29.Vocal Team

2.5K 240 9
                                    

Apakah aku bisa mengharapkan sesuatu?

Mengharapkan kalian hidup dan menemaniku di kehidupan yang fana ini?

Dikehidupan yang penuh kelicikan dan kemunafikan manusia.

Ck, harapan ku terlalu tinggi bukan?…

"(y/n)! Berhentilah menggambar! Itu tidak akan bermanfaat untuk mu, mau jadi apa kamu dimasa depan huh?! Eomma mau kamu menjadi pekerja kantoran, bukan yang kerjanya duduk dimeja belajar dan menggambar!" ibu mu membentak dan melempar semua kertas yang berisi gambar mu, kamu berbakat di seni gambar. Kamu menuangkan segala keluh kesah mu digambar. Namun sayang, ibu mu tidak mengizinkan mu meski ayah mu memberi kebebasan menentukan pilihan yang kamu sukai.

Kamu terduduk melipat lutut mu dan menunduk, melihat tumpukan kertas gambar yang telah berserakan dihadapan mu.

"(y/n), coba lah berhenti menggambar. Dan fokus pada sekolah mu." ibu mu keluar dan menghentakkan pintu kamar mu dengan keras.

Bulir air mata mulai jatuh dari pelupuk mata mu, kamu menangis dan mengambil salah satu kertas berisi gambar grup Chara favorite mu.

"Joshua, chara tampan dengan senyum menawan." Kamu bergumam sambil menyebutkan nama chara mu.

"Jeonghan, pria tampan berambut panjang."

"Woozi, aku baru pertama membuat chara seperti mu. Pria dingin dengan sejuta kecerdasan"

"Seungkwan dan Dokyeom, Mood-maker yang tidak pernah bisa diam." kamu mengusap air mata mu dan mengulum senyum.

"Sayang, kalian hanya chara buatan alam hayal ku. Andai kalian hidup, mungkin kalian bisa membantu ku meyakinkan ibu" Kamu tersenyum dan menyusun semua kertas yang berserakan lalu menuruti kata ibu mu, belajar.

🐾🐾🐾

Kamu berjalan dikoridor sekolah mu sambil memegang papan teli (Taukan? Yang untuk ujian itu loh) dan menggambar, sudah tentu kamu menunduk.

Karena terlalu asik, hingga tidak memperhatikan jalan.

Bruuk!

Kamu menabrak seseorang, dan sialnya kamu terhuyung dan hampir jatuh jika sepasang tangan tidak menahan mu. Refleks kanu menutup mata mu.

"Oh (y/n)? Maaf maaf." Ia segera menegakkan mu kembali

"Tidak apa, aku yang salah" Kamu mendongak dan melihat orang yang kamu tabrak.

"Kau terlalu asik (y/n), perhatikan jalan mu."

"Hehe, iya kak Soonyoung. Maaf" Kamu membungkuk sembilan puluh derajat.

"Sudah sudah, apa yang kau lakukan?" Soonyoung mengambil papan teli mu. Namun dengan cepat kamu merebutnya.

"Tidak ada kak, hehe aku duluan. Sekali lagi maaf" Wajah mu memerah dan langsung berlari melewati Soonyoung yang menatap mu bingung.

"Hm.. Ya sudahlah."
.
.
"Hampir... Saja" Kamu menyandarkan dirimu diambang pintu kelas.

"Hhh... Kalau saja aku... Tidak kalah cepat darinya... Maka dia akan tau.., kalau aku... Menggambar dirinya."Kamu masuk kekelasmu lalu duduk dan kembali melanjutkan aktifitas mu yang sempat tertunda.

Imagine Seventeen [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang