Imagine Seventeen [✔]

71. JunGyu

Req: balqispriambodo225

--------------------

Jun, lengkapnya Wen Junhui, lelaki tinggi tersebut tengah berguling tidak jelas di ranjang nya dengan laptop yang masih menyala.

Iya, Jun tengah mencoba menyelesaikan skripsi yang tengah membelenggu nya kini. Ia hanya butuh penyemanggat nya sekarang.

Jun mengambil benda persegi yang ada di nakas nya dan mengetikkan beberapa nomor disana.

Suara manis yang Jun rindunya menusuk indra pendengarannya, mendengarnya saja sudah membuat rasa penat yang ia rasakan hilang.

"Kak Jun? Kenapa?"

Suara gadis, terlihat dari cara ia bicara dengan nada yang halus.

"Gak ada, cuma kangen sama kamu, hehe"

Iya, Jun merindukan gadis itu. Jun sangat ingin memeluknya sekarang, menyalurkan rasa rindu yang ada di hatinya pada gadis itu.

"Kakak bisa aja, hmm aku juga kangen kok sama kakak"

Rasanya Jun ingin jungkir balik sekarang, kata-kata manis dari gadis itu cukup membuatnya tidak tenang.

"Kamu lagi ngapain?"

Jun berjalan ke arah balkon apartemen nya, melihat kearah langit malam yang bertaburan bintang kerlap-kerlip, Jun sangat suka melihatnya

"Lagi nonton tv sambil ngemil"

Jun terkekeh dibalik telfon nya, ia tau kalau gadis itu melihatnya terkekeh maka ia akan menerima pukulan keras darinya.

"Kamu gak takut gendut apa (y/n)?"

Gadis itu, gadis yang Jun rindukan, Im (y/n), gadis yang kini jauh darinya untuk menempuh ilmu yang lebih tinggi.

"Gak, aku gak akan gendut dengan mudah, hehe"

Jun hanya tersenyum sambil terus menatap langit malam seolah terpampang jelas wajah (y/n) dilangit sana.

"Eh iya, kakak bukannya lagi sibuk skripsi ya? Kok nelfon aku sih? Nanti tugas kakak gak siap, aku mau kakak jadi lulusan yang terbaik pokoknya!"

Bahkan sikap perhatian nya pada Jun masih sama, kebawelan yang masih merekat erat dalam diri (y/n).

"Iyaa, kamu bawel banget!"

Terdengar dengusan halus menyapu pendengaran Jun, pasti gadis itu sangat kesal sekarang.

"Mingyu, bagaimana keadaan Mingyu?"

Hati Jun selalu teriris jika mengatakan nama Mingyu didalam topik pembicaraan mereka. Namun, Jun juga merutuki dirinya sendiri karena dia lah yang memulai duluan membahas tentang Mingyu.

"Mingyu? Dia sehat, bahkan dia juga sering mengunjungi ku, bahkan memasak untukku, aku seperti gadis beruntung yang bisa mendapatkan pria tampan seperti Mingyu!"

Hanya tersenyum miris yang bisa Jun tampilkan sekarang, ia menyesal karena memulai duluan topik dengan judul Mingyu. Dengan alasan ia tidak ingin mengakhiri telfonnya dengan (y/n)

"Ya, dia pria yang baik"

Hanya itu yang bisa Jun balas untuk perkataan panjang dari (y/n), lidah nya terasa kelu sekarang untuk mengeluarkan banyak kata.

"Dan aku bangga menjadi kekasihnya, hehe!"

Lagi-lagi Jun hanya bisa tersenyum didalam kepedihan hatinya saat ini. Salahkan perasaan Jun yang tidak pernah menghilang untuk (y/n) meski ia telah bersama Mingyu sekarang.

"(y/n), tidak bisakah buka hati mu sedikit untuk ku?"

Lirih Jun, sejujurnya ia tidak mau mengatakan hal itu, tapu hati dan pikirannya selalu tidak sejalan, dan Jun benci akan hal itu.

Hening, tidak ada balasan dari (y/n), Jun melihat kearah ponselnya, sambungan telfon masih menyala.

(y/n) sudah cukup dewasa untuk memahami perkataan Jun, namun ia menutupi segalanya dengan bertingkah seperti anak-anak didepan Jun.

"Kak, kakak tau kan sekarang aku udah sama Mingyu"

Jun meringis mendengarnya, ia tau, ia tau semuanya. Penolakan dari (y/n) sudah jelas untuk nya jika (y/n) tidak bisa ia miliki.

"Kak, aku sayang sama kakak, tapi sebagai kakak, gak lebih. Maaf kak, Mingyu berkunjung, aku tutup telfonnya"

Sambungan telfon terputus begitu saja tanpa Jun menjawab sepatah kata pun ke (y/n).

Jun kembali memandangi langit malam yang terlihat mendung, ia tidak peduli dengan angin malam yang menerpa setiap sendi nya. Ia hanya ingin butuh ketenangan sekarang, ketenangan yang membawanya melupakan (y/n).

"Ya, sudah saat menyerah Wen Junhui, temui gadis impian mu yang lain" Lirih Jun.

-Fin
Chessy banget etdah :"
Judul "JunGyu" tapi Mingyu cuma jadi cameo :'v