97. Lee Chan (2)

1.3K 134 3
                                    

Kamu saat ini disibukkan dengan berbagai kegiatan kuliah mu. Sejujurnya kamu lebih menyibukkan diri. Tentang Chan? Bahkan lelaki itu tidak menghubungi mu sama sekali sejak hari itu. Hari dimana kandas nya hubungan kamu dengan Chan.

Chan menghilang, dia sepertinya benar-benar melupakan kamu yang sudah dua tahun bersama dirinya. Atau kamu yang terlalu berfikir positif?

Not bad...

Tidak ada salahnya mengharapkan dia kembali, dan kalian akan menjalin ulang kembali kisah dari awal.

Tidak mudah bagi kamu melupakan Chan. Kamu bahkan selalu memberikan kegiatan sehari-hari mu pada Chan, walau kamu tau jika ia tidak akan membalasnya.

"(y/n), kating kita kek nya suka lo deh," Kamu yang tadinya membaca di perpustakaan kampus menoleh pada teman mu.

"Siapa dah?," Teman mu menunjuk ke sebelah kanan mu, tepat disana tak jauh dari kamu, ada seorang lelaki, tinggi jangkung, dengan wajah tampannya.

"Ooh, kak Dokyeom?," Jia-temanmu- mengangguk antusias "Lo sibuk ngebaca, dia perhatiin lo mulu sambil senyum,"

Kamu terkekeh, "Dia emang murah senyum kali Ji," Itulah kamu, selalu berpikir positif.

"Eee, gak peka lo!," Setelahnya Jia pergi. Ninggalin kamu.

(y/n)
|Chan, katanya ada kating kampus suka sama aku.
|Gimana? Lumayan sih
|Tapi aku masih sukanya sama kamu, gimana dong?:(

Sebucin itu kamu memang. Masih menyimpan rasa pada orang yang udah gak anggap kamu ada :) yaudah sih, sama kita :)

"(y/n)?," Kamu yang masih memegang ponsel, mengalihkan pandangan kamu. "Ya kak?,"

"Kakak boleh duduk nih?," kamu tersenyum kecil "Duduk aja kak, untuk umum kok,"

"Gimana kuliah kamu?," Kamu mengedikkan bahu kamu. "Ya gitu aja sih kak, ada lancar, ada tersendat, banyak deh,"

"Minta nomornya dong, biar kakak bisa komunikasi secara online juga sama kamu," Yha, modus aja kamo bwang.
.
.
.
Dokyeom orang nya tidak buruk, dia lucu dengan segala lelucon yang tidak pernah habis ia lontarkan padamu. Akhir akhir ini kamu memang lebih terbiasa dengan Dokyeom. Dan kamu sedikit mulai lupa akan Chan. Hanya sedikit!

"Dek, kamu suka dikekang gak?," Tanya Dokyeom.

Kamu mengernyit "Ya gak lah kak, enak aja dikekang, ku tendang yang ada kalau berani ngekang aku,"

"Yaudah deh, berarti pacar ku gak suka di kekang,"

"Ciaa udah punya juga ya kakak," Dokyeom tertaws kecil. "Punya dong, kan kamu orangnya," Dia mengusap kecil rambutmu.

Dokyeom berjalan pelan mendahului kami, sedangkan kamu? Diam. Hening karena cukup terkejut dengan perkataan Dokyeom.
.
.

Beberapa minggu terakhir, kamu lebih sering bersama Dokyeom. Dokyeom senang akhirnya penantian dalam diam nya terbalas. Hanya sedikit.

Lee chan
|(y/n)
|aku mau ketemu
|halte depan sekolah. 10 menit.

Kamu mengigit bibir bawah kamu. Kini kamu tengah bersama Dokyeom disalah satu kafe. Dokyeom menyadari perubahan ekspresi kamu, dan dia sedikit melirik ke arah ponsel mu.

"Lee Chan? Mantan kamu itu bukan?," Kamu yang terkejut hanya bisa mengangguk kecil. "Mau ketemuan? Kakak anterin,"

Kamu menggeleng cepat. "Gak kak, gak usah. Aku bisa sendiri kok," kali ini Dokyeom yang menggeleng. "Gak gak! Nanti kamu makin gagal move on, trus makin susah dong kakak ambil hati kamu,"

Yaa, kali ini ikuti saja alurnya...
.
.
Tidak lama kamu datang bersama Dokyeom di halte yang Chan maksud. Kamu melihatnya, lelaki yang selama ini selalu kamu rindukan.

Lelaki yang secara tiba-tiba memutuskan hubungan secara sepihak lalu pergi begitu saja. Kini ia ada dihadapan kamu, dengan setelan formal yang melekat pada tubuhnya.

Ia makin tampan, jujur kamu saat ini ingin sekali berlari ke arahnya dan mengatakan jika kamu merindukan dirinya. Tapi kamu urungkan setelah Dokyeom menggenggam tangan mu, membawa kamu ke hadapan Chan.

"(y/n)?," Suara nya lirih, tatapannya sendu.

"Kakak tinggalin ya, kalian bicara baik-baik," Dokyeom memilih mengalah. Ia pergi, meninggalkan kamu dengan Chan dengan suasana canggung.

"Lama tak berjumpa," Katanya. Senyum nya masih sama, tapi kamu melihat ada kesedihan di balik mata indahnya.

"Ya, cukup lama Chan," Lirih kamu.

"Bagaimana kabarmu?," Kamu mengedikan bahu kamu, "Ya beginilah," Chan tersenyum simpul.

"Maaf jika waktu itu aku meninggalkan kamu gitu aja," Kamu mengangguk. "Tidak apa, aku sudah melupakannya," Ucap kamu lagi.

"Kini aku mau, kamu kembali dengan ku," Ucap Chan final. Ia menatap dalam mata mu.

"Kita kabur dari kedua orang tua ku," Bola matamu membesar. Kamu melepaskan tengan Chan yang tadinya menggenggam tangan mu.

"Apa maksud mu? Kabur?!," Kejut kamu. Chan mengangguk.

"Aku memutuskan mu karena aku dipaksa bertunangan dengan gadis yang tidak ku kenal! Aku di paksa (y/n), aku dipaksa,"

Mata indah Chan mulai membentuk bendungan kecil. Kepalanya tertunduk dalam. Kamu bisa melihat ada satu cincin yang melingkar di jari manis nya.

Hatimu kian berdenyut, Chan sudah menjadi milik orang lain. Yang sudah menjadi milik orang lain, tidak boleh dipaksa kan untuk menjadi milik kita bukan?

"Maaf Chan, tapi aku tidak bisa. Aku tidak bisa menjalin hubungan tanpa ada nya persetujuan,"

"Aku sudah mengatakan jika aku mencintai gadis lain, tapi mereka tetap melaksanakan pertunangan tersebut. Bahkan aku tidak boleh memegang ponsel sedikit pun," Jelas Chan panjang lebar.

Tapi, setengah hati mu sudah mulai terisi oleh kehadiran Dokyeom yang selama ini mengobati rasa rindu mu pada Chan.

"Tapi maaf, aku tidak bisa. Sejujurnya aku masih mencintai mu Chan, tapi maaf. Aku tidak ingin egois,"

"Aku tidak ingin selalu tetap ada untuk orang yang tidak ada untuk ku,"

Dan kini, kamu yang pergi. Pergi meninggalkan Chan dengan kekecewaan yang amat dalam. Hatinya sakit. Sakit menghadapi takdir yang ia susun, rencana Tuhan lebih indah.

Sedangkan kamu, kini duduk disalah satu bangku, ada Dokyeom tentunya. Ia hanya diam memperhatikan kamu yang terisak dalam diam.

"Gak apa, kamu udah ambil keputusan yang terbaik," kata Dokyeom.

"Iya, makasih buat kakak yang udah berhasil ngisi kekosongan hati aku,"

Kita tidak bisa menyusun takdir kita sendiri. Ikuti saja alur yang sudah di tentukan untuk dirimu. Karena itu akan lebih baik.

-Fin
Karena aku hanya memikirkan sad ending untuk Chan :)
Iya iya, Chan nya cuma dikit, maapin :(

Imagine Seventeen [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang