66. Choi Seungcheol

2.6K 263 11
                                    

Kamu gak pernah kebayang jika Seungcheol kekasih mu yang dulunya ramah, baik, bersikap manis kini berubah menjadi pria yang sangat posesif pada mu. Bahkan sepupu mu yang bernama Jun habis babak belur oleh nya karena ketangkap basah menemani mu ke supermarket.

Seungcheol tak pernah membiarkan seorang lelaki pun mendekati mu, kamu sudah memperingatinya berkali-kali, namun hanya dianggap angin lalu oleh nya.

Kamu dan Seungcheol kini berjalan beriringan disungai Han, menikmati pemandangan langit sore, tidak ada pembicaraan diantara kalian, karena kamu juga bingung akan memulainya dari mana.

"(y/n)!" Kamu menoleh begitupun juga dengan Seungcheol, terlihat disana Jinhoo, teman semasa kecil mu.

"Hai baba Hoo~" Sapa mu ramah pada Jinhoo, dan tidak sadar jika Seungcheol sudah bersiap menghajar Jinhoo kapan saja.

"Wah, sudah lama tidak bertemu dengan mu bubu (y/n), haha!" Jinhoo tertawa sendiri ketika memanggil nama kecil kalian masing-masing.

"Kekasih mu?" Tanya Jinhoo sambil menunjuk Seungcheol dan menerima anggukan dari mu.

"Jinhoo" Ucap Jinhoo sambil mengulurkan tangannya ke Seungcheol.

Seungcheol menatapnya sebentar dan menjawab jabatan tangan Jinhoo lalu mencengkram tangan kurus Jinhoo.

"E-eh, bray, tenang. Gue gak bakal rebut cewe lo kok, gue juga gak ngajak berantem" Ujar Jinhoo sambil tersenyum canggung dan melepaskan tautan tangan mereka.

Kamu lupa jika Seungcheol sudah berubah menjadi pria yang posesif sekarang, jadi dengan cepat kamu merangkul tangan Seungcheol dan membawa nya pergi dari sana.

"Maaf Jinhoo, kami masih ada kencan, senang bertemu dengan muu" Kamu pergi dengan Seungcheol dan meninggalkan Jinhoo yang masih menahan sakit di telapak tangannya.
.
.
"Yakin dia temen masa kecil?" Kamu mengangguk untuk kesekian kalinya, karena Seungcheol menanyakan hal yang sama terus.

"Bukan selingkuhan kamu?"

"Bukan,,"

"Bagus deh, karena kamu cuma punya aku, kamu gak boleh dekat dekat cowok lain selain aku, just mine!"

Kamu memutar malas mata mu, berulang kali Seungcheol selalu mengklaim dirimu adalah milik nya tanpa boleh diganggu gugat oleh siapapun.

"Berhenti bilang aku milik kamu, aku bukan cuma milik kamu, aku milik kedua orang tua ku juga"

"Jadi kamu gak suka aku bilang milik aku?" Seungcheol berhenti dan natap kamu penuh kekesalan.

"Kamu itu berlebihan, aku gak boleh dekat sama yang ini, yang itu, bahkan sepupu aku Jun kamu buat babak belur sampai dirumah sakit gitu. Sadar gak sih kamunya?" Kamu mengeluarkan semua unek-unek yang ada dihati mu pada Seungcheol.

Sudah cukup kamu nahan semuanya, karena kamu hanya diam atas apa yang Seungcheol lakukan meskipun itu melewati batas.

"Cukup Jun aja yang kamu pukulin, jangan sampai Jinhoo ikutan kamu pukulin!"

"Kamu lebih belain dia ketimbang aku?!"

"Aku bukan belain Jinhoo! Kamu itu udah kelewatan! Aku gak suka dikekang sama kamu."

"Apa karena Jinhoo kamu berubah gini? Awas tu orang, gue hancurin juga lo sekarang!"

Seungcheol yang akan pergi menyusul Jinhoo berhenti karena kamu nahan pergelangan tangannya.

"Kan aku bilang cukup Jun yang jadi korban, Jinhoo jangan"

Plak!

Satu tamparan mengenai pipi mu, kamu tau jika ini akan kamu terima dari Seungcheol jika menentang kata-katanya.

"Jangan melawan apa yang sudah aku putuskan!" Teriaknya di wajah mu.

Air mata mu menggenang di pelupuk mata, tamparan kali ini sangat menyakitkan di pipi mu, Seungcheol yang pertama kali menyakiti mu.

Kamu tak bisa menahannya dan akhirnya bulir bening tersebut jatuh dari mata coklatmu. Menahan rasa sakit di pipi yang sudah berubah menjadi kemerahan.

"Cukup! Udah cukup semuanya! Aku capek sama kamu!" Teriak kamu tak kalah keras dari Seungcheol.

"Seharusnya aku yang capek, liat kamu jalan dengan cowo setiap hari! Gak malu apa? Udah punya cowok juga!"

"Hah? Apaa?? Gak salah denger? Gak kebalik? Hahaha lucuu lucuu," Kamu bertepuk tangan seraya masih tertawa dalam tangis.

"Wah wahh, tuan Choi Seungcheol waahhh"

"Kau mengatakan jika aku berjalan dengan pria setiap hari? Sepupu ku benar? Pria itu sepupu kuu yang sudah kau hajar dan sekarang ia ada  dirumah sakit."

"Ck, lalu apa yang cocok untuk mu? Mengklaim aku milik mu sedangkan kau berjalan dengan wanita lain dan juga mengatakan hal yang sama?"

Seungcheol terdiam mendengarkan mu sambil tangannya yang tercengkram kuat.

"Ah ada apa dengan tangan mu sayang~? Kau ingin memukul ku? Benar? Pukul saja, mengingat kau sudah menampar ku bukan?" Kamu menyilangkan tangan di dada dan tersenyum remeh ke Seungcheol.

"Mikir gak sih? Kau mengatakan ke semua cewe 'Kau milik ku, just mine' ahh semua cewe akan langsung luluh pada mu, bertekuk lutut dihadapan mu" Ucap mu sambil membungkuk, seolah memberikan hormat pada nya. Tak lama kamu langsung berdiri tegap seperti semula.

"Tapi lambat laun kurasa mereka akan sadar, jika cowo yang mereka kagumi itu sebenarnya sangat brengsek," Kata terakhir kamu ucap kan tepat di telinga Seungcheol. Yang membuat wajahnya semakin memerah menahan amarah yang sudah di ubun-ubun.

"Kurasa cukup, jadi let's break up, Choi Seungcheol"

Kamu menepuk pundak Seungcheol dan melenggang pergi dari sana.

"Lain kali jangan sakiti cewek lagi ya, cukup aku aja." Teriak kamu sambil berjalan membelakangi Seungcheol.

Tangis yang sedari tadi kamu tahan akhirnya tumpah begitu saja, kamu duduk di rerumputan dan menangis sejadi-jadinya, rasa panas di pipi mu masih terasa.

"Sakit banget pipi guee," Nangis karena sakit di pipi, ga nangisin Seungcheol ternyata. Ha

-Fin
Iya tau gaje, gue buatnya dalam mode ngetik ngebut. Trus spontan gitu aja :'v jadi yak, 13 member udah siap, kalo yang mau req gue buka tiap hari dahh, ini gue buat karna ga ada yang Req :'v

 Trus spontan gitu aja :'v jadi yak, 13 member udah siap, kalo yang mau req gue buka tiap hari dahh, ini gue buat karna ga ada yang Req :'v

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Imagine Seventeen [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang