23. Xu Minghao

3.1K 249 2
                                    

"Kak..Bisakah kau berhenti untuk sebentar saja, kau latihan terus. Apa kau tidak lelah?" Kamu membawakan nampan berisi makanan dan minuman.

Minghao hanya fokus kepada latihannya dan tidak menghiraukan kehadiran mu.

"Ayolah, istirahat sebentar. Kau ini benar benar keras kepala kak," Kamu meletakkan nampan tersebut dan mendekati nya.

Mendekati nya dalam maksud mengganggu konsentrasi Minghao.

"Awwhh!!" Kamu menjerit.

Niat ingin mengganggu Minghao, tapi kamu malah terkena tendangan keras darinya. Kamu langsung terjatuh sambil memegangi lengan mu

"Ah?! (y/n)-a, 괜찮아( gwaenchanh-a)?" Ia langsung berjongkok ketika mendengar mu menjerit. Sorot mata nya menunjukkan kekhawatiran.

Kamu yang masih menahan sakit langsung menghadap Minghao.

"Tidak apa, hanya sakit sedikit saja. Hehe" Cengir cantik //Cekrek//

"(y/n), aku sedang latihan. Kau jangan coba mendekat, kau ini.." Ia menjentikan telunjuknya ke dahi mu.

Kamu mempoutkan bibir mu.

"Kau juga sih kak, terlalu sibuk dengan latihan mu. Kau lupa makan, minum, istirahat, yang ada kau makin ceking kak,"

"Tapi tetap tampan kan?" Ia tersenyum miring melihat mu.

"Iyain." Jawab mu "Untuk apa kau latihan ketat seperti ini hm?"

"Ada perlombaan" Jawab Minghao yang sudah duduk dihadapan mu dengan nampan yang kamu bawa tadi.

"Oh" Singkat "Ah iya! Kak!" Panggil mu. Minghao menoleh.

"Waeyo?"

"Ajarkan aku beladiri mu! Aku sangat ingin bisa beladiri seperti mu, itu sangat keren!" Minghao membulatkan matanya.

"Tidak" Ia kembali fokus pada makanannya.

"Waee?!"

"Hanya tidak boleh"

Kamu mendengus "Ayolah, jika ada yang menculik ku gimana? Jika aku bisa beladiri, aku kan bisa melawannya sendirian"

"Kan ada aku, tinggal telfon" Jawab Minghao Enteng.

"Keburu diculik kak!" Kamu memukul mukul lengan Minghao.

"Ah iya yah." -Minghao Innocent

Kamu menatap nya kesal

"Hm, mau buat perjanjian?"-Minghao.

"Perjanjian apa?"

"Jika aku juara 1 dalam perlombaan ini, aku akan mengajari mu sampai bisa, kalau perlu melebihi ku."

"Jika kau tidak juara 1? Bagaimana?"

"Ya sebaliknya, bagaimana?"

Kamu tanpa pikir panjang, langsung menyetujui permintaan Minghao.

"Call!"
.
.
.

Minghao semakin hari semakin giat berlatih dengan kamu yang selalu membawa nampan makanan ke ruang latihannya.

"Apa kau tidak bosan mengantarkan makanan terus ke ruangan ku?" Tanya Minghao sambil mengipas dirinya.

"Tidak, karena aku yakin kau akan menang. Dan aku pasti bisa belajar dengan mu." Ucap mu dengan senyum semangat.

"Lomba nya lusa yah?" Tanya mu.

Minghao menjawabnya dengan berdehem.

"Aku akan menonton nya!!"

"Terserah kau."

"Dengan Jun Oppa!"

Lagi lagi Minghao hanya berdehem.
.
Hari yang ditunggu pun tiba, kamu duduk dibangku penonton. Kamu memang bersama Jun, tapi tidak hanya Jun, kamu juga mengajak Mingyu dan Seungcheol.

Setengah pertandingan telah berlangsung. Kini giliran Minghao. Minghao menatap mu dengan senyum nya, kamu membalas dengan gerakan tangan semangat.

Pertandingan di mulai. Kamu melihat pertandingan sengit antara Minghao dan lawannya. 

Baru beberapa menit berjalan Minghao sudah terlihat kewalahan, ia terlihat sangat lelah. Kamu menatapnya khawatir dan ingin Minghao segera mengakhiri pertandingan ini, karena wajah nya sudah dipenuhi lebam.

"(y/n), tenang saja. Minghao bisa melakukannya." Ucap Jun seraya menenangkanmu.

Kamu hanya diam dan tidak mempedulikan Jun. Kamu hanya ingin menatap ke depan.

Pertandingan selesai, dan hanya tinggal mengumumkan pemenang. Kamu segera berlari kebelakang tempat Minghao berada, dan lagi lagi kau tidak peduli dengan panggilan Jun, Mingyu, ataupun Seungcheol.

"Kak!" Kamu memanggil Minghao yang duduk di kursi sambil sesekali menahan sakit.

"Apa Kau sudah melihat hasil nya?"

"Cish! Aku tidak peduli, aku ingin melihat mu sembuh secepat mungkin!" Kamu mengambil kotak obat terdekat disana dan kembali ke tempat Minghao.

Ketika kamu kembali, Minghao tidak ada disana. Kau berdecak kesal, bisa bisa nya ia menghilang disaat seperti ini.

"Mencari ku?" Minghao ada dibelakang mu.

"Aku hanya pergi sebentar, mengambil ini." Ia melihatkan Medali dan hadiah yang ia dapat kan.

"Hehe, aku menang! Dan kau bisa belajar beladiri bersama ku!" Kau berfikir, bagaimana ia bisa tersenyum disaat wajahnya terluka.

Kamu mendudukan Minghao dan mengobati luka yang ia dapat kan.

"Ini pasti sakit kan?" Ucap mu dengan mata berkaca kaca.

"Tidak, karena adikku menonton ku. Jadi aku harus menang."

"Aku terlalu ingin belajar dengan mu, hingga kau berlatih dengan serius dan juga berusaha menang. Dan hasilnya kau mendapatkan luka ini. Maafkan aku kak,"

"Tidak pertandingan namanya jika tidak mendapatkan luka (y/n). Ini hal yang wajar, jadi kau tidak perlu menangis hm?"

"Tapi luka ini bagaimana?"

"Ini akan sembuh secepatnya!"

"Tap--"

"Akhh, adikku ini sangat cerewet dan tidak bisa berhenti berbicara." Ia mengacak rambut mu.

"Ayo susul yang kau ajak kemari." Kamu mengangguk dan mengikuti nya.

"Kau akan tetap mengajari ku Oppa?" Tanya mu.

"Seperti janji ku"

Kamu tersenyum, beruntung jika memiliki kakak seperti nya, wajah imut dengan sejuta kekuatan.

-Fin

-Fin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Imagine Seventeen [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang