Sesuai yang udah kamu katakan, kamu benar ingin mengubah Chan. Pagi pagi sekali kamu sudah siap dengan seragam mu, bersiap ke rumah Chan dulu. Langkah awal mengubah nya.
Kamu lagi nunggu di depan kamar nya Chan, kamu sesekali berdecak karena Chan sangat lama di dalam kamar nya.
"Chan! Cepatlah!", Kamu menggedor pintu kamar Chan dan keluarlah ia dengan pakaian yang biasa ia gunakan di sekolah.
"Masuk ke kamar mu dan masukkan seragam ke dalam celana, bukan dikeluarkan, cepat!", Chan kembali masuk dan keluar dengan seragam yang udah dimasukkan.
Kamu mendorong Chan kedalam kamar nya dan mendudukkan Chan di ranjangnya.
Kamu menggeledah isi tas Chan.
"Bawa buku pelajaran, ini gak isinya malah rokok!", Kamu memasukkan buku dan membuang semua rokok Chan.
"Ga baik untuk kesehatan, aku bawain permen. Jadi gantinya permen bukan rokok!",
Kamu juga melepas anting dan gelang yang digunakan Chan, menggantinya dengan jam tangan. Kamu juga merapikan rambut Chan.
"Lo lebih mirip istri gue ya", Chan tertawa, sedangkan kamu ya biasa aja.
"Males banget punya suami kayak kamu, berandalan", Ucap kamu spontan dan langsung nutup mulut.
"Maaf Chan, ga maksud kok. Jangan bully aku lagi yaa", Kamu menyatukan kedua tangan mu dan memohon pada Chan.
"Gak kok", Chan menggenggam tangan mu sambil tersenyum
"Lagipun yang berandalan cocok dengan gadis nerd macam lo",
"Suka suka kamu aja lah Chan",
Kamu berangkat sekolah bareng Chan, seisi sekolah langsung memperhatikan perubahan dari Chan.
Wahhdapathidayah (y/n) yasiChan
Diatobatbro.
Mulaijadianakbaekk~
"Jangan dengerin kata mereka ya, Chan",
Chan mengikuti pelajaran, ia fokus menatap papan tulis. Ia ingin keluar dan berniat bolos, tapi kamu nahan tangan Chan. Sengaja kamu duduk di sebelah Chan, termasuk bagian dari rencana mu.
"Duduk, dan perhatikan", Chan nurut aja dah.
🐾🐾🐾
Perlahan usaha mu membuahkan hasil, Chan berlahan melihatkan perubahan.
"Chan, nilai kamu sudah banyak mengalami peningkatan. Kamu beruntung punya pacar seperti (y/n) yang membawa perubahan untuk kamu", Chan dan kamu kaget dong.
"Saya bukan pacar Chan bu,", Jawab kamu.
"Ah benarkah? Ibu minta maaf.",
"Dan Chan, tingkatkan lagi belajar kamu",
Kamu dan Chan keluar dari ruang guru. Chan terlihat tersenyum lebar keluar dari ruang guru.
"Gimana? Asikkan kalau dikenal guru dengan prestasi", Chan mengangguk setuju.
"Gue harap kali ini orang tua gue bakal lebih ngelirik kearah gue",
"Orang tua kamu pasti bangga sama kamu Chan!",
"(y/n), gue mau ngomong sesuatu boleh gak?", Kamu mengangguk.
"Lo kok peduli ke gue?", Kamu terlihat berfikir.
"Em waktu lihat kamu mabuk, aku berfikir pasti beban kamu sangat berat Chan, apalagi waktu kamu langsung ngomong jujur tentang orang tua kamu.",
"Jadi ya gitu deh", Kamu menaikkan bahu mu.
"Masa muda kamu masih panjang Chan, masa dimana kamu belajar dan menghabiskan masa muda kamu dengan hal yang baik, karena kesempatan ini ga datang dua kali",
"Aku dulu sempat berfikir untuk mengubah mu, tapi karena aku ga kenal kamu ya aku urungkan.",
"Tapi, niat itu timbul lagi saat liat kamu mabuk dan jalan sempoyongan, aku juga kasihan lihat kamu waktu itu."
"Entah kenapa lama lama aku jadi nyaman di dekat kamu, bahagia udah bisa ngubah kamu walau cuma sedikit.",
"Makasih udah peduli ke gue", Chan senyum ke arah kamu, dan kamu membalasnya.
"Lo tau kenapa gue bully lo, sedangkan murid lain cuma gue gertak doang?", Kamu menggeleng, dan itu membuat Chan gemas dan mengacak rambutmu.
"Hati gue aneh aja kalo dekat sama lo, gue ngelihat lo beda aja dengan cewe lain. Lo lebih berfikir positif. Jadi gue suka", Kamu tertawa kecil.
"Masa sih?", Chan bergumam.
"Kalau gue jadi cowo lo boleh gak?", Kamu membulatkan mata mu.
"H-hah?", Wajah cengo mu kembali keluar.
"Aihh, imut nyaa~", Chan mencubit kedua pipi mu.
"Lo diam berarti jawabannya 'ya' ", Chan tersenyum.
"Dan sekarang gue yang bakal ngubah lo",
-Fin Maapgajeu :""))
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.