89. Kim Mingyu

2.4K 232 0
                                    

Kamu adalah seorang gadis yang mengidap sleep walking. Kamu selalu tidur dalam keadaan berjalan dan akan berakhir bukan dikamar kamu.

Dirumah hanya ada kamu seorang diri, ayah mu bekerja di luar kota, dan ibu mu sibuk dengan butik miliknya. Sedangkan kakak mu, Kim Mingyu tengah kuliah. Kamu sudah bertekad tidak akan tidur sebelum salah satu keluarga mu ada yang pulang, karena kamu tau, jika kamu tertidur maka tidak ada yang akan menghentikan dirimu yang tidur sambil berjalan.

Suara berisik dari televisi tak kamu dengarkan, yang jelas sekarang mata mu butuh istirahat. Sudah berulang kali kamu tertidur namun beberapa detik kemudian kamu kembali sadar.

Kamu yang mulai muak, berjalan ke kamar mandi dan membasuh wajahmu, lalu kembali ke ruang tamu.

"Ayolah, tahan sedikit lagi," Racau kamu yang kini berbaring di sofa.

Sadar tak sadar kamu mulai terlelap dengan televisi yang menyala.
.
.
Mingyu baru saja menyelesaikan kuliah malam nya, ia meregangkan otot-otot nya yang kaku, kuliah malam membuat nya lelah sekaligus mengantuk disaat bersamaan.

Mingyu mengambil motornya dan melesat membelah jalanan seoul yang mulai sepi akan penduduk. Sebelum pulang, ia menyempatkan diri untuk membeli beberapa cemilan dan cup kopi.



Setibanya dirumah, yang ia lihat adalah lampu ruang tamu masih menyala, Mingyu masuk dan tidak ada siapa siapa disana.

"(y/n)? Tidur kok tv nya gak dimatiin?," Ucap Mingyu ketika ia membuka pintu kamar mu. "Loh? Rapi? Kemana orangnya?," Mingyu menimang nimang sambil memperhatikan sekeliling.

"Aduh, tu anak kabur lagi pasti," Mingyu memukul dahi nya cukup kencang, lalu ia kembali mengambil kunci motornya dan kini membawanya dengan kecepatan tinggi.

Mingyu menyusuri setiap tempat dimana kamu sering ada setiap jalan sambil tertidur, namun nihil. Kamu tidak ada dimana-mana. Mingyu semakin gelisah, keringat dingin menyelimuti pelipisnya.


Mingyu yang berhenti di tepian jembatan layang hanya bisa menatap layar ponselnya gusar. Apa yang akan ia katakan pada orang tua nya nanti?

"Mampus aja gue udah," Mingyu semakin frustasi, bahkan kini rambutnya sangat acak-acakan.


"Eh bentar," Mingyu menajam kan pandangan nya ke depan. "(y/n) gak tuh?,"

"Tapi kok tegak di tepi jembatan gitu?,"











Plak!









"Adek lo mau bundir bego!," Ucap Mingyu sesaat kemudian setelah ia memahami apa yang kamu lakukan.

Dengan cepat ia menyusul mu sebelum kamu benar-benar melompat dari jembatan. Tapi Mingyu merasa aneh, kali ini kamu tidak tertidur, melainkan mata mu terbuka dan menatap kosong kearah depan.

"Dek, gue masih mau lo idup, jangan mati sekarang napa dah!," Mingyu memeluk pinggang mu ketika kamu akan melompat.

Kamu hanya diam, Mingyu memeluk mu dengan jantung yang berdebar. "Kita pulang sekarang, ayah sama ibu pasti nyari lo," Kamu hanya mengangguk dan mengikuti Mingyu.
.
.
.







Setibanya dirumah, Mingyu langsung membuka pintu dan disana ada kamu dengan cemilan dan cup kopi yang Mingyu bawa pulang sebelumnya.

"Loh bang? Kok lo keluar lagi?, padahal sebelumnya gue udah denger motor lo diluar,"

Mingyu processing...

"Lo gak slepp walking?," Kamu menggeleng. "Kali ini gak, padahal gue sempet tertidur, trus bangun dan ke kamar mandi,"

"Jadi yang gue bawa pulang tadi siapa?," Mingyu dengan cepat menutup pintu dan duduk disebelah kamu. "Gak mau tau, lo kudu temenin gue sampai gue tidur!," Sarkas Mingyu sambil memeluk mu dari samping.

"Manja," Decak kamu.

"Gue parno liat setan tadi,"


"Bacot,"



-Fin
Ehe, lama gak update, ketika update malah chap yang gaje :")

-FinEhe, lama gak update, ketika update malah chap yang gaje :")

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Imagine Seventeen [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang