Pria dengan tubuh kurus terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Wajah nya pucat pasi dengan berbagai alat rumah sakit yang melekat pada tubuh nya. Ia sudah tidak sadarkan diri selama beberapa minggu. Dokter membutuhkan donor jantung untuk nya.
Kamu duduk di sebelah ranjang nya Minghao—kekasihmu—. Mata mu sembab karena menangis melihat keadaan Minghao.
"Hey prince, apa kita memang di takdirkan bertemu lalu di pisahkan dengan kesakitan?", Monolog mu sambil terus menggenggan tangan Minghao.
"Kita ini pasangan kekasih yang unik asal kau tau. Menyembunyikan penyakit demi tidak membuat khawatir orang yang disayang.", Kamu tersenyum di sela sela tangisan mu.
"Kau membutuhkan donor jantung, dan akan sembuh.", Kamu mengusap air mata mu secara berlahan. "Aku berjanji akan mendapatkan donor jantung untuk mu secepatnya, dan kembali lah beraktivitas seperti biasa", Kamu berdiri dan meninggal kan ruang rawat Minghao.
Kamu dan Minghao sudah berhubungan selama tiga tahun. Dan pada tahun ketiga Minghao memilih menyembunyikan penyakit nya dari mu, dan kali ini ia terbaring lemah tak sadar kan diri di rumah sakit.
Berbeda dengan mu, kamu dari awal hubungan kalian sudah menyembunyikannya, kamu mengidap penyakit ataxia yang menyerang otak kecil dan tulang belakang saraf motorik yang menyebabkan kamu terkadang lunglai saat berjalan dan susah bergerak maupun berbicara. Saat berjalan dengan Minghao pun kamu terkadang jatuh, tapi dengan cepat kamu memberikan alasan yang logis kepada Minghao.
Kamu takut. Takut akan penyakit yang menyerangmu saat ini, karena menurut artikel yang sering kamu telusuri, belum ada obat untuk penderita ataxia. Dan juga belum ada satu kasus pun yang sembuh dari ataxia.
Untuk beberapa saat kamu bisa berjalan seperti biasa. Tapi sesaat kemudian kamu bisa terjatuh.
.
.
Sudah beberapa hari kamu tidak mengunjungi Minghao. Kamu menjalani serangkaian terapi yang setidaknya sedikit membantu mu. Kamu sudah tidak kuat berjalan, berjalan hanya dibantu dengan kursi roda dan makan disuapi.Sesekali kamu memaksa dokter yang merawat mu untuk mengantarkan mu ke ruang rawat Minghao walau sudah dilarang berkali kali karena kondisi mu yang kian memburuk.
Ya, kamu dan Minghao satu rumah sakit, tapi karena terkendala sakit jadi kamu putuskan lebih menurut kepada perawat dan orang tua mu.
"Operasi bisa dilakukan, tetapi kemungkinan berhasil itu sangat tipis", Kamu menunduk di kursi roda mendengar pernyataan dokter.
Jujur, kamu ingin sembuh. Percuma saja menjalani operasi jika ujungnya akan berakhir dialam yang berbeda. Orang tua mu juga sudah sepenuhnya menyerahkan kepada dokter. Kamu menarik nafas mu panjang dan mantap akan pilihan mu sekarang.
"Aku akan menjalani operasi", Mata mu menyiratkan keseriusan dan kosenkuensi yang akan kamu hadapi.
.
.
Minghao masih terbaring lemah diranjang nya, pria yang sering merengkuh mu kini tertidur dengan pulas nya dengan obat obatan yang terus mengalir.Kamu nekat datang sendiri ke ruang Minghao dengan kursi roda, karena kamu memang tidak sanggup lagi untuk berjalan. Memegang tangan Minghao untuk terakhir sebelum kamu menjalani operasi yang menentukan hidup mu sedikit bertahan lebih lama atau tidur untuk selama nya//serem banget woy :")//
"Hey, (y/n) mu ini sudah sangat lama tidak mengunjungi mu ya?", Kamu menggenggam tangan Minghao yang makin kurus.
"Maaf jika aku menyembunyikan ini dari mu, aku terkena ataxia. Setiap berjalan beberapa langkah aku jatuh. Sangat sakit asal kau tau",
"Tapi kau juga salah, Minghao. Kau sakit tapi menyembunyikan nya dari ku. Ahh intinya begini saja, kita sama sama salah.",
"Semoga kau cepat sembuh. Aku akan menunaikan janji ku sebentar lagi. Kau tunggu saja ya!", Lagi lagi kamu menangis di sebelah ranjang Minghao. Sangat sakit melihat nya terbaring seperti saat ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine Seventeen [✔]
عشوائيLet's imagine with our Seventeen! ©hrjna_ 2017 High Rank: #45 in random (28/07/18) #61 in random (08/05/18) #89 in random (18/03/18) End: 25 Januari 2020