99. Choi Seungcheol

1.7K 174 23
                                    

Di daerah sekitar rumah mu, baru di buka sebuah kafe kecil. Baru beberapa hari kafe itu berdiri, sudah banyak dikunjungi pembeli.

"Yen, ke kafe sebrang kuy. Rame banget, gue penasaran,"

Yena temen kamu yang sebelum nya sibuk dengan ponsel, kini beralih menatap mu.

"Boleh juga tuh! Kuy lah,"

Kamu sama Yena pergi ke seberang. Memang ramai banget, kamu sama Yena menanti cukup lama karena antrian yang panjang.

"Kopi matcha satu sama kopi coklat satu," Barista tersebut tersenyum ramah, menampilkan deretan gigi rapi dan bersihnya. "Ditunggu ya," kamu mengangguk dan duduk di dekat bangku yang sudah Yena duduki.

"Pantes aja ramai, barista nya cakep uy," Kata kamu, Yena hanya mengangguk sebagai jawaban.

Tidak lama pesanan kamu datang. "Silahkan,"

"Tarima kasih," Kamu tersenyum sekaligus curi curi pandang buat melihat nametag si barista. Tipe cewek kalau udah liat bening dikit, berusaha agar bisa dapat namanya.

"Namanya, Choi Seungcheol! Huhu lop yu bwang," Kata kamu mendramatisir.

"Lebay lo, inget Joshua,"

"Alah, Joshua mah kaga pernah peka, capek gue ngode mulu,"

"Hadeh, terserah lo dah,"
.
.
.
Pertama kali datang, kamu semakin sering berkunjung ka kafe tersebut.

"Kak, biasa," Kata kamu.

Fyi, kamu baru tau kalau Seungcheol lebih tua dari kamu, makanya kamu memanggilnya dengan kak.

"Oke, kopi coklat gak terlalu manis!," kamu mengacungkan jempol kamu dan duduk di salah satu bangku.

Hari ini kamu tidak bersama Yena, karena gadis itu kini tengah sibuk menggalau kan diri.

"Kak kak!," panggil kamu ke salah satu karyawan juga disana.

"Anterin ini ke kak Seungcheol dong, tapi jangan di buka," Karyawan yang bernama Wonwoo tersebut mengangguk, mengantarkan surat kamu pada Seungcheol.

"Nih, (y/n) ngasih," Wonwoo meninggalkan nya gak jauh dari Seungcheol.

Ia membuka surat berukuran kecil tersebut.

Jangan terlalu lelah kak. Keep Fighting ><

Seungcheol tersenyum kecil karenanya.

Tidak lama pesanan kamu datang, dan Seungcheol juga ikut duduk di hadapan kamu.

"Kamu setia banget loh ke sini," kamu tertawa kecil. "Abisnya aku suka sama kopi buatan disini, makanya sering balik,"

"Wah, kamu penggemar kakak dong," Kata Seungcheol diiringi senyum nya lagi.

Aduh, jangan senyum, melebur adek bwang :")

"Hehe, penggemar yang buat kopinya,"

"Ya kakak dong itu,"

"Nah yaudah itu tau,"

"Ngeselin ya kamu," Bilangnya ngeselin tapi Seungcheol ngajak rambut kamu gemas.

Kan kamu jadi deg-deg gimana gitu, pipi kamu merasa panas hingga menjalar ketelinga kamu.

"Apa sih kak! Berantakan nih!," Kata kamu berusaha menahan detak jantung kamu sendiri.

Kamu sejujurnya juga gak nyangka bakal bisa dekat sama Seungcheol. Awal nya kamu hanya suka perhatiin dan beli kopi disana.

Tapi lama-kelamaan Seungcheol ngenalin kamu dan menganggap kamu pelanggan setianya. Padahal mah kamu modus biar bisa liat Seungcheol.

"Di rapiin lah kalau berantakan," Kamu hanya memajukan bibir kamu.

"Ih, gemesin deh!," Tangan Seungcheol kembali terulur buat ngacak untulk kedua kali, tapi kamu tahan duluan, gak kuat jiwa raga.

"Gak! Nanti kusut lagi,"

Kamu sama Seungcheol kini sama sama diam, kamu sibuk menyeruput kopi kamu, sedangkan Seungcheol memandang kearah jendela.

"Kak," panggil kamu, dan Seungcheol menoleh "Hmm?," katanya.

"Kayak nya aku suka kakak deh," ceplos kamu.

"Hah?," Kaget Seungcheol, dan tidak lama gelak tawa keluar dari mulut nya.

"Yaampun (y/n), sadar, masih siang ini," Kata Seungcheol.

"Gak kak, aku sadar kok. Aku suka sama kakak, sejak pertama kali ketemu sih," Kini kamu udah gak mikirin gengsi kamu yang setinggi langit.

Kamu cuma ingin menyampaikan apa yang ada di hati kamu, gak peduli di cap jelek karena cewek yang menyatakan duluan.

Apa salah nya jika cewek yang menyatakan duluan? Tidak akan terjadi gempa bukan?

"Kenapa setiap kelakuan kamu itu lucu sih?," Kata Seungcheol lagi. "Kakak hargai perasaan kamu, tapi kakak anggap kamu cuma adek kakak. Adek kecil yang harus kakak jaga,"

Kretek, tolong pungutin hati (y/n) yang berserakan.

"O-oh, gitu ya,"

"Kakak udah punya cewek, bentar lagi mau tunangan juga,"

Gak usah di perjelas bambwang!-(y/n)

"Yaudah, pulang gih, ada jadwal kuliah kan?," Seungcheol mengusak rambut kamu lembut. "Makasih loh udah suka ke kakak, tapi kamu pasti bakal dapat yang lebih baik dari kakak,"

"Kakak kerja lagi ya," Dan setelahnya Seungcheol berlalu, meninggalkan kamu dengan hati hancur.

Apado gwaenchana saranghagi ttaemune~

"KUDU LAGU INI BANGET YANG KEPUTER ANJIR?!," Hati kecil kamu menjerit.

-fin
Maafkan atas cinta yang tak terbalaskan-Choi Seungcheol, 2019

Bhaqs :'v
Yey, satu part lagi bakal part yang ke-100🎉 setelah part ke-100, aku bakal bikin sequel untuk 13 member, silahkan pilih part berapa yang bakal acu buat sequel nya :*

Imagine Seventeen [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang