25.Hansol Vernon Chwe

2.9K 325 6
                                    

"Nah (y/n)-ah, kita sudah tiba disekolah." Kamu terbangun dari tidur sejenak mu.

"Ah iya" Kamu mengucek matamu "Kau segeralah ke kelas mu kak" Kamu turun dari mobil dan menuju kelas mu.

"(y/n)!" Panggil Vernon sambil berlari berusaha menyamakan langkahnya dengan mu.

"Kenapa kau tidak ingin bersama ku? Setiap hari kulihat ketika datang sekolah kau selalu terburu buru ke kelas. Biasanya kau menunggu ku dulu." Kamu gelagapan mendengar pernyataan Vernon.

"Ehmm, itu... Kelas kita kan berbeda, jadi aku ingin duluan. Karena kan kelas ku sangat jauh dibelakang dari kelas mu." Dengan satu tarikan nafas kamu membuat alasan kepada Vernon.

"Ah begitu, baiklah" Vernon mengambil jalan berbeda dengan mu.

Otewe penyiksaan-(y/n)

Kamu tiba didepan pintu kelasnya, ia menarik nafas dan menghembuskannya, lalu masuk kedalam kelasnya.

"(y/n), lo berangkat bareng Hansol Oppa lagi huh?! Hubungan lo dengan dia tuh apa si?!-Temen1

"Heh! Jangan sok kecakepan deh lo, ga pantes deh lo dengan Hansol Oppa!"-Temen2

"Ck! Kurang peringatan kita selama nih ke elu hah?! Kurang?!" Bentak teman kamu sambil menjambak rambut mu.

Kamu hanya bisa menahan sakit yang kamu terima, kamu sudah terbiasa seperti ini. Mereka tidak mengetahui jika kamu adalah adik dari seorang Vernon yang mereka kagumi.

"Heh! Denger ya, kalo lo berani berangkat dengan Vernon Oppa lagi..." ia menggantungkan kalimatnya "Rambut lurus lo ga bakal bertahan lama!" Ia menyentakkan kepala mu.

Kamu tersenyum miring tanda meremehkan.

"Ck! Iri tanda tak mampu! Mau ngancem? Norak gaya lo." Kamu melawan. Baru kali ini kamu melawan segala sikap teman teman mu yang semena mena terhadap mu hanya karena dekat dengan Vernon.

Kamu termasuk siswi cantik dan pintar disekolah. Sebab itu juga kamu banyak di bully dan tidak disukai.

"Mau motong ni rambut? Potong aja. Ga takut kok gue, paling ntar lo pada dikeluarin disekolah" Kamu mengangkat wajah mu yang sedari tadi hanya menunduk "Ah atau yang paling ringan saja, di liburkan sementara?" kamu menjentikkan jari mu seraya tersenyum evil.

Mereka tidak melawan, namun hanya menatap mu dengan tatapan tajam. Seolah saat itu juga seekor harimau ingin menerjang mangsanya.

Kamu melewati mereka dan duduk dikursi mu, membuka halaman halaman buku dan mempelajari nya.

🍄🍄🍄

Jam pulang tiba, kamu menyimpan semua alat tulis dan buku mu, menyandang tas mu keluar. Hingga seseorang menarik tangan mu dengan kasar hingga menuju gudang yang gelap.

Kamu dipaksa masuk kedalam, gelap. Kamu hanya melihat samar samar orang yang memaksa mu masuk. Ketika kamu ingin bertanya, sebuah tamparan mendarat dipipi mu. Kamu memegangi pipi mu yang terasa panas.
.
Vernon menunggu diparkiran, menunggu kamu yang tidak kunjung datang datang. Kamu sudah terlambat dua puluh lima menit dari biasanya.

Vernon terus bolak balik cem setrika menunggu kamu yang belom datang. Ia mulai merasakan cemas, sekolah mulai sepi dari murid maupun guru.

Tidak ingin menunggu lebih lama, Vernon menyusul ke kelas adiknya.

Kosong! Itu yang ia dapati. ia menyusuri koridor kelas sepuluh sambil mencari keberadaan mu

Imagine Seventeen [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang