45. Lee Seokmin

2.3K 217 0
                                    

"Uncle Seok~" Gadis kecil berusia empat tahun tersebut menghampiri Seokmin kekasihmu.

"Kenapa Cheonsa?" Seokmin berjongkok menyetarakan tingginya dengan Cheonsa keponakan mu.

"Bermain dengan ku?" Cheonsa membawa semua perlengkapan bermainnya ke arah Seokmin, dan tanpa pikir panjang ia menemani Cheonsa bermain.

Kamu menitipkan Cheonsa pada Seokmin, karena kebetulan Seokmin sedang di berikan libur oleh ayah nya untuk bekerja di perusahaan. Sedangkan kamu harus ke butik untuk melayani pengunjung karena karyawan mu yaa mulai ke walahan karena pesanan yang menumpuk.

Kembali ke Seokmin.

"Uncle~ dicoba deh, Cheonsa yang buat lohh.." Cheonsa memberikan kue mainan yang terbuat dari tanah dan di hiasnya sedemikian rupa lalu memberinya pada Seokmin.

Seokmin bergedik ngeri. Pasalnya ada cacing yang nimbul di kue mainan tersebut.

"Lain kali ya, Cheonsa..." Seokmin mendorong pelan kue mainan yang di beri Cheonsa.

Seokmin tersenyum canggung melihat Cheonsa, takut jika gadis itu akan menangis setelah penolakan nya.

"Baiklah, lain kali ya uncle!" Seokmin hanya mengangguk pasrah.

"Uncle, aku lapar." Cheonsa menepuk perut nya gemas.

"Kau lapar cantik?" Cheonsa mengangguk.

"Kalau begitu, kau mau ku masak kan apa?"

Senyum Cheonsa mengembang.

"Spagetti Bulgogii~" Ucap nya manja pada Seokmin sambil bergelayut di tangannya.

"Baiklah, tunggu disini!"

Seokmin berlari ke dapur dan membiarkan gadis itu untuk sementara bermain sendiri.

Ia memeriksa kulkas dan mengambil bahan bahan yang ia butuh kan.

Tak beberapa lama Seokmin selesai dengan aktivitas nya. Ia lumayan menghancurkan dapur mu untuk memasak. Sebenarnya Seokmin itu bisa masak, tapi ketika ia memasak, maka dapur tidak akan seperti bentuk awalnya.

"Cheonsa~ pesanan mu datang." Cheonsa menjatuhkan semua mainannya dan menghampiri Seokmin.

"Wah~ kelihatannya lezat uncle! Terima kasih~" Cheonsa memakan masakan Seokmin dengan lahap nya. Begitupun Seokmin yang juga memakan masakan buatannya.

"Berasa punya anak satu." Gumam Seokmin sambil mengacak kecil rambut Cheonsa.

Selesai makan, Cheonsa langsung pergi bermain lagi. Sedangkan Seokmin membereskan semuanya.

"Uncle! Main ini?" Cheonsa mengambil semua perlengkapan Make Up mu dari kamar.

"Kau mau ber-Make Up, Cheonsa?" Seokmin tersenyum lebar melihat ke arah Cheonsa.

"Bukan aku! Tapi uncle." Seokmin tersentak.

"Ke-kenapa harus Uncle Cheonsa?"

"Aku hanya ingin... Mempraktikkan pelajaran make up ku dari Aunty (y/n)" Seokmin menelan saliva nya.

Cheonsa mulai mengobrak abrik alat make up mu.

"Uncle, duduklah disini." Cheonsa menepuk lantai di hadapan nya. Seokmin hanya menurut dan duduk, sedangkan Cheonsa mulai merias wajah Seokmin.

"Ku mohon, cepat pulang (y/n)" ucap Seokmin cemas dalam hati.

🐾🐾🐾

Kamu pulang pukul sembilan malam, kamu berencana untuk pulang lebih awal, tetapi ternyata pekerjaan mu semakin menumpuk dan mengharuskan mu tetap tinggal hingga malam.

Kamu mencemaskan Cheonsa begitupun dengan Seokmin. Entah apa yang akan terjadi pada mereka berdua.

Kamu tiba di depan pintu rumah mu dan menekan tombol rumah. Merasa tak di jawab, kamu membuka pintu yang ternyata tak di kunci.

"Cheonsa~ Seokmin?" Kamu menelusuri setiap sudut rumah mu, gelap.

Kamu menggapai saklar lampu dan menghidupkannya.

"Yaaa!" Pekik mu ketika melihat rumah yang sudah seperti kapal pecah.

Baju Cheonsa yang berserakkan di lantai, begitu juga dengan mainan Cheonsa. Kamu berjalan ke arah dapur, dan keadaan dapur mu juga tak kalah hancur.

Kamu menuju kamar Cheonsa, dan terlihat di sana Cheonsa tidur dengan Seokmin di sebelah nya sambil memeluk hangat Cheonsa.

"Seokmin" Kamu menepuk lengannya sembari menahan tawa mu.

"Unghh" Seokmin mengerang dan melihat mu.

"Oh, kau sudah pulang." Kamu mengangguk dan mengambil cermin di nakas Cheonsa.

"Wajah mu kenapa?" Kali ini kamu tak bisa menahan gelak mu, tawa mu lepas begitu saja.

Sedangkan Seokmin mempoutkan bibir nya.

"Cheonsa melarang ku untuk menghapus nya. Aku berencana menghapusnya ketika dia tidur, dan ternyata ketika dia tidur aku juga ketiduran." Tawa mu berhenti.

"Ketika ia ku mandikan, Cheonsa juga mengeluarkan semua baju nya"

"Bersihkan dulu wajah mu." Kamu beranjak meninggalkan Seokmin.

"Kau mau kemana?"

"Membersihkan rumah" Seokmin dengan cepat turun dari ranjang Cheonsa dan menggenggam tangan mu.

"Maaf, aku menghancurkan rumah mu," Seokmin menunduk dan kamu berbalik menghadap nya.

"Tidak apa, aku akan membersihkannya dan kau segeralah bersihkan wajah mu." Seokmin mengangguk dan pergi ke kamar mandi. Dan kamu tentu nya membersihkan segala kehancuran.

Setelah selesai dengan semua nya, kamu kembali dengan baju santai mu, dan Seokmin duduk di depan sofa sambil menyandarkan punggung nya.

"Apa kau lelah?" Kamu memeluk leher Seokmin dari belakang sambil mengayunkan nya ke kanan dan ke kiri.

"Kau lebih lelah (y/n)" Seokmin menggenggam tangan mu dan menariknya agar duduk disebelahnya.

"Apa Cheonsa sangat merepotkan mu?" Seokmin merangkul mu dan menyandarkan mu di dada bidangnya

Seokmin menggeleng. "Tidak, dia gadis yang sangat manis."

"Haha, kau sudah seperti seorang ayah yang mengurus anaknya karena ditinggal istrinya bekerja."

Kamu hening, begitupun dengan Seokmin.

"Kalau begitu, apa kau mau menjadi ibu nya jika aku ayah nya?"

-Fin

-Fin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Imagine Seventeen [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang