.

"Y.. Yaa?"

"Ada apa dengan mu?" Ia kembali dengan sifat aslinya.

"Tidak apa" Kamu berusaha bersikap setenang mungkin dihadapan Hansol.

Hansol menggenggam tangan mu, jujur kamu sangat terkejut dengan sikap nya yang terkesan berubah ubah.

"(y/n) katakan apa yang kamu rasa kan, jangan kamu pendam sendiri, ada apa?"

"Aku tidak apa, hanya saja... Kamu mengacuhkan ku dari tadi" Kamu menundukan kepala mu.

"Maafkan aku (y/n) kamu tau kan sifat ku bagaimana, aku tidak bisa melihatkan sikap romantis dihadapan orang banyak."

"Ya aku mengerti"

"Aku harap akan selalu begitu" ia mengusap puncak kepala mu, dan tanpa kamu sadari Hansol tersenyum tipis.
.
.
.
Hansol mengantar mu pulang, dan masih dengan wajah yang sama, entah mengapa hari ini kamu sangat kecewa pada Hansol, walaupun itu memang sudah sifat aslinya.

"(y/n)? Apa lagi? Apa aku berbuat salah lagi?"

"Tidak"

Hansol menangkup kedua pipi mu.

"(y/n) aku sudah minta maaf, aku berusaha mengubah sifat ku yang dingin ini. Aku berusaha berubah untuk diri mu"

Kamu tersentak dan kembali menundukkan kepala mu

"Seharusnya aku yang minta maaf pada mu Hansol, aku yang terlalu egois pada mu. Aku sangat minta maaf Hansol" Bulir air jatuh dari matamu.

Hansol kembali mengangkat wajah mu dan mengusap pipi mu dengan ibu jari nya

"Hey, ayolah. Kamu ini sudah SMA tingkat akhir, tapi masih menangis juga."

"Aku serius Hansol!!" Kamu mengusap wajah mu kasar.

"Ya begitupun aku yang juga serius dengan mu."

Kamu mulai tersenyum.

"Nah begitu, inilah gadisku. Ia selalu tersenyum" Kamu mulai tenang.

"Baiklah, masuk dan istirahat lah" Hansol mengecup kening mu dan menerima anggukan dari mu.

Kamu langsung masuk kedalam rumah dan melihat Hansol masih diam di pagar rumah mu.

"Apa kamu gak mau pulang?" Tanya mu.

"Aku hanya memastikan kalau calon istriku benar benar akan masuk kedalam"

Kamu masuk dan menutup pintu dengan wajah yang merona dan senyum yang tidak henti nya.

Dibalik sifatnya yang dingin, terdapat sejuta keromantisan didalam nya

-Fin

-Fin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Imagine Seventeen [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang