86. Hong Jisoo

2.1K 245 21
                                    

Hong Jisoo, lelaki mapan yang digandrungi banyak wanita komplek. Wajar saja, karena selain mapan, ia juga sudah memiliki anak diusia nya yang masih muda tanpa memiliki istri, tak ayal hal tersebut menjadi alasan banyak wanita yang ingin menjadi pendamping hidup nya, namun Jisoo masih belum memikirkan hal tersebut dan masih akan terus fokus bekerja dan membesarkan anak nya.

Pagi ini Jisoo sudah siap untuk pergi bekerja, ia juga sudah menyiapkan sarapan untuk Minsoo, anak lelaki tersebut tampak fokus pada makanannya. Hingga bel rumah Jisoo berbunyi, Minsoo yang sibuk makan turun dari meja nya dan membuka kan pintu.

"Pagi," Sapa orang tersebut dengan tersenyum ramah.

Sedangkan Minsoo hanya memiringkan kepalanya lucu.

"Siapa Minsoo?," Jisoo ikut berdiri disebelah Minsoo dan melihat perempuan yang berdiri didepan rumahnya.

Seketika wajah Jisoo berubah menjadi masam.

"Maaf aku tidak mencari istri," Jawab Jisoo langsung dan ingin menutup pintu.

"B-bukan, aku tidak melamar untuk menjadi istri mu tuan." Jawab nya dengan amat canggung. "Aku tetangga baru mu, jadi aku membawakan kue sebagai perkenalan," Ia mengeluarkan kotak makan berwarna biru dan memberinya pada Jisoo.

"O-oh, terima kasih," Terima Jisoo, ia merasa sangat malu sekarang.

"Aku Kim (y/n),"

"Hong Jisoo," Kamu hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Hey, nama mu siapa jagoan?," Kamu jongkok untuk menyamakan tinggi mu dengan anak kecil yang terus terdiam menatap mu.

"Minsoo," Jawab nya dengan suara kecil.

"Nama yang bagus," Kamu mengusak surai hitam Minsoo. "Anak mu tuan?," Tanya kamu kembali berdiri.

Jisoo mengangguk.

"Istri mu mana?,"

"Aku tidak mempunyai istri," Kamu terkejut, tapi berusaha untuk bersikap biasa saja.

"Kau hebat, masih muda sudah mengurus anak seperti Minsoo,"

"Aku juga tidak tau, Minsoo bukan anak kandung ku tapi aku sangat menyayangi nya,"

"Ah? Ku kira dia anak kandung mu,"

"Sudah kuduga kau akan mengira nya anak kandung ku,"

"Baiklah tuan, senang berkenalan dan mengobrol denganmu, aku akan pulang sekarang,"

"Maaf aku lupa mempersilahkan kau masuk,"

"Tidak apa," Kamu kembali berjongkok. "Nah Minsoo, kau sangat tampan sayang,"

Kamu pergi meninggalkan kediaman Jisoo.

"Ayah, bibi tadi sangat cantik. Minsoo suka," Jisoo hanya mengusap surai Minsoo dan tersenyum.

"Bukan kau saja, ayah juga menyukai nya,"
.
.
Kamu baru pindah kerumah mu yang sekarang, karena selain nyaman rumah itu juga dekat dengan tempat kerja mu. Ketika kamu pulang sore hari, kamu menyempatkan diri mengajak Minsoo bermain, karena kasihan juga melihat anak sekecil Minsoo tidak memiliki teman karena selalu terkukung dirumah nya.

Selain itu juga Jisoo sering mengajak mu makan malam bersama di luar ataupun dirumahnya bersama Minsoo, karena katanya Minsoo sangat merindukan mu. Hanya alibi agar dapat bertemu dengan mu. Minsoo terlihat sangat bahagia begitu juga dengan Jisoo.

"Ehm, (y/n)-ssi?," Panggil Jisoo memecah keheningan. Ini sudah ketiga kali nya Jisoo mengajak mu makan malam.

"Ya?," Kamu yang lagi makan menatap Jisoo yang kini terlihat sangat serius.

"Aku ingin mengatakan sesuatu," Kamu meletakkan sendok kamu dan menatap Jisoo.

"Wah kebetulan, aku juga ingin mengatakan sesuatu," Kamu tersenyum "Kau saja duluan" Lanjut kamu.

"Begini," Kini Jisoo terlihat sangat gugup bukan main, dan Minsoo memandangi ayah nya tersebut aneh.

"Lanjutkan saja tuan, kau seperti berbicara dengan orang asing saja," Kamu tertawa kecil melihat tingkah Jisoo.

"Begini," Jisoo mengeluarkan sesuatu dari dalam jas nya. "Aku ingin mempersunting mu menjadi istri ku, dan menjadi ibu nya Minsoo," Ucap Jisoo dengan satu tarikan nafas, serta ada kotak cincin di tangannya.

Kamu hanya tersenyum memandangi Jisoo, berlahan kamu memundurkan kotak cincin yang Jisoo gunakan untuk melamar mu.

"Kurasa ada wanita yang lebih baik menerima daripada aku tuan," Ucap kamu, dan Jisoo mendadak mengubah mimik wajah nya kecewa.

"Ini yang ingin aku katakan," Kamu juga mengeluarkan sesuatu dari tas mu. "Aku akan menikah tiga hari lagi, kuharap kau datang bersama Minsoo," Kamu mencubit pipi Minsoo gemas dan kembali tersenyum ke Jisoo.

"Terima kasih sudah menyukai ku, tapi aku sudah bertunangan dan akan menikah. Akan ada wanita yang lebih baik dari ku yang layak mendapatkan cinta mu tuan," Kamu beranjak dari duduk kamu, mengambil tas jinjing lalu pergi dari sana. "Terima kasih atas makan malam nya," Ucap kami terakhir.

Jisoo hanya memandangi punggung kamu yang berlahan menjauh lalu hilang dibalik kerumunan orang.

"Haah, mungkin suatu saat aku akan bertemu dengan orang seperti mu (y/n),"

-Fin
Puff😂😂

-FinPuff😂😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Imagine Seventeen [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang